Unsur-unsur Cuaca dan Iklim (Penyinaran dan Suhu)

Unsur-unsur Cuaca dan Iklim - Cuaca, yaitu keadaan udara pada suatu tempat pada saat tertentu. Pada setiap waktu keadaan cuaca setiap tempat selalu berubah-ubah. Pengamatan cuaca di Indonesia dilakukan oleh Observatorium Meteorologi dan Geofisika yang berkedudukan di Jakarta.
Observatorium Meteorologi dan Geofisika ini bertugas menyelidiki dan mencatat keadaan cuaca yang meliputi suhu udara, tekanan udara, arah angin, kecepatan angin, kelembapan udara, tingkat keawanan, dan curah hujan. Pengetahuan masalah unsur-unsur cuaca tersebut besar sekali faedahnya, antara lain untuk keperluan pertanian, penerbangan, pelayaran, dan peluncuran benda angkasa. Rata-rata cuaca udara dalam jangka waktu panjang 10 sampai dengan 30 tahun disebut iklim.

Unsur-unsur iklim sama dengan unsur cuaca, yaitu penyinaran dan suhu, angin, awan, kelembapan udara, dan curah hujan.

Unsur-unsur Cuaca dan Iklim (penyinaran dan suhu)

Sumber panas di bumi adalah matahari. Banyak sedikitnya sinar yang diterima oleh permukaan bumi ditentukan oleh faktor-faktor berikut.

a. Keadaan Awan

Jika mendung atau berawan, sebagian panas matahari diserap oleh awan.

b. Keadaan Permukaan Bumi

Bidang permukaan bumi yang terdiri atas laut dan daratan sangat mempengaruhi penyerapan sinar matahari.

c. Sudut Datang Matahari

Apabila matahari dalam keadaan tegak (α), sudut datang matahari akan semakin kecil sehingga semakin banyak panas yang diterima bumi. Matahari dalam keadaan miring sudutnya semakin besar sehingga semakit sedikit sinar panas yang diterima di bumi.
Unsur-unsur Cuaca dan Iklim (penyinaran dan suhu)
Unsur-unsur Cuaca dan Iklim (Penyinaran dan Suhu)

d. Lama Penyinaran Matahari

Makin lama matahari bersinar, makin banyak panas yang diterima bumi. Alat pengukur suhu udara disebut termometer. Daratan akan cepat menjadi panas dibandingkan dengan air atau laut. Pada siang hari suhu daratan cepat menjadi panas, tetapi pada malam hari daratan cepat menjadi dingin. Keadaan suhu sepanjang hari dapat diukur dengan termometer.

Bagaimanakah setelah terjadi penyinaran sinar matahari ke udara (lapisan atmosfer)? Pemanasan sinar matahari ke atmosfer ada bermacam-macam sebagai berikut.
  • a. Konveksi
Konveksi adalah pemanasan secara vertikal. Konveksi terjadi karena adanya gerakan udara secara vertikal sehingga udara di atas yang belum panas akan menjadi panas karena pengaruh udara di bawahnya yang sudah panas. Di daerah pegunungan yang tinggi konveksi mengurangi kedinginan yang akut.
Unsur-unsur Cuaca dan Iklim (Penyinaran dan Suhu)
Unsur-unsur Cuaca dan Iklim (Penyinaran dan Suhu)
  •  b. Adveksi
Adveksi, yaitu penyebaran panas secara horizontal. Hal ini terjadi akibat gerak udara panas secara horizontal dan menyebabkan udara di dekatnya juga menjadi panas. Di daerah lintang tinggi yang terkena adveksi juga mengurangi kedinginan yang akut.

Unsur-unsur Cuaca dan Iklim (Penyinaran dan Suhu)
  • c. Konduksi
Konduksi, yaitu pemanasan secara kontak atau secara bersinggungan. Molekul-molekul udara yang dekat dengan permukaan bumi akan menjadi panas karena bersinggungan dengan bumi yang menerima panas langsung dari matahari. Molekul-molekul udara yang sudah panas bersinggungan dengan molekul-molekul udara yang belum panas lalu saling memberikan panas sehingga sama-sama panas.

Unsur-unsur Cuaca dan Iklim (Penyinaran dan Suhu)
  • d. Turbulensi
Turbulensi, yaitu penyebaran panas secara berputar-putar. Hal ini menyebabkan udara yang sudah panas bercampur dengan udara dingin sehingga udara yang dingin ini akan menjadi panas pula. Daerah dingin yang terkena turbulensi udaranya akan menjadi hangat. Garis pada peta yang menghubungkan data temperatur yang sama besarnya, disebut isoterm.
Unsur-unsur Cuaca dan Iklim (Penyinaran dan Suhu)
Turbulensi. Unsur-unsur Cuaca dan Iklim (Penyinaran dan Suhu)
Sekian pembahasan mengenai Unsur-unsur Cuaca dan Iklim (Penyinaran dan Suhu) semoga bermanfaat.