Pengertian Sistem Irigasi Tetes - Pada pembahasan materi agro, irigasi dan drainase kali ini akan membahas mengenai pengertian dari sistim irigasi tetes, dan juga akan membahas tentang prinsip kerja irigasi tetes, irigasi tetes sederhana, makalah irigasi tetes, irigasi tetes adalah, komponen irigasi tetes, kelebihan dan kekurangan irigasi tetes, irigasi tetes pada tanaman cabai pada pembahasan materi berikutnya, atau cukup search dalam laman blog ini.
Sistem irigasi tetes adalah teknik pemberian air dengan kecepatan yang rendah dan bersifat lokal. Arti secara harfiah adalah tetes demi tetes atau irigasi yang diberikan pada suatu titik atau tempat tertentu atau suatu area berbentuk kisi di permukaan tanah. Selama laju pemberian air masih berada di bawah laju infiltrasi air ke bawah tanah, air dapat masuk ke dalam tanah dan kondisi tanah dalam keadaan tak jenuh dan tidak ada air berlebihan atau mengalir di atas permukaan tanah.
Dengan sistem irigasi tetes, air dialirkan ke titik (tempat tanaman) melalui tabung plastik yang umumnya tahan terhadap pelapukan, karena terbuat dari bahan polietilen hitam atau Poly Vinil Chlorida (PVC). Pipa–pipa lateral mendapat suplai air dari pipa utama, yang terletak di permukaan tanah. Pipa-pipa lateral biasanya berdiameter 10 – 25 mm dengan salah satu bagian dilubangi atau dipasang penates (
emitter). Hal ini bertujuan agar meneteskan air ke permukaan tanah pada kecepatan yang dapat diatur, yaitu berkisar antara 1 sampai 10 liter per jam untuk setiap penetes.
|
Contoh Jaringan irigasi tetes modern |
Biasanya
tekanan yang dibutuhkan untuk beroperasinya sistem irigasi tetes adalah sekitar
0.5 sampai 2.5 atmosfer. Tekanan ini akan menyebabkan terjadinya pergesekan dalam aliran melalui dinding pipa atau di lubang penetes, sehingga air akan memancar dalam bentuk butiran halus.
Sistem irigasi tetes cocok untuk semua tanaman yang ditanam dalam barisan seperti tanaman sayuran, buah-buahan, perkebunan kapas dan lain-lain.
|
Contoh Jaringan irigasi tetes sederhana |
Sistem irigasi tetes memiliki keseragaman siraman yang baik. Akan tetapi sistem ini perlu diganti setiap tahun, jika ditangani dengan hati-hati mungkin dapat dipakai lebih dari tiga tahun. Pemberian air pada irigasi tetes dilakukan dengan menggunakan alat aplikasi yang dapat memberikan air dengan debit yang rendah dan frekuensi yang tinggi dan hampir terus menerus di sekitar perakaran tanaman.
|
Penggunaan Irigasi Tetes pada perkebunan kapas |
Tekanan air yang masuk ke alat aplikasi penates biasanya sekitar 1.0 bar dan dikeluarkan dengan tekanan mendekati nol untuk mendapatkan tetesan yang terus menerus dan debit yang rendah. Sehingga irigasi tetes digolongkan sebagai irigasi bertekanan rendah. Dengan sistem irigasi tetes, tingkat kelembaban tanah dapat dipertahankan pada tingkat yang optimum sesuai dengan kebutuhan tanaman. Sistem irigasi tetes sering didesain untuk dioperasikan secara harian, minimal 12 jam per hari.
Sekian pembahasan mengenai
Pengertian Sistem Irigasi Tetes dimana makalah ini saya dapatkan dari beberapa file dalam bentuk pdf, semoga dapat membantu sobat dalam proses belajar.