Teknik Penanaman (Inokulasi) pada Kultur Jaringan

Teknik Penanaman (Inokulasi) pada Kultur Jaringan - Pada materi pelajaran pembiakan tanaman kali ini mengenai teknik penanaman atau inokulasi di dalam kultur jaringan, dan juga tentang Prosedure Kerja Penanaman/ Sub kultur, untuk lebih jelasnya dapat sobat simak pada penjelasan berikut ini!

Teknik Penanaman (Inokulasi) pada Kultur Jaringan

Penanaman kembali atau yang disebut subkultur merupakan salah satu tahap metode dalam kultur jaringan, yaitu suatu teknik yang dilakukan di antara tahapan kultur. Subkultur atau overplanting adalah pemindahan planlet yang masih sangat kecil (planlet muda) dari medium lama ke dalam medium baru yang dilakukan secara aseptis di dalam entkas atau Laminar Air Flow (LAF).

Tahapan Sub kultur eksplan Kultur Jaringan
Tahapan Sub kultur eksplan (Kultur Jaringan)
Pada dasarnya subkultur adalah memisahkan, memotong, membelah dan menanam kembali eksplan yang telah tumbuh sehingga jumlah tanaman akan bertambah banyak. Tujuannya adalah supaya kultur tetap mendapatkan unsur hara atau nutrisi untuk pertumbuhannya (Hendaryono dan Wijayani, 1994). Pada dasarnya subkultur merupakan tahap kegiatan yang relatif mudah dibandingkan dengan kegiatan lain dalam kultur jaringan. Subkultur dilakukan karena beberapa alasan berikut:
  1. Tanaman sudah memenuhi atau sudah setinggi botol
  2. Tanaman sudah berada lama didalam botol sehingga pertumbuhannya berkurang
  3. Tanaman mulai kekurangan hara
  4. Media dalam botol sudah mongering
Kegiatan subkultur dilakukan sesuai dengan jenis tanaman yang dikulturkan. Setiap tanaman memiliki karakteristik dan kecepatan tumbuh yang berbeda-beda. Sehingga cara dan waktu subkultur juga berbeda-beda. Tanaman yang harus segera atau relatif cepat disubkultur adalah jenis pisang-pisangan, alokasia, dan caladium. Tanaman yang relatif lama adalah aglaonema.

Untuk tanaman yang diperbanyak dengan kultur biji, kultur embrio, baik pada embrio somatik maupun embrio mikrospora, serta multifikasi tunas, maka subkultur dapat dilakukan dengan memisahkan anakan tanaman dari koloninya atau melakukan penjarangan. Contoh tanamannya adalah anggrek, pisang, dan tanaman lain yang satu tipe pertumbuhan. Untuk tanaman yang tipe pertumbuhannya dengan pemanjangan batang maka subkultur bisa dilakukan dengan memotong tanaman perruas tanaman yang ada.

Namun jika ada planlet yang masih terlalu kecil dan beresiko tinggi untuk dipotong, maka subkulturnya cukup dilakukan dengan dipisahkan dari induknya dan ditanam kembali secara terpisah. Contoh tanamannya adalah jati, krisan, dan tanaman lain yang memiliki karakteristik pertumbuhan yang sama. kita dapat menghitung kecepatan produksi tanaman dengan mengetahui kecepatan tanaman melakukan multifikasi hingga siap disubkultur.

Kegiatan sub kultur harus dilakukan terhadap eksplan disebabkan oleh beberapa hal antara lain:
  1. Tumbuhnya eksplan cukup cepat dan telah memenuhi seluruh botol kultur.
  2. Media tumbuh telah mengering yang ditandai dengan berkurangnya volume agar-agar atau media cairnya sudah habis.
  3. Eksplan perlu diperbanyak lebih lanjut untuk tujuan tahapan perbanyakan selanjutnya.
  4. Eksplan memerlukan media yang susunannya baru agar dapat mengalami diferensiasi lebih lanjut.
Eksplan atau kalus yang sudah waktunya dipindahkan ke dalam media kultur yang baru harus segera dilaksanakan dan tidak boleh sampai terlambat. Sub kultur yang terlambat dapat menyebabkan pertumbuhan eksplan atau kalus tersebut akan terhenti atau mengalami pencoklatan atau bahkan terkontaminasi oleh jamur atau bakteri. Keadaan eksplan yang demikian kemungkinan untuk diselamatkan kecil sekali sebab spora jamur atau bakteri dapat menyebar dengan cepat sekali.

Prosedure Kerja Penanaman/ Sub kultur
  1. Siapkan alat-alat: pinset, scalpel, petridish, botol berisi media kultur, alkohol dan Bunsen.
  2. Nyalakan lampu dan blower LAF, kemudian masukkan alat-alat ke dalam LAF dengan terlebih dahulu menyemprotkan alkohol 70%.
  3. Lampu dan blower dimatikan, kemudian lampu UV dinyalakan. Penyinaran lampu UV dilakukan selama 20-30 menit, setelah itu dimatikan.
  4. Lampu dan blower LAF dinyalakan dan masukkan plb pisang (eksplan yang sudah tumbuh) yang sudah disemprot alkohol 70% ke dalam LAF.
  5. Nyalakan Bunsen dan buka kertas payung dari setiap alat-alat steril. Masukkan ujung scalpel dan pinset ke dalam botol yangberisi alkohol 70%.
  6. Keluarkan plb dari botol dengan scalpel. Ujung pinset dilewatkan di atas api Bunsen. Selanjutnya letakkan plb di petridish steril.
  7. Tanam plb pada media overplanting yang sudah disterilkan. Penanaman dilakukan pada jarak yang tidak terlalu dekat.
  8. Beri label pada kultur yang berisi tanggal pengkulturan, nama tanaman dan nama penanam.
  9. Simpan kultur pada ruang inkubasi.
Sekian pembahasan mengenai Teknik Penanaman (Inokulasi) pada Kultur Jaringan, dan juga tentang Prosedure Kerja Penanaman/ Sub kultur, semoga penjelasan singkat materi tersebut dan menambah wawasan sobat dalam kultur jaringan khususnya dalam penanaman inokulasi, selamat belajar!