Contoh Pemanfaatan Lingkungan bagi Kepentingan Pariwisata dan Pertambangan - Pada pembahasan pelajaran geografi kali ini mengenai pemanfaatan lingkungan bagi kepentingan dunia kepariwisataan dan juga pertambangan, semoga dapat menjawab beberapa pertanyaan mengenai pemanfaatan lingkungan hidup yang sesuai dengan pembangunan berkelanjutan tercermin pada tindakan, pemanfaatan lingkungan bagi transportasi dan perhubungan.
contoh tindakan yang mencerminkan pemanfaatan lingkungan hidup, pemanfaatan lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan, bagaimanakah pemanfaatan lingkungan yang baik, contoh tindakan pemanfaatan lingkungan hidup, pemanfaatan lahan yang berwawasan lingkungan, manfaat penghijauan di perkotaan, untuk lebih jelasnya dapat kalian simak dalam penjelasan singkat berikut ini
Kaitannya dengan aspek ekologi maka pengembangan pariwisata dikembangkan ke arah pelestarian lingkungan atau ekowisata (ecotourism). Low Choy Hebron (1996) merumuskan lima faktor batasan yang mendasar dalam penentuan prinsip utama ekowisata, yaitu:
Oleh karena itu, dalam rangka mencegah terjadinya bentuk pencemaran yang akan berakibat buruk terhadap gangguan ekologis, maka perlu dilakukan usaha terhadap:
contoh tindakan yang mencerminkan pemanfaatan lingkungan hidup, pemanfaatan lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan, bagaimanakah pemanfaatan lingkungan yang baik, contoh tindakan pemanfaatan lingkungan hidup, pemanfaatan lahan yang berwawasan lingkungan, manfaat penghijauan di perkotaan, untuk lebih jelasnya dapat kalian simak dalam penjelasan singkat berikut ini
Pemanfaatan Lingkungan yang Berkelanjutan bagi Kepentingan Pariwisata dan Pertambangan
Pemanfaatan Lingkungan bagi Kepentingan Pariwisata
Pariwisata merupakan aset lokal atau nasional, karena akan mendatangkan income atau devisa bagi daerah setempat, sehingga perlu dipertahankan dalam menjalankan usahanya. Akan tetapi, bukan pariwisata yang merusak lingkungan, seperti pantai menjadi kotor karena banyak wisatawan yang berkunjung di daerah pantai.Pemanfaatan Lingkungan yang Berkelanjutan bagi Kepentingan Pariwisata dan Pertambangan |
Kaitannya dengan aspek ekologi maka pengembangan pariwisata dikembangkan ke arah pelestarian lingkungan atau ekowisata (ecotourism). Low Choy Hebron (1996) merumuskan lima faktor batasan yang mendasar dalam penentuan prinsip utama ekowisata, yaitu:
- Lingkungan, ekowisata harus bertumpu pada lingkungan alam dan budaya yang relatif belum tercemar atau terganggu.
- Masyarakat, ekowisata harus dapat memberikan manfaat ekologi, sosial dan ekonomi langsung kepada masyarakat setempat.
- Pendidikan dan pengalaman, ekowisata harus dapat meningkatkan pemahaman akan lingkungan alam dan budaya yang terkait, sambil memperoleh pengalaman yang mengesankan.
- Berkelanjutan, ekowisata harus dapat memberikan sumbangan positif bagi berkelanjutan ekologi dan lingkungan kegiatan dan tidak akan merusak serat menurunkan mutu, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
- Manajemen, ekowisata harus dapat dikelola dengan cara yang dapat menjamin keberlangsungan (daya) hidup lingkungan alam budaya yang terkait di daerah tempat kegiatan ekowisata, sambil menerapkan cara mengelola yang terbaik untuk menjamin keberlangsungan hidup ekonominya.
Pemanfaatan Lingkungan bagi Kepentingan Pertambangan
Pencemaran lingkungan sebagai akibat dari adanya pertambangan umumnya adalah disebabkan oleh faktor kimia, faktor fisik, dan faktor biologis. Sebagai contoh pencemaran oleh banyaknya CO di sekitar lokasi pertambangan.Oleh karena itu, dalam rangka mencegah terjadinya bentuk pencemaran yang akan berakibat buruk terhadap gangguan ekologis, maka perlu dilakukan usaha terhadap:
- Bagaimana cara pengolahan pembangunan pertambangan, yaitu dengan mengadakan survei secara terintegrasi agar mendapatkan keuntungan yang besar dengan sedikit kerugian, baik secara ekonomi maupun secara ekologi.
- Analisis letak dari lokasi pertambangan dengan lokasi penduduk.
- Di lokasi pertambangan hendaknya diperhatikan pula ventilasi yang baik agar debu di udara tambang berkurang, selain dengan cara pengeboman basah yang juga akan mengurangi jumlah debu bebas ke udara.