Pengolahan Tabulasi Data dalam Penelitian Sosial

Pengolahan Tabulasi Data dalam Penelitian Sosial - Menurut Kamus Besar Indonesia (1995), tabulasi adalah penyajian data dalam bentuk table atau daftar untuk memudahkan dalam pengamatan dan evaluasi tabulasi merupakan proses pengolahan data yang dilakukan dengan cara memasukkan data ke dalam tabel. Hasil tabulasi data ini dapat menjadi gambaran tentang hasil penelitian karena data-data yang diperoleh dari lapangan sudah tersusun dan terangkum dalam tabel-tabel yang mudah dipahami maknanya.

Pengolahan Tabulasi Data dalam Penelitian Sosial

Data hasil penelitian perlu disusun dan dihitung jumlahnya agar dapat dilukiskan dalam tabel frekuensi.
Contoh Tabel Frekuensi (Distribusi Frekuensi).
Tabel Frekuensi Nilai Sosiologi Kelas XI IPS I untuk 40 siswa
Tabel Frekuensi Nilai Sosiologi Kelas XI IPS I untuk 40 siswa
Apabila datanya banyak, perlu dilakukan pengelompokan, pengga-bungan data kedalam satu kelompok disebut interval kelas. Setiap kelompok data harus sama besar dan digunakan bilangan ganjil sehingga titik tengahnya bukan pecahan.

Tabulasi data dapat dilakukan melalui:
  • Tabulasi langsung
  • Lembaran kode (code sheet)

Tabulasi langsung

Tabulasi langsung yaitu data langsung ditabulasi dari kuesioner kedalam table yang sudah dipersiapkan tanpa perantara lainnya, cara ini biasanya dilakukan untuk data yang jumlah responden dan variabelnya sangat sedikit. Proses penabulasian data secara langsung ini dikodekan dengan sistem Tally (lidi).

Contoh : Tabel Frekwensi Kunjungan Orangtua Yang Membawa Balita Ke Posyandu Desa X, Selama 2 Tahun
Contoh : Tabel Frekwensi Kunjungan Orangtua Yang Membawa Balita Ke Posyandu Desa X, Selama 2 Tahun
Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa orang tua yang membawa anak balitanya di desa X sangat sering mengunjungi posyandu selama dua tahun terakhir.

4. Tabulasi Data ke Dalam Tabel Frekuensi dan Tabel Silang

a. Tabel frekuensi

Tabulasi data ke daiam tabel frekuensi dilakukan sebelum analisis data, tabel frekuensi untuk semua variabel penelitian yang disusun tersendiri. Tabel tabel ini dijadikan bahan dasar untuk analisis, baik bagi peneliti sendiri maupun orang lain yang ingin memanfaatkan data penelitian tersebut. Tabel frekuensi merupakan tabel yang menyajikan beberapa kali sesuatu hal tejadi. Penyusunan tabel frekuensi berguna untuk mengelompokkan data bagi penyusunan tabel silang.

Contoh: Tabel Jenis Kelamin Responen untuk Tabulasi data
Contoh: Tabel Jenis Kelamin Responen untuk Tabulasi data

Rumus perhitungan presentase Tabulasi data
Rumus perhitungan presentase Tabulasi data

Pengolahan data secara statistik pada dasarnya suatu cara mengolah data kuantitatif sedemikian rupa sehingga data penelitian tersebut mempunyai arti. Pengolahan data melalui teknik statistik dapat dilakukan berbagai cara.

b. Distribusi frekuensi

contoh Distribusi frekuensi.jpg
contoh Distribusi frekuensi.jpg

Biasanya data yang diperoleh peneliti dari lapangan masih berupa data mentah, maka dan itu, perlu diatur dalam kategori atau kelas tertentu agar data tersebut mudah dipahami, pengaturan data yang sedemikian bias dilakukan melalui tabel frekuensi. Contoh, kita memperoleh data mengenai bidang studi sosiologi untuk 50 orang siswa.

Data tersebut belum tersusun, agar bisa dipahami perlu disusun menurut distribusi frekuensi.

Tabel distribusi frekuensi nilai bidang studi sosiologi 50 orang siswa.
Tabel distribusi frekuensi nilai bidang studi sosiologi 50 orang siswa.

Distribusi frekuensi di atas, kemudian dapat di susun dan disajikan ke distribusi relatif atau distribusi presentase (frekuensi relatif). Tabel distribusi relatif merupakan tabel yang menyajikan frekuensi data dalam bentuk presentase.

Tabel distribusi dan relatif silang
Tabel distribusi dan relatif silang
Melalui frekuensi komulatif dan persen komulatif, kita dapat dengan mudah mengetahui berapa banyak siswa yang mempunyai nilai 5 ke bawah. Pada tabel tersebut menunjukkan 20 orang atau 40 % dari keseluruhan.


   Baca Juga:

Dalam membuat tabel frekuensi tersebut ada beberapa prosedur yang perlu dilakukan sebagai berikut.
1. Menentukan range dari pengamatan.
Range yaitu selisih antara nilai tertinggi dan terendah. Nilai terendah merupakan limit bawah untuk kelas pertama.

2. Menentukan jumlah kelas dengan menggunakan range dan besar interval kelas atau dengan rumus
keterangan:
rumus Menentukan jumlah kelas dengan menggunakan range
rumus Menentukan jumlah kelas dengan menggunakan range
K = Jumlah interval kelas
i = besar interval kelas
R = range

Besar interval kelas dapat ditentukan sendiri oleh peneliti. Sebaiknya besar interval kelas tidak terlalu besar atau jauh.

3. Membuat interval kelas dan hitung frekuensi pengamatan untuk tiap kelas dengan membuat tally.

4. Menjumlahkan frekuensi dari masing-masing kelas.
Contoh: Tabel data mentah nilai Kimia 50 siswa kelas A IPA
Tabel di atas ini merupakan data mentah tentang nilai kimia 50 siswa kelas XII IPA sebuah SMA
Tabel di atas ini merupakan data mentah tentang nilai kimia
50 siswa kelas XII IPA sebuah SMA
Pada data di atas nilai tertinggi adalah 94 dan terendah adalah 23, maka range 0 = 94 - 23 = 71. Bila inter kelas ditentukan sebesar 9 maka jumlah interval kelas (K) adalah 71 : 9 = 7,87 (dibulatkan menjadi 8) berdasarkan perhitungan jumlah kelas ini maka interval kelas, tally, dan frekuensi dari data mentah tersebut adalah seperti digambarkan dalam tabel dibawah ini.
interval kelas, tally, dan frekuensi dari data mentah
Distribusi frekuensi di atas juga dapat disajikan menurut frekuensi komulatif dan persentase kumulatifnya yaitu:
disajikan menurut frekuensi komulatif dan persentase kumulatifnya

c. Ukuran pemusatan (tendensi sentral)

Penyusunan dan penyajian data mentah yang berbentuk distribusi frekuensi hanya memberikan gambaran umum. Untuk mendapat ciri khas dalam bentuk sebuah nilai bilangan, peneliti dapat menggunakan ukuran pemusatan (tendensi sentral) berikut ini. Teknik statistik sederhana, statistik berguna untuk mengolah data yang bersifat kuantitatif.

1. Mean (rerata).

Rerata/mean adalah nilai bilangan yang berasal dari jumlah keseluruhan nilai bilangan dibagi dengan banyaknya unit bilangan. Seorang murid mempunyai nilai mata pelajaran : IPA = 7, matematika = 7, IPS = 8, PPKn = 6, maka nilai reratanya =
rumus mencari nilai rerata
rumus mencari nilai rerata
Keterangan:
= mean
X = besarnya bilangan berturut-turut
Σ fx = jumlah keseluruhan dari nilai bilangan
n = banyaknya unit bilangan

Perhitungan rerata untuk data tunggal, yang nilai f nya lebih dari satu.
Perhitungan rerata untuk data tunggal, yang nilai f nya lebih dari satu.
Perhitungan rerata untuk data tunggal, yang nilai f nya lebih
dari satu

2. Modus

Modus merupakan ukuran pemusatan yang menunjukkan frekuensi terbesar pada suatu perangkat data.
Keterangan:
Mo = modus
L = batas bawah nyata interval kelas yang mengandung modus
fa = selisih frekuensi atas
fo = selisih frekuensi bawah
i = besarnya kelas interval

Contoh mencari modus dari dua kelompok
Contoh mencari modus dari dua kelompok
Contoh mencari modus dari dua kelompok

3. Median

Median adalah nilai tengah dalam sebuah kelompok nilai yang sudah diurutkan. Diurutkan maksudnya kelompok nilai tersebut disusun berdasarkan urutan nilai terkecil hingga terbesar atau sebaliknya.

Cara mencari median adalah sebagai berikut:
  • Apabila banyaknya anggota kelompok nilai itu ganjil, maka nilai mediannya adalah nilai yang terletak di tengah-tengah urutan tersebut. Contoh : Skor prestasi lima orang siswa adalah 5, 6, 7, 8, 9, maka mediannya (nilai tengah) adalah 7.
  • Bila banyaknya anggota kelomopk nilai itu genap, maka mediannya adalah jumlah dua anggota yang terletak di tengah-tengah urutan nilai tersebut dibagi dua. Contoh : Skor prestasi 6 orang adalah 7,4,6,8,5,9 diurutkan menjadi 4, 5, 6, 7, 8, 9, maka mediannya.
c. Untuk memperoleh nilai median dari sebuah daftar distribusi frekuensi yang memiliki data-data tunggal dengan frekuensi lebih dari 1 (satu), dapat dilakukan contoh berikut:
contoh Distribusi frekuensi nilai siswa
contoh Distribusi frekuensi nilai siswa
contoh Distribusi frekuensi nilai siswa
Dalam daftar distribusi frekuensi tersebut banyaknya data adalah n = 50 (genap) sehingga median data tersebut merupakan jumlah nilai data ke - 25 dan ke - 26 dibagi 2 dari daftar distribusi frekuensi nilai data ke - 25 dan 26 berturutturut adalah 6 dan 6 sehingga nilai mediannya adalah:
rumus nilai median
rumus nilai median

d. Untuk mendapatkan nilai median dari daftar distribusi frekuensi yang menggunakan data kelompok interval kelas bisa diperoleh dari:
nilai median dari daftar distribusi frekuensi
Keterangan:
L = tepi bawah kelas median
N = banyaknya data
Fcb = frekuensi kumulatif kelas sebelum median
Fme = frekuensi kelas median
U = tepi atas kelas median
Fca = frekuensi kumulatif kelas adalah median
nilai median dari daftar distribusi frekuensi yang menggunakan data kelompok interval kelas
nilai median dari daftar distribusi frekuensi yang menggunakan data kelompok interval kelas

Berdasarkan data di atas banyaknya data adalah n = 25 jadi nilai mediannya berada pada nilai yang ke 12,5 (hasil bagi 25/2 atau 1/2 n yaitu pada kelompok 35 - 39. Dengan frekuensi 8 maka tepi bawah kelas mediannya adalah 34,5 dan tepi atas kelas mediannya adalah 39,5 sehingga

Me = L + ( 1/2 n - feb : fm) x i
= 34,5 + (1/2 . 25 - 9 : 8) x 5
= 34,5 + (4 : 8) x 5
= 34,5 + 2,5
= 37

Me = U + ( 1/2 n - fea : fm ) x i
= 39,5 + (1/2 . 24 - 8 : 8) x 5
= 39,5 + (5 : 8) x 5
= 39,5 + 3,12
= 36,38
= 37

Sekian pembahasa materi tentang Pengolahan Tabulasi Data dalam Penelitian Sosial, semoga  dapat memberikan manfaat.