Gejala-gejala Disintegrasi Sosial

Gejala-gejala Disintegrasi Sosial - Disorganisasi sosial akan mendahului disintegrasi sosial. Adapun gejalanya sebagai berikut:
  1. Ada pertentangan norma-norma dalam masyarakat sehingga menimbulkan kebingungan bagi anggota masyarakat itu sendiri.
  2. Norma-norma masyarakat tidak dapat berfungsi dengan baik sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan masyarakat.
  3. Terjadi interaksi sosial yang ditandai dengan proses sosial yang disasosiatif.
  4. Tidak ada sanksi yang tegas bagi pelanggar.
  5. Tindakan-tindakan masyarakat sudah tidak lagi sesuai dengan normanorma masyarakat.
  6. Tidak ada persepsi atau persamaan pandangan diantara anggota masyarakat mengenai tujuan yang semula dijadikan pegangan atau patokan oleh setiap anggota masyarakat. Proses disintegrasi yang terjadi di masyarakat dapat menimbulkan akibat atau dampak bagi kehidupan di masyarakat.

Gejala-gejala Disintegrasi Sosial

Setelah mengetahui perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat mengalami suatu proses dalam pembentukan dampak atau akibat dalam kehidupan masyarakat. Bagaimanakah bentuk-bentuk disintegrasi sosial yang terjadi di masyarakat? Gejala-gejala Disintegrasi Sosial.
Gejala-gejala Disintegrasi Sosial
Gejala-gejala Disintegrasi Sosial

Bentuk-bentuk Disintegrasi Sosial

a. Pergolakan daerah

Pergolakan daerah adalah suatu gerakan rasial vertikal dan horizontal yang dilakukan serentak di suatu daerah untuk melaksanakan kehendak atau cita-citanya.

Sebab-sebab terjadinya pergolakan daerah:
  1. Tindakan sewenang-wenang dari pemegang kekuasaan.
  2. Perbedaan ideologi antar golongan dalam masyarakat.
  3. Adanya tokoh sebagai pendorong dari timbul pergolakan akibat pergolakan daerah.
  4. Adanya pertentangan-pertentangan sosial yang berkepanjangan dan sulit diatasi.
Akibat dari pergolakan daerah:
  1. Timbulnya berbagai kelawanan dan gangguan keamanan
  2. Mobilitas dan aktivitas masyarakat terganggu.
  3. Terjadinya perubahan-perubahan yang cenderung negatif terhadap aspek-aspek kehidupan masyarakat.
  4. Merugikan diri sendiri, masyarakat, dan negara baik yang bersifat material maupun non material.

b. Kenakalan remaja

Kenakalan remaja adalah semua perbuatan anak remaja (usia belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai, norma yang diakui bersama) yang ditujukan pada orang, binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak lain (Simanjuntak, 1972:40).


   Baca Juga:

Tanda-tanda anak nakal:
  1. Sekolah sering membolos.
  2. Kebut-kebutan, minum-minuman, suka coret-coret tembok.
  3. Berani terhadap orang tua atau guru.
  4. Siswa bandel, kasar, dan sulit diatur.
  5. Memakai dan memasuki jaringan pemakaian dan pengedar obat-obatan terlarang.
  6. Melakukan tindakan penyimpangan seksual yang tidak sesuai dengan nilai-nilai serta norma-norma yang berlaku, misalnya pemerkosaan dan kumpul kebo.
  7. Melakukan tindakan kriminalitas lainnya, misalnya merampok, membunuh, dan mencuri.

Faktor-faktor penyebab terjadinya kenalakan remaja 

Faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja secara umum dapat dikelompokkan kedalam dua faktor yaitu sebagai berikut.
a. Faktor intern
  1. Faktor kepribadian.
  2. Faktor kondisi fisik.
  3. Faktor status dan peranannya di masyarakat.
b. Faktor ekstern
  1. Kondisi lingkungan keluarga.
  2. Kontak sosial dari lembaga masyarakat kurang baik atau kurang efektif.
  3. Kondisi geografis atau kondisi alam fisik.
  4. Faktor kesenjangan ekonomi dan disintegrasi politik.
  5. Faktor perubahan sosial yang begitu cepat.
Buatlah makalah tentang faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja dan berikan contohnya yang terjadi dalam lingkungan sekitar anda!

c. Kriminalitas

Kriminalitas adalah suatu tindakan kejahatan yang secara tegas melanggar nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, dan selalu membawa kerugian baik fisik maupun psikis, baik bagi dirinya atau orang lain.

Menurut E. H Sutherland, proses-proses sosial yang dapat menyebabkan seseorang menjadi penjahat atau melakukan tindakan kriminalitas yaitu sebagai berikut.
a. Faktor imitasi.
b. Kekecewaan yang luar biasa.
c. Kompensasi.
d. Identifikasi.
e. Pelaksanaan peranan sosial.
Contoh-contoh tindakan kriminalitas kejahatan:
  1. Pencurian, perampokan, korupsi, dan pembunuhan.
  2. Penganiayaan, pelanggaran ekonomi, perdagangan gelap, penghianatan negara, penculikan, penggunaan obat terlarang dan penggunaan senjata api secara ilegal.

Tantangan Globalisasi Terhadap Eksistensi Jati Diri Bangsa

Tantangan Globalisasi Terhadap Eksistensi Jati Diri Bangsa - Globalisasi menghadirkan suatu tantangan baru bagi Bangsa Indonesia. Tantangan ini bersifat global dan dapat mengancam eksistensi keberadaan jati diri bangsa Indonesia.

Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat tidak selamanya menimbulkan dampak positif, artinya dengan adanya perubahan sosial dapat menimbulkan problema-problema sosial. Problema sosial ini mempunyai hubungan yang erat dengan kondisi sosial. Indonesia banyak mengalami tantangan yang terlihat semakin kompleks dari hari ke hari. Adapun problema interval, baik menyangkut kehidupan politik, sosial, ekonomi maupun budaya yang semakin tampak rumit.

Begitu pula tantangan yang menyerang dari luar yang tidak mudah untuk dikendalikan. Meskipun pemerintah kita telah mengalami beberapa kali pergantian rezim dan orde baru. Dalam kenyataanya pemerintah barupun yang menggantikannya belum mampu untuk mengatasi problematika internal. Agar terjadinya proses perubahan sosial di masyarakat tidak mengakibatkan memudarnya jati diri bangsa. Menurut Simanjuntak perlu dilakukan suatu perencanaan, yang meliputi perencanaan sosial, perencanaan per sektor, dan perencanaan pembangunan sosial.

Problematika yang menjadi tantangan global terhadap eksistensi jati bangsa adalah sebagai berikut:
  1. Kemajuan teknologi informasi telah menjadikan jarak spasial semakin sempit dan jarak waktu semakin memendek. Akibatnya, bagi bangsa Indonesia yang berorientasi pada negara-negara maju, dalam waktu singkat dapat beradaptasi terutama di bidang sosial, teknologi, budaya, dan ekonomi. Akhirnya memungkinkan timbulnya kehidupan sosial budaya dalam persaingan yang tajam. Pada zaman dulu bangsa Indonesia terkenal sebagai masyarakat yang kuat solidaritasnya. Sedangkan pada saat ini menjadi masyarakat egois.
  2. Solidaritas masyarakat Indonesia tidak hanya berkaitan dengan budaya, tetapi juga dimensi politik, sosial, dan ekonomi masyarakat sehingga proses globalisasi informasi membawa dampak yang sangat kompleks.
  3. Salah satu dampak globalisasi informasi bagi bangsa Indonesia yaitu dimulai dari timbulnya krisis moneter yang kemudian berkembang menjadi krisis multidimensi.