Aspek Penyebaran dan Kepadatan Penduduk - Pada pembahasan materi Geografi kali ini mengenai aspek-aspek pendukung penyebaran dan kepadatan penduduk dunia dan Indonesia, dan juga rumus untuk menghitung komposisi penduduk, untuk lebih jelasnya dapat sobat lihat dalam penjelasan singkat berikut ini!
Mengapa Pulau Jawa memiliki kepadatan penduduk yang tinggi? Mengapa Kalimantan yang mempunyai wilayah terluas hanya ditempati 5% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia? Mari perhatikan data pada tabel berikut.
Negara-negara kecil biasanya memiliki kepadatan penduduk tertinggi, di antaranya Monako, Singapura, Vatikan, dan Malta. Di mana negara besar yang memiliki kepadatan penduduk tinggi adalah Jepang dan Bangladesh.
Dari sekitar 6,5 miliar penduduk dunia, 4 miliar di antaranya tinggal di Asia. Tujuh dari sepuluh negara berpenduduk terbanyak di dunia berada di Asia (meski Rusia juga terletak di Eropa). Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (2005) antara lain:
Perhatikan data tabel berikut!
Singapura adalah negara yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi di Asia Tenggara. Kepadatan penduduk yang tinggi di Singapura disebabkan oleh luas wilayah yang sempit yaitu hanya 693 km 2 tetapi memiliki jumlah penduduk yang banyak. Indonesia yang memiliki luas wilayah terbesar di Asia Tenggara memiliki kepadatan penduduk 159.9, tertinggi kedua di Asia Tenggara.
Untuk Indonesia, kepadatan penduduk tertinggi berada di Kota Jakarta. Dari tahun 1997 sampai tahun 2005, kepadatan penduduk di Kota Jakarta terus bertambah. Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia menjadi faktor penentu banyaknya jumlah penduduk di kota ini. Banyak orang di luar Kota Jakarta yang mencari peluang dan kesempatan hidup lebih baik di Jakarta, dan akhirnya menetap di Jakarta.
Komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin itu pada setiap negara tidak selalu sama. Pada umumnya ada tiga bentuk susunan penduduk menurut usia, yaitu:
1) Piramida Penduduk Muda
Apabila sebagian besar penduduknya terdiri atas penduduk berumur muda, yaitu kurang dari lima belas tahun. Kondisi penduduk seperti ini diakibatkan oleh besarnya angka kelahiran dibandingkan angka kematian. Banyaknya penduduk berusia muda mengakibatkan tingginya angka ketergantungan. Hal ini biasanya terdapat di negara-negara berkembang.
2) Piramida Penduduk Stasioner
Bentuk piramida ini merupakan gambaran dari keadaan penduduk yang tetap jumlahnya. Hal ini karena jumlah bayi yang lahir sama dengan jumlah yang meninggal. Dengan demikian, angka ketergantungan rendah. Keadaan penduduk di negara-negara maju berbentuk piramida seperti ini.
3) Piramida Penduduk Tua
Bentuk ini menggambarkan angka kelahiran yang lebih rendah dibandingkan angka kematian. Bila hal ini terjadi secara terus menerus, akan menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk daerah atau negara bersangkutan.
Angkatan kerja = Pekerja = Penganggur
Sekian pembahasan mengenai Penyebaran dan Kepadatan Penduduk dengan masing-masing aspek pendukungnya serta rumus-rumus yang sering dipakai dalam menghitung komponen kependudukan, selamat belajar!
Aspek Penyebaran dan Kepadatan Penduduk Indonesia dan Dunia
1. Penyebaran
Penyebaran penduduk dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek geografis, aspek administratif, dan aspek politis.
a. Aspek Geografis
Dilihat dari aspek geografis (dalam hal ini adalah penyebaran penduduk pada setiap pulaunya), ternyata belumlah merata. Ada pulau yang dihuni oleh banyak penduduk sehingga melebihi kapasitas, ada pula yang masih jarang. Pulau Jawa, misalnya, yang luasnya hanya 6,9% dari luas keseluruhan indonesia menurut catatan Biro Pusat Statistik pada tahun 2005 memiliki jumlah penduduk 118 juta jiwa. Sedangkan Kalimantan yang memiliki luas 28,1% dari luas keseluruhan Indonesia hanya ditempati 12 juta jiwa.
Mengapa Pulau Jawa memiliki kepadatan penduduk yang tinggi? Mengapa Kalimantan yang mempunyai wilayah terluas hanya ditempati 5% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia? Mari perhatikan data pada tabel berikut.
Penyebaran Penduduk Indonesia per Pulau |
b. Aspek Administratif
Perbedaan status administratif suatu wilayah menjadikan pemicu pula dalam perbedaan persebaran penduduk. Sebagai contoh; kota Bandung dan Jakarta akan dihuni penduduk yang lebih banyak ketimbang kota kecil lainnya yang masih berstatus sebagai kabupaten. Hal tersebut diakibatkan karena status kota besar atau metropolitan (Jakarta dan Bandung) akan memiliki fungsi yang kompleks, seperti fungsi pemerintahan, fungsi pendidikan, perdagangan dan lain-lain sehingga masyarakat berbondong-bondong akan datang ke kota tersebut ketimbang datang ke kota kecil yang sangat minim fungsi dan fasilitas yang disediakan.Peta kepadatan Penduduk Indonesia |
c. Aspek Politik
Kebijakan/regulasi pemerintah yang berlaku akan berpengaruh pula terhadap perbedaan persebaran jumlah penduduk tiap daerah. Sebagai contoh, pemerintah menetapkan bahwa pulau Sumatera dan Kalimantan adalah pulau yang dijadikan tujuan transmigrasi, maka dengan sendirinya kedua pulau tersebut yang tadinya jarang penduduk akan menjadi padat pula.
2. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area di mana mereka tinggal.
Negara-negara kecil biasanya memiliki kepadatan penduduk tertinggi, di antaranya Monako, Singapura, Vatikan, dan Malta. Di mana negara besar yang memiliki kepadatan penduduk tinggi adalah Jepang dan Bangladesh.
Dari sekitar 6,5 miliar penduduk dunia, 4 miliar di antaranya tinggal di Asia. Tujuh dari sepuluh negara berpenduduk terbanyak di dunia berada di Asia (meski Rusia juga terletak di Eropa). Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (2005) antara lain:
- Republik Rakyat Tiongkok (1.306.313.812 jiwa),
- India (1.103.600.000 jiwa),
- Amerika Serikat (298.186.698 jiwa),
- Indonesia (241.973.879 jiwa),
- Brasil (186.112.794 jiwa),
- Pakistan (162.419.946 jiwa),
- Bangladesh (144.319.628 jiwa),
- Rusia (143.420.309 jiwa),
- Nigeria (128.771.988 jiwa), dan
- Jepang (127.417.244 jiwa).
Peta Kepadatan Penduduk Dunia Tahun 2006
Perhatikan data tabel berikut!
Kepadatan Penduduk di Asia Tenggara |
Singapura adalah negara yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi di Asia Tenggara. Kepadatan penduduk yang tinggi di Singapura disebabkan oleh luas wilayah yang sempit yaitu hanya 693 km 2 tetapi memiliki jumlah penduduk yang banyak. Indonesia yang memiliki luas wilayah terbesar di Asia Tenggara memiliki kepadatan penduduk 159.9, tertinggi kedua di Asia Tenggara.
Untuk Indonesia, kepadatan penduduk tertinggi berada di Kota Jakarta. Dari tahun 1997 sampai tahun 2005, kepadatan penduduk di Kota Jakarta terus bertambah. Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia menjadi faktor penentu banyaknya jumlah penduduk di kota ini. Banyak orang di luar Kota Jakarta yang mencari peluang dan kesempatan hidup lebih baik di Jakarta, dan akhirnya menetap di Jakarta.
Kepadatan Penduduk di Indonesia |
3. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adalah susunan atau pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang sering digunakan antara lain kriteria usia dan jenis kelamin, angkatan kerja, dan rasio ketergantungan.
a. Komposisi Penduduk Menurut Usia dan Jenis Kelamin
Usia dan Jenis kelamin merupakan faktor penting dalam demografi. Dengan melihat data jumlah penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin, maka penduduk dapat diklasifikasikan. Sistem pengklasifikasian dapat digambarkan dalam grafik batang yang bentuknya horizontal.
1) Piramida Penduduk Muda
Apabila sebagian besar penduduknya terdiri atas penduduk berumur muda, yaitu kurang dari lima belas tahun. Kondisi penduduk seperti ini diakibatkan oleh besarnya angka kelahiran dibandingkan angka kematian. Banyaknya penduduk berusia muda mengakibatkan tingginya angka ketergantungan. Hal ini biasanya terdapat di negara-negara berkembang.
2) Piramida Penduduk Stasioner
Bentuk piramida ini merupakan gambaran dari keadaan penduduk yang tetap jumlahnya. Hal ini karena jumlah bayi yang lahir sama dengan jumlah yang meninggal. Dengan demikian, angka ketergantungan rendah. Keadaan penduduk di negara-negara maju berbentuk piramida seperti ini.
3) Piramida Penduduk Tua
Bentuk ini menggambarkan angka kelahiran yang lebih rendah dibandingkan angka kematian. Bila hal ini terjadi secara terus menerus, akan menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk daerah atau negara bersangkutan.
Contoh negara dengan piramidanya. |
b. Angkatan kerja
Yang dimaksud dengan angkatan kerja ialah:
- mereka yang bekerja (pekerja), dan
- mereka yang tidak bekerja tetapi sudah siap untuk bekerja atau sedang mencari pekerjaan (menganggur).
Angkatan kerja = Pekerja = Penganggur
c. Rasio Ketergantungan
Rasio ketergantungan ialah perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak produktif (usia di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun) dengan banyaknya penduduk usia produktif (15 – 64 tahun). Rasio ketergantungan dapat diperoleh dengan rumus:Sekian pembahasan mengenai Penyebaran dan Kepadatan Penduduk dengan masing-masing aspek pendukungnya serta rumus-rumus yang sering dipakai dalam menghitung komponen kependudukan, selamat belajar!