Proses Perubahan Sosial di dalam masyarakat - Perubahan sosial berproses di dalam masyarakat dan mengubah masyarakat secara keseluruhan secara bertahap. Perubahan sosial terjadi akibat adanya perubahan baik yang bersifat intern (dari dalam masyarakat itu sendiri), maupun datangnya pengaruh dari luar. Misalnya, berkat adanya penemuan mesin-mesin industri di Inggris berkembanglah revolusi industri.
Proses perubahan selalu terjadi pada masyarakat, baik secara lambat maupun secara cepat dan perubahan-perubanhan tersebut ada yang direncanakan atau yang tidak direncanakan dan ada yang dikehendaki dan ada yang tidak dikehendaki. Pernyataan tersebut diatas akan dibahas pada bab ini, tentang bentuk-bentuk perubahan sosial. Bagaimana bentuk-bentuk perubahan sosial yang terjadi di masyarakat?
Teori tentang evolusi sosial ini menurut Alex Inkeles dalam bukunya What is Sociology (1965) dapat di golongkan ke dalam beberapa kategori sebagai berikut:
a. Unilinear Theories Of Education
Unilinear Theories Of Education - Yang mengatakan bahwa masyarakat (termasuk kebudayaannya) mengalami perkembangan dengan tahap-tahap tertentu. Bermula dari bentuk yang sederhana kemudian menuju yang kompleks sampai pada tahap yang sempurna.
b. Universal Theory Of Evolution
Universal Theory Of Evolution - Yang menyatakan bahwa perkembangan masyarakat itu tidak perlu mengikuti tahap-tahap tertentu yang tetap, karena perubahan sosial itu telah mengikuti garis evolusi tertentu. Prinsip teori ini di uraikan oleh Herbert Spencer yang menyebutkan bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen ke kelompok yang heterogen, baik sistem maupun strukturnya.
c. Multilined Theories Of Evolution
Multilined Theories Of Evolution - Merupakan penggabungan dari kedua teori diatas. Teori ini lebih menekankan perlunya penelitian empiris terhadap perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat secara ilmiah, seperti penelitian terhadap sistem mata pencaharian, sistem kemasyarakatan, sistem kekerabatan, dan sebagainya.
Selain perubahan bersifat lambat, perubahan sosial budaya juga bersifat atau berlangsung cepat dan menyangkut sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat yang dinamakan revolusi. Perubahan sosial budaya secara cepat sering menimbulkan disintegrasi dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Revolusi akan terjadi apabila terdapat syarat-syarat dibawah ini:
Masyarakat dipengaruhi dengan cara-cara tertentu dan dengan perencanaan terlebih dahulu yang disebut rekayasa sosial, atau dinamakan perencanaan sosial (social planning). Perubahan sosial yang tidak direncanakan berlangsung di luar pemikiran atau jangkauan masyarakat serta menimbulkan konsekuensi sosial yang tidak dikehendaki, seperti terjadinya masa penjajakan yang memunculkan diskriminasi sosial dalam masyarakat Indonesia.
Perubahan ini menimbulkan kekacauan atau hambatan-hambatan dalam masyarakat. Misalnya, akibat banjir yang melanda perkampungan mengakibatkan hancurnya pemukiman sehingga masyarakat harus pindah ketempat baru, begitu pula akibat Urbanisasi menimbulkan masalah tempat tinggal diperkotaan, yaitu adanya rumah-rumah kumuh. Begitu pila dengan terjadinya gempa bumi dan peperangan serta pertentangan antara suku.
Dalam proses pelaksanaan perubahan sosial dalam masyarakat tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi terjadi oleh berbagai penyebab, baik yang bersifat mendorong dan yang bersifat menghambat terjadinya perubahan sosial.
Proses Perubahan Sosial di dalam masyarakat
Perubahan-perubahan sosial tersebut secara konkret tampak jelas dengan berkembangnya benda-benda budaya masyarakatnya, seperti perubahan bentuk rumah, perabot rumah tangga, alat-alat komunikasi dan transportasi, mata pencaharian dan lain sebagainya.Proses Perubahan Sosial di dalam masyarakat. |
Proses perubahan selalu terjadi pada masyarakat, baik secara lambat maupun secara cepat dan perubahan-perubanhan tersebut ada yang direncanakan atau yang tidak direncanakan dan ada yang dikehendaki dan ada yang tidak dikehendaki. Pernyataan tersebut diatas akan dibahas pada bab ini, tentang bentuk-bentuk perubahan sosial. Bagaimana bentuk-bentuk perubahan sosial yang terjadi di masyarakat?
Bentuk-bentuk Perubahan Sosial di dalam masyarakat
Bentuk-bentuk Perubahan Sosial di dalam masyarakat - Dilihat dari segi bentuknya perubahan sosial itu mempunyai beberapa bentuk:1. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat
Perubahan yang berlangsung lambat (evolusi) merupakan perubahan yang memerlukan waktu yang lama, karena terjadi dengan sendirinya tanpa direncanakan dimana terdapat suatu rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Perubahan ini merupakan sebagian kecil usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan dan kondisi yang sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.Teori tentang evolusi sosial ini menurut Alex Inkeles dalam bukunya What is Sociology (1965) dapat di golongkan ke dalam beberapa kategori sebagai berikut:
a. Unilinear Theories Of Education
Unilinear Theories Of Education - Yang mengatakan bahwa masyarakat (termasuk kebudayaannya) mengalami perkembangan dengan tahap-tahap tertentu. Bermula dari bentuk yang sederhana kemudian menuju yang kompleks sampai pada tahap yang sempurna.
b. Universal Theory Of Evolution
Universal Theory Of Evolution - Yang menyatakan bahwa perkembangan masyarakat itu tidak perlu mengikuti tahap-tahap tertentu yang tetap, karena perubahan sosial itu telah mengikuti garis evolusi tertentu. Prinsip teori ini di uraikan oleh Herbert Spencer yang menyebutkan bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen ke kelompok yang heterogen, baik sistem maupun strukturnya.
Baca Juga:
c. Multilined Theories Of Evolution
Multilined Theories Of Evolution - Merupakan penggabungan dari kedua teori diatas. Teori ini lebih menekankan perlunya penelitian empiris terhadap perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat secara ilmiah, seperti penelitian terhadap sistem mata pencaharian, sistem kemasyarakatan, sistem kekerabatan, dan sebagainya.
Selain perubahan bersifat lambat, perubahan sosial budaya juga bersifat atau berlangsung cepat dan menyangkut sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat yang dinamakan revolusi. Perubahan sosial budaya secara cepat sering menimbulkan disintegrasi dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Revolusi akan terjadi apabila terdapat syarat-syarat dibawah ini:
- Adanya suatu keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.
- Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.
- Pemimpin tersebut mampu menampung aspirasi masyarakat untuk merumuskan program-program atau arah gerakan.
- Pemimpin tersebut harus dapat menunjukan suatu tujuan kepada masyarakat.
- Harus ada momentum, untuk bergerak pada saat yang tepat.
2. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
Perubahan kecil yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur masyarakat yang tidak membawa pengaruh langsung atau kurang berarti bagi masyarakat. Perubahan mode rambut, mode pakaian, misalnya tidak akan membawa pengaruh kepada masyarakat secara keseluruhan, karena tidak menimbulkan perubahan terhadap lembaga kemasyarakatan. Perubahan besar, berbeda dengan proses industrialisasi dapat membawa pengaruh besar terhadap keseluruhan unsur dalam masyarakat agraris. Lembaga-lembaga kemasyarakatan yang terdapat dilingkungan masyarakat akan ikut terpengaruh.3. Perubahan yang Dikehendaki (direncanakan) dan Perubahan yang Tidak Dikehendaki (tidak direncanakan)
Perubahan yang direncanakan (planned change), yaitu perubahanperubahan sosial yang sebelumnya telah dikehendaki atau diprogramkan terlebih dahulu oleh warga masyarakatnya. Pihak yang menghendaki perubahan-perubahan dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau kelompok orang yang dipercayai untuk melakukan perubahan oleh warga masyarakatnya.Masyarakat dipengaruhi dengan cara-cara tertentu dan dengan perencanaan terlebih dahulu yang disebut rekayasa sosial, atau dinamakan perencanaan sosial (social planning). Perubahan sosial yang tidak direncanakan berlangsung di luar pemikiran atau jangkauan masyarakat serta menimbulkan konsekuensi sosial yang tidak dikehendaki, seperti terjadinya masa penjajakan yang memunculkan diskriminasi sosial dalam masyarakat Indonesia.
Perubahan ini menimbulkan kekacauan atau hambatan-hambatan dalam masyarakat. Misalnya, akibat banjir yang melanda perkampungan mengakibatkan hancurnya pemukiman sehingga masyarakat harus pindah ketempat baru, begitu pula akibat Urbanisasi menimbulkan masalah tempat tinggal diperkotaan, yaitu adanya rumah-rumah kumuh. Begitu pila dengan terjadinya gempa bumi dan peperangan serta pertentangan antara suku.
Dalam proses pelaksanaan perubahan sosial dalam masyarakat tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi terjadi oleh berbagai penyebab, baik yang bersifat mendorong dan yang bersifat menghambat terjadinya perubahan sosial.