EKOSISTEM PANTAI/PESISIR

Ekosistem Pantai/Pesisir - Garis pantai Indonesia panjangnya kurang lebih 81.000 km, wilayah pesisirnya mempunyai ekosistem yang sangat beraneka ragam, antara lain hutan mangrove, terumbu karang, padang lamun, dan rumput laut.

Ekosistem Pantai/Pesisir

1. Ekosistem Hutan Mangrove

Hutan mangrove juga disebut hutan pantai, hutan pasang surut, hutan payau, atau hutan bakau. Hutan mangrove merupakan tipe hutan tropika yang khas tumbuh di sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Hutan mangrove dapat hidup dengan subur kalau wilayah pesisir tersebut memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.

a. Terlindungi dari gempuran ombak dan arus pasang surut yang kuat.
b. Daerahnya landai atau datar.
c. Memiliki muara sungai yang besar dan delta.
d. Aliran sungai banyak mengandung lumpur.
e. Temperatur antara 20 - 40 derajat Celcius.
f. Kadar garam air laut antara 10 - 30 per mil.
Ekosistem Pantai/Pesisir
Ekosistem Pantai/Pesisir

Hutan mangrove di Indonesia terdapat di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Irian Jaya/Papua, seperti terlihat pada gambar penyebaran hutan mangrove di wilayah pesisir Indonesia berikut ini.

Hutan mangrove merupakan ekosistem yang sangat penting di wilayah pesisir sebab memiliki fungsi ekologis dan fungsi ekonomis. Adapun fungsi ekologis dari hutan mangrove, yaitu penyedia nutrisi bagi biota perairan, tempat berkembang biaknya berbagai macam ikan, penahan abrasi, penyerap limbah, pencegah intrusi air laut, dan penahan amukan angin taufan dan gelombang yang besar.

Fungsi ekonomis dari hutan mangrove, yaitu kayunya untuk bahan bakar, bahan kertas, dan bahan bangunan; perabot rumah tangga; dan bahan penyamak kulit dan daunnya pupuk hijau.

2. Ekosistem Terumbu Karang

Terumbu karang merupakan ekosistem yang khas terdapat di daerah tropis. Meskipun terumbu karang terdapat di seluruh perairan dunia, tetapi hanya di daerah tropis terumbu karang dapat berkembang dengan baik. Terumbu terbentuk dari endapan-endapan kalsium karbonat yang dihasilkan oleh organisme karang, alga berkapur, dan organisme-organisme lain yang menghasilkan kalsium karbonat.

Terbentuknya ekosistem terumbu karang tergantung pada faktor-faktor, yaitu kedalaman sekitar 10 meter dari permukaan laut; temperatur antara 25 - 29 derajat celcius; kadar garam antara 30 - 35 per mil; dan ada tidaknya sedimentasi. Kalau terjadi sedimentasi, pertumbuhan terumbu karang terhambat, sedangkan kalau tidak terjadi sedimentasi pertumbuhan cepat. Ekosistem terumbu karang memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekologi dan fungsi ekonomi.

Fungsi ekologi terumbu karang, yaitu sebagai penyedia nutrisi bagi biota perairan dan tempat berkembang biaknya biota perairan. Fungsi ekonomi terumbu karang, yaitu menghasilkan berbagai jenis ikan, udang, alga, teripang, dan kerang mutiara; bahan bangunan dan jalan serta bahan industri; dan bahan baku cinderamata dan bahan perhiasan.

3. Ekosistem Rumput Laut

Rumput laut tumbuh pada perairan yang memiliki substrat keras yang kokoh untuk tempat melekat. Tumbuhan rumput laut hanya dapat hidup pada perairan di mana tumbuhan muda yang kecil mendapatkan cukup sinar matahari.

Syarat-syarat pertumbuhan rumput laut, yaitu air laut jernih, suhu perairan sejuk, temperatur ± 25oC, arus laut tidak begitu deras, dan kedalaman laut antara 20 - 30 m. Rumput laut di perairan Indonesia tersebar hampir di seluruh propinsi.

Oleh masyarakat yang hidup di daerah pesisir rumput laut ini dimanfaatkan sebagai bahan makanan misalnya, untuk lalapan, sayur, manisan, dan kue. Rumput laut juga dimanfaatkan dalam bidang industri kosmetik sebagai bahan pembuat sabun, cream, lotion, sampo. Dalam industri farmasi rumput laut digunakan untuk membuat tablet, salep, dan kapsul.

4. Ekosistem Padang Lamun

Lamun adalah tumbuhan berbunga yang dapat menyesuaikan diri untuk hidup di dasar laut. Sama halnya dengan padang rumput di daratan, lamun juga membentuk padang yang luas dan lebar di dasar laut sehingga dinamakan padang lamun. Lamun hidup di perairan laut dangkal berlumpur, agak berpasir lunak dan tebal. Padang lamun sering terdapat di perairan laut antara hutan mangrove dan terumbu karang. Ekosistem padang lamun di Indonesia tersebar di perairan Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya.

Pertumbuhan pada lamun sangat tergantung pada faktor-faktor sebagai berikut.
a. Perairan pantai laut dangkal berlumpur dan mengandung pasir.
b. Kedalaman tidak lebih dari 10 meter sehingga sinar matahari dapat menembus.
c. Temperatur antara 20 - 30 derajat celcius.
d. Kadar garam antara 25 - 35 %.
e. Kecepatan arus sekitar 0,5 m/detik.

Fungsi padang lamun di lingkungan pesisir sebagai tempat berkembang biaknya ikan-ikan kecil dan udang, perangkap sedimen sehingga terhindar dari erosi, menyediakan bahan makanan berbagai ikan yang hidup di padang lamun, bahan untuk membuat pupuk dan kertas.

   Info      Biosfer adalah lapisan lingkungan kulit bumi, air, dan udara yang mendukung kehidupan organisme. Persebaran makhluk hidup di permukaan bumi tidak merata tergantung dari faktor-faktor iklim, tanah, relief, dan tindakan manusia.

Indonesia kaya dengan bermacam-macam tumbuhan. Kekayaan flora di Indonesia dapat dibuktikan dengan adanya 4.000-an macam jenis pohon-pohon, 1.500-an macam pakis-pakisan, dan 5.000-an macam anggrek. Keberadaan bermacam-macam tumbuhan di suatu tempat dipengaruhi oleh iklim. Tumbuhan di daerah iklim tropis tentu berbeda dengan tumbuhan di daerah iklim dingin. Selain faktor iklim, tanah dan air juga merupakan faktor pengaruh terhadap persebaran vegetasi. Tumbuhan di daerah tanah kapur berbeda dengan tumbuhan di daerah tanah merah (laterit). Tumbuhan di daerah yang banyak air berbeda dengan tumbuhan di daerah yang kurang air atau daerah yang kering.

Oleh karena beriklim tropis dan banyak mendapat hujan, Indonesia mempunyai hutan-hutan lebat, yang disebut hutan hujan tropis. Pembagian hutan di Indonesia berdasarkan iklim menurut W. Köppen dapat dibedaan menjadi tiga wilayah, yaitu meliputi barat, timur, dan tengah. Lanpoole membedakan daerah tumbuh-tumbuhan (hutan) berdasarkan tinggi tempat, yaitu hutan dataran rendah, hutan kaki gunung, hutan lumut, dan hutan gunung tinggi.

Berbagai jenis hutan yang ada di Indonesia, hutan memiliki manfaat menyimpan serta mengatur persedaan air, menyuburkan tanah, mencegah erosi dan tanah longsor, menjaga keseimbangan air tanah, menghasilkan bahan mentah untuk industri dan bahan bagunan, dan mengurangi polusi udara. Wilayah pantai/pesisir mempunyai ekosistem yang beranekaragam seperti hutan mangrove, terumbu karang, padang lamun, dan rumput laut.

Sekian pembahasan mengenai Ekosistem Pantai/Pesisir dan juga tentang Ekosistem Hutan Mangrove, Ekosistem Terumbu Karang, Ekosistem Rumput Laut, Ekosistem Padang Lamun, semoga bermanfaat.