Jenis-jenis Sumber Daya Alam

Jenis-jenis Sumber Daya Alam Faktor Abiotik dan Biotik - Pada pembahasan materi Geografi kali ini mengenai jenis-jenis sumber daya alam yang masih terkait dengan pembahasan potensi sumber daya alam dan pemanfaatannya, materi yang disajikan antara lain Sumber Daya Alam Hayati, Sumber Daya Alam Nonhayati Rekayasa Genetika, Pemanfaatan SDA, dimana nantinya kalian dapat memahami pengertian sumber daya alam, mengidentifikasi serta menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam, dan dapat memanfaatkan sumber daya alam sebaik-baiknya, untuk lebih jelasnya simak dalam penjelasan singkat berikut ini untuk pokok pembahasan materi yang pertama tentang jenis-jenis sumber daya alam berikut ini!

Jenis-jenis Sumber Daya Alam Berdasarkan sifat, Potensi dan Jenis

Yang dimaksud dengan sumber daya alam (Natural Resources) adalah semua kekayaan bumi baik yang bersifat biotik ataupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia.
  1. Faktor abiotik, meliputi tanah, air, udara, cuaca, suhu, dan sejenisnya.
  2. Faktor biotik, meliputi tumbuhan dan hewan, termasuk manusia.
Faktor biotik dan abiotik dalam lingkungan dapat memengaruhi dan dipengaruhi oleh manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat berpengaruh terhadap lingkungan hidup manusia. Namun demikian, lingkungan pun dapat dikelola dan dikembangkan oleh manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, yang dimaksud sumber daya alam adalah manusia, hewan, tumbuhan, air, udara, tanah, bahan tambang, sinar matahari, dan lain-lain.
Sapi merupakan sumber daya alam yang berguna bagi manusia.
Sapi merupakan sumber daya alam yang berguna bagi manusia.

Jenis-jenis Sumber Daya Alam

Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya.

1. Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu sebagai berikut.
  • Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut terbarukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
  • Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (nonrenewable), misalnya minyak tanah, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang lainnya.
  • Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya udara, matahari, energi pasang surut, dan energi laut.
2. Berdasarkan Potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara lain sebagai berikut.
  • Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela, dan sebagainya
  • Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan lain-lain.
  • Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
3. Berdasarkan Jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut.
  • Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
  • Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang berupa makhluk hidup. Misalnya hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.
Untuk memudahkan pemahaman tentang sumber daya alam dapat dilihat pada tabel berikut.
dangan alam perairan a. Sda biotik (hayati) b. Sda fisik (nonhayati) a. Sda penghasil energi b. Sda penghasil bahan baku c. Sda lingkungan hidup a. Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela, dan sebagainya b. Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan lain-lain. c. Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa. 3. Berdasarkan Jenis Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut. a. Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda- benda mati. Misalnya bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin. b. Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang berupa makhluk hidup. Misalnya hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia. Untuk memudahkan pemahaman tentang sumber daya alam dapat dilihat pada tabel berikut. Gambar 3.1
 Skema Pembagian Sumber Daya Alam

Sumber Daya Alam (SDA)
1. Berdasarkan sifatnya
a. Sda yang terbaharukan (renewable),  air, tanah, sumber hayati
b. Sda yang tak terbaharukan (urenewable),  bahan tambang, minyak, gas bumi, dll
c. Sda yang tidak habis,  cahaya matahari, air laut, udara, energi, pasang surut

2. Berdasarkan jenisnya
a. Sda biotik (hayati),  sumber daya alam berupa makhluk hidup seperti hewan, tubmuhan, dan makroorganisma
b. Sda fisik (nonhayati),  sumber daya alam berupa benda mati seperti tanah, air, udara, mineral dll.

3. Berdasarkan fungsinya
a. Sda penghasil energi,  air, arus laut, sinar matahari, gas bumi, minyak bumi, batu bara
b. Sda penghasil bahan baku, mineral, perairan hutan dan tanah
c. Sda lingkungan hidup,  udara bersih, pemandangan alam perairan

1) Sumber Daya Tumbuhan dan Hewan

Hewan dan tumbuhan merupakan sumber daya energi hayati. Dasar sumber daya energi adalah fotosintesis, sebab energi yang terkandung di dalam sumber daya hayati adalah energi matahari yang telah ditransformasikan (diubah) menjadi energi kimia oleh klorofil pada tumbuhan hijau melalui proses fotosintesis. Selanjutnya energi itu digunakan oleh konsumen (hewan dan manusia) dan diubahnya menjadi energi gerak panas dan energi kimia bentuk lain.

Bahan organik yang dapat dimanfaatkan manusia banyak ragamnya. Kotoran hewan dan daun-daunan dapat dimanfaatkan untuk pupuk dan biogas. Penggunaan kompos dan pupuk kandang akan memperbaiki kualitas tanah karena dapat mengembalikan kesuburan tanah, sehingga daya dukungnnya akan tetap tinggi.

Pada mulanya hewan dan tumbuhan diperlukan manusia sebagai makanan, tetapi dalam perkembangan berikutnya sumber daya hewan diperlukan juga untuk transportasi, olah raga, rekreasi, dan lain-lain.

Perkembangan ilmu dan teknologi memiliki dampak negatif dan dampak positif. Dampak negatif dari perkembangan ilmu dan teknologi adalah manusia bisa melakukan ekploitasi sumber daya alam sehingga dapat mempercepat rusaknya lingkungan dan akan menurunkan daya dukung serta mutu lingkungan.

Dampak positif dari perkembangan ilmu dan teknologi senantiasa berusaha mengembangkan dan meningkatkan produktivitas sumber daya hayati. Berbagai usaha dalam meningkatkan sumber daya hayati adalah:
1. intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian,
2. mekanisme pertanian,
3. panca usaha pertanian,
4. panca usaha peternakan,
5. rekayasa genetika.

2) Sumber Daya Alam Berupa Tanah, Air, dan Udara

a) Tanah
Dalam pengertian sehari-hari yang dimaksud dengan tanah adalah suatu lantai/ dasar tempat hidupnya organisme. Marbut (1940) mengartikan bahwa tanah adalah suatu sistem kompleks dari lapisan luar (kerak bumi) yang tidak sama dengan ketebalan yang berbeda-beda serta warna, struktur, susunan, sifat kimia, fisika, dan biologisnya yang berbeda-beda pula.

Tanah merupakan hasil alam yang terbentuk dari proses destruktif berupa pembusukan senyawa organik dan pelapukan batuan, serta proses sintesis berupa pembentukan mineral. Apabila kita membuat sayatan melintang dari tanah, maka akan terlihat profil tanah yang terdiri dari beberapa lapisan (horizon) di antaranya sebagai berikut.
(1). Topsoil (lapisan atas) dengan ciri-ciri:
  • dalamnya  ± 20 – 30 cm;
  • tanahnya gembur dengan porositas dan drainase yang baik;
  • mengandung banyak unsur hara, karena tempat pengumpulan bahan organik yang mengalami pembusukan dan humifikasi (pembentukan humus);
  • warna tanahnya gelap.
(2). Subsoil (lapisan bawah) dengan ciri-ciri:
  • mengandung bahan organik yang sedikit;
  • merupakan tanah yang kompleks tersusun dari tanah liat (clay) sehingga porositasnya rendah;
  • ikatan butiran tanahnya sangat stabil sehingga drainasenya kurang (kurang mampu menyimpan air).
(3). Rhegolith (bahan Induk) yaitu semua bahan batuan yang dapat berubah menjadi tanah.
(4). Bedrock (batuan dasar) yaitu lapisan yang paling dalam berupa:
  • batuan yang tidak mengalami pelapukan;
  • tempat penyimpanan air bawah tanah dan terdapatnya aliran air bawah tanah.
Proses pembentukan tanah bisa mencapai 100-100.000 tahun dari bahan induk (rhegolith) pada horizon C yang mengalami perubahan bentuk menjadi bentuk tanah yang biasa digunakan untuk pertanian. Bahan induknya sangat bervariasi sebagaimana pada bagan berikut:
Bagan Pembagian Bahan Induk (rhegolith)
Bagan Pembagian Bahan Induk (rhegolith)

Bahan induk (rhegolith)
  • Bahan mineral
  1. Bahan baku: granit, basal, andesit, riolit, diorit, gabro, konglomerat, dolomit
  2. Bahan bukan baku: endapan glasial dan bahan loess
  • Bahan organik
  1. Sisa tumbuhan dan hewan
b) Air
Air merupakan kebutuhan pokok tiap organisme, air merupakan pelarut yang baik terhadap senyawa organik dan an organik, medium reaksi kimia, menyerap panas dan bahan baku fotosintesis.

Kemampuan tanah untuk menyimpan/menahan air disebut kapasitas lapangan, hal ini dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah. Tanah yang berstruktur remah yang berada di horizon top soil dan tanah yang berstruktur halus mempunyai daya ikat yang besar terhadap air sehingga kapasitas lapangannya besar. Air yang terdapat dalam tanah ada beberapa macam.
  • 1) Air Kimia
Air yang terikat kuat karena persenyawaan kimia, oleh karena itu tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
  • 2) Air Higroskopis atau Air Hidrasi
Air yang terdapat pada permukaan molekul tanah yang hidrofil, dan terikat oleh koloid tanah, serta tidak dapat digunakan oleh tanaman.
  • 3) Air Kapiler atau Air Tawar
Air yang terletak di antara butiran-butiran tanah (pori) karena adanya gaya kapiler dan air ini yang biasa digunakan oleh tanaman sehingga disebut air tanah.
  • 4) Air Gravitasi
Air yang berlebihan dari kapasitas lapangan, tidak banyak digunakan oleh tanaman dan selalu bergerak mengalir karena pengaruh gaya gravitasi.

c) Udara
Udara dalam tanah terletak di antara pori-pori tanah yang tidak terisi air, tanah yang porositasnya tinggi maka pertukaran udaranya (aerasi) juga berjalan lancar.

Kadar CO 2 , dalam tanah lebih besar daripada kadar CO 2 di udara, hal ini disebabkan oleh dekomposisi (pengomposan kembali) bahan organik sedangkan sebaliknya kadar O 2 dalam tanah lebih sedikit (agak kurang) daripada kadar O 2 dari udara. Oksigen dalam tanah digunakan untuk respirasi akar dan mikroorganisme dan kekurangannya tidak dapat segera diganti.

Sekian pembahasan mengenai Jenis-jenis Sumber Daya Alam semoga dapat membantu sobat dalam proses belajar, jika bukan artikel ini yang sobat cari, mungkin materi dibawah ini dapat menjawabnya, selamat belajar!