Pengoperasian Sistem Irigasi Sprinkler

Pengoperasian Sistem Irigasi Sprinkler - Pada pembahasan materi agro, irigasi dan drainase kali ini mengenai pengoperasian sistim irigasi sprinkler dimana membahas tentang pemasangan pipa jaringan dengan pipa pvc, pemasangan sprinkler, penyambungan jaringan ke sumber air, perawatan filter, jaringan dan sprinkler, untuk lebih jelasnya dapat sobat simak dalam penjelasan singkat berikut ini.

Pengoperasian Sistem Irigasi Sprinkler

Penetapan sumber air Sebelum sistem irigasi sprinkler dipasang, maka terlebih dahulu ditentukan sumber air yang akan digunakan. Ada berbagai jenis sumber air yang dapat digunakan, misalnya sumber air yang berasal dari sungai, waduk, sumur. Pemilihan sumber air yang digunakan sangat tergantung pada skala usaha tani yang akan dikembangkan. Untuk usaha tani skala besar dapat menggunakan air yang berasal dari sungai, waduk atau sumur dalam. Sedangkan untuk skala usaha tani kecil, seperti usaha rumah tangga dapat menggunakan air yang berasal dari sumur dangkal atau tangki.

Jika menggunakan sumber air yang berada dalam tangki terpasang sudah ada, maka pipa utama, atau lateral bisa langsung dihubungkan dengan sumber air. Namun jika menggunakan air sungai atau sumur rumah tangga, maka terlebih dahulu pompa harus dipasang.

Pemasangan Jaringan Pipa

Untuk menggunakan sistem irigasi sprinkler dapat menggunakan pipa paralon atau PVC diameter 1 inci atau 25 mm, atau menggunakan pipa galvanis atau baja. Pemasangan pipa-pipa ini dapat dilakukan dengan cara ditanam atau diletakkan di atas tanah mengikuti rancangan jaringan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Untuk penyambungan pipa-pipa PVC, misalnya karena kondisi lahan yang memiliki belokan, dapat menggunakan asesories pipa untuk penyambungan, seperti belokan (elbow), sambungan cabang tiga (tee), dan sambungan lurus.
Penyambungan Pipa PVC dengan lem pipa
Penyambungan Pipa PVC dengan lem pipa

Penggunaan asesories untuk penyambungan pipa ini biasanya menggunakan lem pipa atau menggunakan asesoris yang memiliki ulir. Untuk pipa PVC, pada bagian ujung pipa dipasang penutup (dop) atau end cap, sedangkan pada pipa PE bagian ujung cukup dilipat dan dikat agar tidak terjadi kebocoran.
Cara Penyambungan Pipa PVC dengan Ulir
Cara Penyambungan Pipa PVC dengan Ulir
Penggunaan Penutup pada Ujung Pipa PVC
Penggunaan Penutup pada Ujung Pipa PVC

Pemasangan Sprinkler

Pemasangan sprinkler disesuaikan dengan desain yang ditetapkan. Untuk itu sebelum jaringan dipasang harus dipertimbangkan jenis tanaman apa yang akan ditanam. Karena sprinkler harus dipasang pada titik-titik tertentu sesuai dengan rancangan dan jangkauan siraman. Pemasangan sprinkler dilakukan dengan tahapan (1) membuat dudukan sprinkler pada lateral, (2) memasang riser, (3) memasang sprinkler pada riser.
Pemasangan Sprinkler
Pemasangan Sprinkler

Penyambungan jaringan ke sumber air

Jika jaringan sistem irigasi telah terpasang sesuai dengan rancangan, tahapan selanjutnya adalah menghubungkan jaringan dengan sumber air. Untuk sistem irigasi sprinkler yang menggunakan sumber air dari sumur atau sungai, hubungkan pipa utama dengan pompa. Adapun tahapan adalah sebagai berikut (1) Menempatkan pompa sesuai dengan lokasi pemasangan, (2) memasang pipa in put sesuai dengan letak atau posisi sumber air, (3) mamasang foot valve pada ujung bawah pipa in put, (4) Memasang pipa out put, (5) Memasang pipa utama, (6) Memasang katup aliran balik (back flow device) jika diperlukan, (7) Memasang filter (jika diperlukan untuk sumber air yang kualitasnya tidak terjamin), (8) Memasang pengatur tekanan (pressure regulator), jika diperlukan, (9) Memasang lateral, (10) Memasang sprinkler, (11) Memasang penutup pada ujung pipa.

Pengoperasian Sistem Irigasi Sprinkler

Setelah jaringan dihubungkan dengan sumber air, dan dipastikan tidak ada lagi kekurangan, hidupkan pompa pada sumber air, jika menggunakan pompa hidupkan pompa. Cek semua jaringan sistem irigasi sprinkler, dan pastikan tidak ada kebocoran pada jaringan kecuali pada bagian sprinkler. Lalu kinerja siramannya sesuai dengan kapasitas. Jika ada kebocoran atau tidak sesuai dengan rancangan lakukan perbaikan, dan jika sudah sesuai dengan rancangan jaringan sistem irigasi sprinkler siap dipakai.

Perawatan Sistem Irigasi Sprinkler

Sistem irigasi sprinkler yang dipasang untuk mengairi tanaman harus berfungsi secara efisien sepanjang masa pertumbuhan tanaman dalam satu musim. Kesalahan yang terjadi pada masa titik kritis dalam suatu siklus produksi tanaman dapat menyebabkan terjadinya kehilangan hasil. Kegagalan sistem sering terjadi karena permasalahan pemeliharaan sistem jaringan irigasi yang tidak memadai, terutama jika sistem ini juga digunakan sebagai sarana pemupukan (fertigation) yang bertujuan untuk menyediakan unsur hara kepada tanaman di daerah perakaran tanaman. Pemeliharaan sistem jaringan irigasi sprinkler memerlukan banyak waktu dan pengetahuan karena hal ini akan menentukan keberhasilan. Beberapa hal penting yang perlu dilakukan dalam perawatan sistem irigasi sprinkler, yaitu

Pengecekan Kualitas Air

Air yang digunakan untuk irigasi sprinkler dapat berasal berbagai sumber antara lain air sumur, kolam, sungai, danau. Air yang dipakai harus memiliki kualitas yang baik. Air sumur dan air yang berasal dari air minum biasanya bersih dan mungkin membutuhkan hanya saringan atau filter untuk menghilangkan partikel padat, akan tetapi bagimanapun bersihnya air tersebut secara fisik, perlu dilakukan analisis awal sebelum digunakan untuk sistem irigasi sprinkler, karena mungkin saja air tersebut mengandung bahan pencemar.

Analisis kualitas air ini akan mengidentifikasi bahan-bahan anorganik seperti pasir dan debu, bahan-bahan organik pada seperti alga, bakteri dan lumpur, bahan padat terlarut seperti besi, belerang dan zat kapur (Calsium), dan pH air. Pengujian air bisa dilakukan oleh di laboratorium. Untuk itu perlu dilakukan terlebih pengam-bilan contoh air yang kemudian dimasukkan ke dalam kemasan botol yang bersih.

Jika sumber air yang digunakan merupakan air untuk rumah tangga, analisis tetap diperlukan yang meliputi analisi hasil jumlah bakteri, kandungan nitrat, kadar garam, klorida, sodium, zat kapur.

Kandung asam belerang dapat diketahui bila air terasa bau seperti telur busuk. Jika dari hasil analisa menunjukkan adanya faktor-faktor yang berpotensi untuk menyebabkan terjadinya penyumbatan maka diperlukan tindakan esktra hati-hati. Jika kandungan bahan pencemar menunjukan kadarnya tinggi, maka hal ini tidak baik jika digunakan untuk sistem irigasi tetes, dan diperlukan perbaikan kualitas air (water treatment) terlebih dahulu sebelum digunakan.

Beberapa jenis air permukaan seperti sungai, kolam, danau atau kran rumah tangga mungkin saja mengandung bakteri, ganggang, atau mahluk hidup di air lainnya. Media penyaring pasir sangat diperlukan, walaupun media penyaring pasir mahal jika dibandingkan dengan saringan biasa, karena media penyaring pasir ini memiliki kemampuan yang tinggi untuk menyaring bahan-bahan organik dan anorganik yang terdapat dalam air.

Penggunaan Bahan Kimia

Sangat disayangkan bahwa penyaringan saja tidak cukup untuk memecahkan persoalan tentang kualitas air. Penggunaan bahan-bahan kimia diperlukan untuk mengatasi alga (ganggang), kandungan besi dan bakteri, belerang, dan organisme penyakit. Bahan kimia dapat menyebabkan beberapa zat pengendap di air dan material lain mengendalikan daya larut atau terlarut dalam air.

Klorine adalah bahan kimia utama yang digunakan untuk membunuh mikrobial aktif, untuk menguraikan bahan organik dan mengoksidasi mineral terlarut yang menyebabkan mengendap dalam air. Perlakuan pengasaman digunakan untuk menurunkan pH untuk menjaga agar kelarutan mangan, besi, dan kalsium tetap tinggi agar tidak menyebabkan penyumbatan pada pipa atau emitter. Kalium permanganat juga digunakan mengoxidasi besi pada kondisi yang sama. Hal ini direkomendasikan digunakan pada tempat sistem penyaringan setelah perlakuan kimia untuk menghilangkan beberapa endapan dibentuk. Untuk melaksanakan pencegahan secara kimia diperlukan perlengkapan injeksi menurut kelas toksistas dari bahan kimia yang dicampurkan.

Penjernihan Air

Jika air yang digunakan untuk irigasi sprinkler tidak jernih, dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan pada sistem irigasi sprinkler. Untuk itu perlu dilakukan penjernihan air yang biasa dilakukan dengan penambahan zat klorine ke sumber air. Klorin bertindak sebagai bahan pengoksidasi di dalam air dan dengan tujuan utama menghilangkan bahan organik. Klor bebas yang ada juga akan bereaksi secara kuat dengan bahan-bahan yang dapat teroksidasi seperti besi, mangan dan asam belerang (H2S). Agar efektif, sisa klor aktif dalam jumlah ppm dari klorin yang tersedia harus dapat terukur pada ujung pipa lateral dari sistem irigasi sprinkler.

Perawatan Filter

Baik filter penyaring biasa ataupun media penyaring media dalam sistem irigasi sprinkler harus selalu di cek selama atau sesudah masa penggunaan dan harus dalam keadaan bersih. Penyumbatan saringan dapat dibersihkan dengan meng-gunakan kuas rambut kaku atau dengan menyemprotkan air. Untuk membersih-kan saringan media pasir harus dibilas dengan air dengan menggunakan tekanan. Jika kondisi filter sudah tidak dapat berfungsi, ganti dengan yang baru.

Perawatan Jaringan Sistem Irigasi Sprinkler

Jaringan sistem irigasi sprinkler yang baik, akan menjamin pasokan air pada tanaman akan terpenuhi, oleh sebab itu diperlukan perawatan. Cek jaringan pipa sistem irigasi untuk mengecek bocoran, dan perhatikan besarnya daerah jang-kauan siraman pada lahan pertanaman, hal ini dapat menunjukkan ada tidaknya kebocoran pada jaringan atau rusaknya sprinkler. Juga perlu dilakukan pembilasan pipa lateral dan pipa pembagi, secara berkala untuk menghilangkan endapan yang dapat menyebabkan penyumbatan nozel. Pembilasan ini dapat dirancang secara otomatis, namun masih diperlukan pekerjaan pengecekan secara manual.

Pengecekan jaringan sistem irigasi sprinkler, diawali dengan pengecekan performansi kerja sprinklernya, jika pada jaringan pipa tidak terlihat adanya kerusakan. Namun jika kerusakan sudah terlihat pada jaringan pipanya, maka lakukan analisa tingkat kerusakan. Jika bisa diperbaiki, lakukan perbaikan, tapi jika kerusakannya berat ganti saja.

Dalam kasus dimana tidak terlihat kerusakan pada sistem jaringan, namun performansi kerja alat aplikasi penetesnya tidak maksimal setelah diperbaiki atau diganti, maka bisa dipastikan terjadi kerusakan pada jaringan pipa, dengan kemungkinan ada kebocoran atau penyumbatan. Jika yang terjadi kebocoran, maka perbaiki atau diganti sesuai dengan tingkat kerusakannya, sedangkan jika terjadi penyumbatan, maka perlu dilakukan pembilasan balik (flushing). Jika hal ini tidak membantu, misalnya karena penyumbatan telah berlangsung lama, maka perlu penggunaan bahan kimia. Tapi semua ini harus mempertimbangkan aspek ekonomis dan ketersediaan bahan, jika biaya penggunaan bahan kimia lebih tinggi dari pada penggantian pipa yang tersumbat, maka ganti saja pipa dengan yang baru. Pengecekan jaringan sistem irigasi sprinkler harus dilakukan secara periodik dan terus menerus.

Perawatan Sprinkler

Masalah yang paling sering terjadi pada sistem irigasi sprinkler adalah komponen sprinklernya. Gangguan tersebut biasanya tersumbatnya bagian nozel, hal ini disebabkan karena kondisi air yang tidak baik. Untuk pengecekan nozel yang perlu diperhatikan adalah performansi kerjanya, terutama daya tetesnya jika tidak sesuai dengan desain yang diinginkan. Jika hal ini terjadi maka lakukanlah hal-hal berikut, (1) Lepaskan sprinkler dari riser, (2) Bersihkan kotoran yang ada pada nozel sprinkler, (3) Pasang kembali sprinkler pada riser, (4) Hidupkan jaringan dan cek kembali performasi sprinkler, jika performansinya tidak maksimal ganti.

Sekian pembahasan mengenai Pengoperasian Sistem Irigasi Sprinkler dan juga cara mengoperasiannya dan perawatan dari sistem kerja irigasi sprinkler, selamat belajar!