Pengertian, Klasifikasi dan Tahapan Proses Sistem Irigasi Permukaan

Pengertian, Klasifikasi dan Tahapan Proses Sistem Irigasi Permukaan - Pada pembahasan materi Agro mengenai Irigasi dan sistem drainase kali ini akan membahas tentang arti atau maksud dari sistim irigasi permukaan dan juga membahas tentang klasifikasi sistem irigasi permukaan yang terbagi 3 yakni, irigasi basin, irigasi border dan irigasi alur dan juga cara pemberian atau pengaturan air irigasi yaitu sistem irigasi penggenangan liar, bebas, terkendali, alur, zig-zig, dan cekungan, berikut ini penjelasannya!

Pengertian, Klasifikasi dan Tahapan Proses Sistem Irigasi Permukaan

Perhatikan sistem irigasi pada gambar berikut ini. Apa yang dapat Anda katakan dengan sistem irigasi ini.
Sistem Irigasi Permukaan
Sistem Irigasi Permukaan

Pengertian Sistem Irigasi Permukaan
Irigasi permukaan merupakan cara pemberian air yang tertua dan paling umum digunakan. Cara pemberian air dengan cara ini sering juga disebut dengan irigasi penggenangan, karena dengan cara ini air irigasi yang diberikan di lokasi tertentu, dibiarkan mengalir bebas di atas permukaan lahan, dan kemudian air akan mengisi daerah perakaran tanaman. Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan sistem irigasi curah dimana air didistribusikan ke lahan melalui pipa bertekanan, dan sistem irigasi tetes, dimana air diberikan melalui penyiram atau penetes ke permukaan.

Dengan menggunakan sistem irigasi permukaan, air diberikan secara langsung melalui permukaan tanah dari suatu saluran atau pipa yang memiliki tinggi permukaan airnya lebih tinggi dari elevasi lahan yang akan diairi, biasanya sekitar 10-15 cm. Air irigasi akan mengalir di permukaan tanah dari pangkal ke ujung lahan dan meresap ke dalam tanah membasahi daerah perakaran tanaman. Syarat penting untuk mendapatkan sistem irigasi permukaan yang efisien adalah perencanaan sistem distribusi air untuk dapat mengendalikan aliran air irigasi dengan perataan lahan yang baik, sehingga penyebaran air seragam ke seluruh petakan.

Pada prinsipnya rancangan sistem irigasi permukaan adalah merancang beberapa parameter sehingga didapatkan waktu kesempatan berinfiltrasi yang relatif seragam dari pangkal sampai ke ujung lahan. Umumnya di bagian pangkal, air akan lebih banyak air meresap daripada bagian ujung petakan lahan, sehingga didapatkan efisiensi pemakaian air yang kecil.

Prosedur pelaksanaan irigasi dalam irigasi permukaan adalah dengan menggunakan debit yang cukup besar, maka aliran akan mencapai bagian ujung secepat mungkin, dan meresap ke dalam tanah dengan merata. Setelah atau sebelum mencapai bagian ujung, aliran masuk dapat diperkecil debitnya sampai sejumlah air irigasi yang diinginkan sudah diresapkan. Pasokan aliran air dihentikan dan proses resesi sepanjang lahan akan terjadi sampai proses irigasi selesai.

Sistem irigasi permukaan telah berkembang luas dan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu:
  • (1) irigasi basin (basin irrigation), 
  • (2) irigasi border (border irrigation), 
  • (3) irigasi alur (furrow irrigation), dan
  • (4) penggenangan bebas. 
Perbedaan antara berbagai jenis irigasi di atas sering bersifat subyektif. Irigasi penggenangan adalah menangkap semua kategori untuk situasi di mana air hanya dibiarkan mengalir ke daerah tanpa ada upaya untuk mengatur pemberian airnnya atau keseragaman. Dan karena tidak ada upaya dilakukan untuk mengatur aplikasi atau keseragaman. Jika dilakukan pengendalian pada sistem irigasi penggenangan, maka sistem irigasi penggenangan dapat dikategorikan menjadi irigasi border atau irigasi basin dan furrow.

Cara pemberian air irigasi yang termasuk dalam cara pemberian air lewat permukaan, dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Sistem irigasi penggenangan liar (wild flooding) yaitu sistem irigasi permukaan dimana air digenangkan pada suatu daerah yang luas, sehingga permukaan tanah menjadi tergenang yang cukup tinggi, sehingga daerah pertanaman akan cukup sempurna dalam pembasahannya. Cara ini hanya cocok jika cadangan dan ketersediaan air cukup banyak.
Sistem irigasi bebas
Sistem irigasi bebas

2. Sistem irigasi penggenangan bebas (free flooding) yaitu sistem irigasi permukaan dimana daerah yang akan diairi dibagi dalam beberapa bagian atau petak, dan kemudian air dialirkan dari bagian yang tinggi ke bagian yang rendah.
Sistem Irigasi Penggenangan Terkendali pada Tanaman Padi
Sistem Irigasi Penggenangan Terkendali pada Tanaman Padi

3. Sistem irigasi penggenangan terkendali (check flooding) yaitu sistem irigasi permukaan dimana air dari tempat pengambilan atau sumber air dimasukkan ke dalam selokan atau saluran, dan kemudian dialirkan pada petak-petak yang kecil. Dengan cara ini air tidak dialirkan pada daerah yang sudah diairi.
Sistem Irigasi Alur
Sistem Irigasi Alur

4. Sistem irigasi alur (Border strip) yaitu sistem irigasi permukaan dimana lahan pertanian yang akan diairi dibagi-bagi dalam luas yang kecil dengan galengan berukuran 10 x 100 m2 sampai 20 x 300 m2 dan air dialirkan ke dalam tiap petak melalui pintu-pintu.
Skema Sistem Irigasi Basin
Skema Sistem Irigasi Basin

5. Sistem irigasi zig-zig yaitu cara pemberian air dimana daerah pengairan dibagi dalam sejumlah petak berbentuk jajaran genjang atau persegi panjang, dan tiap petak dibagi lagi dengan bantuan galengan dan air akan mengalir melingkar sebelum mencapai lubang pengeluaran. 6. Sistem irigasi cekungan (basin method) yaitu sistem irigasi yang biasa digunakan di perkebunan buah-buahan. Tiap cekungan dibangun mengelilingi tiap pohon dan air dimasukkan ke dalamnya melalui selokan lapangan seperti pada efek flooding.
Basin Irigasi untuk Tanaman Buah-buahan
Basin Irigasi untuk Tanaman Buah-buahan

Dengan menggunakan sistem irigasi permukaan, maka air dialirkan dari sungai, disimpan dan dilepaskan dari tampungan (reservoir) atau dipompa dari tanah dan kemudian diberikan ke lahan. Kelebihan air irigasi harus dibuang dari lahan. Masing-masing komponen ini membutuhkan desain, operasi, dan pemeliharaan pengatur dan bangunan pengendali. Agar sistem menjadi efisien dan efektif, aliran tidak hanya harus diatur dan dikelola, tetapi yang paling penting, juga harus diukur.

Proses Sistem Irigasi Permukaan

Proses kejadian irigasi permukaan terdiri dari empat fase, seperti digambarkan pada Gambar 7 berikut.
  • Fase 1, ketika air dalirkan ke lahan, maka akan terjadi penambahan air di permukaan lahan sampai menggenangi seluruh permukaan lahan.
  • Fase 2, kemudian air irigasi akan mengalir ke luar lahan. Interval antara permukaan air akhir dan ketika air masuk disebut pembasahan atau fase genangan.
  • Fase 3, ketika volume air di permukaan lahan mulai menurun, jika air tidak lagi dialirkan lagi, karena terjadinya aliran permukaan (run off) atau air masuk ke dalam tanah.
  • Fase 4, setelah tidak ada lagi air yang masuk ke lahan, maka permukaan air akan surut dan ini adalah fase resesi.
    Pergerakan kurva air tanah
Sekian pembahasan mengenai Pengertian Sistem Irigasi Permukaan dan juga tentang klasifikasi sistem irigasi permukaan yang terbagi 3 yakni, irigasi basin, irigasi border dan irigasi alur dan juga cara pemberian atau pengaturan air irigasi yaitu sistem irigasi penggenangan liar, sistem irigasi penggenangan bebas, sistem irigasi pengenangan terkendali, Sistem irigasi alur, Sistem irigasi zig-zig, dan sistem irigasi cekungan, selamat belajar!