PEMROGRAMAN PLC OMRON

PEMROGRAMAN PLC OMRON - Setelah membaca artikel pembelajaran ini diharapkan nantinya sobat dapat menguraikan jenis-jenis atau pemerograman yang dapat digunakan untuk PLC. Sebuah diagram tangga terdiri dari sebuah garis menurun ke bawah pada sisi kiri dengan garis-garis bercabang ke kanan. Garis yang ada di sebelah kiri disebut sebagai lajur bis, sedangkan garis-garis cabang adalah baris intruksi atau anak tangga. Sepanjang garis intruksi ditempatkan berbagai macam kondisi yang terhubungkan ke instruksi lain di sisi kanan. Kombinasi logika dari kondisi-kondisi tersebut menyatakan kapan dan bagaimana instruksi yang ada di sisi kanan tersebut dikerjakan.

PEMROGRAMAN DAN CONTOH PLC OMRON

A. INSTRUKSI-INSTRUKSI DASAR PLC

Semua instruksi-instruksi tangga atau ladder instruction adalah instruksi-instruksi yang terkait dengan kondisi-kondisi di dalam diagram tangga. Instruksi-instruksi tangga, baik yang independen maupun kombinasi atau gabungan dengan blok instruksi, akan membentuk suatu kondisi eksekusi.

1) LOAD (LD) dan LOAD NOT (LD NOT)
Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kontrol hanya membutuhkan satu kondisi logika saja dan sudah dituntut untuk mengeluarkan satu output. Logikanya seperti contact NO relay untuk instruksi LOAD dan seperti contact NC relay untuk instruksi LOAD NOT.
Contoh instruksi LD dan LD NOT.
Contoh instruksi LD dan LD NOT.

2) AND dan AND NOT
Jika terdapat dua atau lebih kondisi yang dihubungkan secara seri pada garis instruksi yang sama, maka kondisi yang pertama menggunakan instruksi LD atau LD NOT dan sisanya menggunakan instruksi AND atau AND NOT. Pada gambar di bawah ditunjukkan sebuah penggalan diagram tangga yang mengandung tiga kondisi yang dihubungkan secara seri pada garis instruksi yang sama berkaitan dengan LD, AND NOT, dan AND. Instruksi yang digambarkan paling kanan sendiri akan memiliki kondisi ON jika ketiga kondisi di kiri semuanya ON, dalam hal ini IR000.00 dalam kondisi ON, IR010.00 dalam kondisi OFF, dan LR00.00 dalam kondisi ON.
Contoh penggunaan AND dan AND NOT
Contoh penggunaan AND dan AND NOT

3) OR dan OR NOT
Jika dua atau lebih kondisi dihubungkan secara pararel, artinya dalam garis instruksi yang berbeda kemudian bergabung lagi dalam satu garis instruksi yang sama, maka kondisi yang pertama terkait dengan instruksi LD atau LD NOT dan sisanya berkaitan dengan instruksi OR atau OR NOT.
Contoh penggunaan instruksi OR atau OR NOT
Contoh penggunaan instruksi OR atau OR NOT

Blok instruksi ini akan memiliki kondisi eksekusi ON jika cukup salah satu dari ketiga kondisi dalam keadaan ON. Dalam hal ini kondisi OR dapat dibayangkan akan selalu menghasilkan kondisi ON jika salah satu dari dua atau lebih kondisi yang terhubungkan dengan instruksi ini dalam kondisi ON.

4) OUTPUT dan OUTPUT NOT
Cara yang paling mudah untuk mengeluarkan kondisi eksekusi adalah dengan menghubungkan langsung dengan keluaran melalui instruksi OUT atau OUT NOT. Kedua instruksi ini digunakan untuk mengontrol bit operan yang bersangkutan berkaitan dengan kondisi eksekusi. Dengan menggunakan instruksi OUT, maka bit operan akan menjadi ON jika kondisi eksekusinya juga ON, sedangkan OUT NOT akan menyebabkan bit operan menjadi ON jika kondisi eksekusinya OFF. Pada gambar di bawah terlihat jika IR010.00 akan ON selama IR000.00 juga ON, sedangkan IR010.01 akan ON selama IR000.01 dalam kondisi OFF.
Contoh penggunaan instruksi OUT atau OUT NOT
Contoh penggunaan instruksi OUT atau OUT NOT

5) END
Instruksi terakhir yang harus dituliskan atau digambarkan dalam diagram tangga adalah instruksi END. CPU pada PLC akan menyebabkan semua instruksi dalam program dari awal hingga ditemui instruksi END yang pertama, sebelum kembali lagi mengerjakan instruksi dalam program dari awal lagi, artinya instruksi yang ada di bawah atau setelah instruksi END akan diabaikan. Angka yang dituliskan pada instruksi END pada kode mnemonic merupakan kode fungsinya. Instruksi END tidak memerlukan operan serta tidak boleh diawali dengan suatu kondisi. Jika suatu program PLC tidak dilengkapi dengan instruksi END maka program tidak akan dijalankan sama sekali.
Contoh penggunaan Instruksi END
Contoh penggunaan Instruksi END

6) AND LOAD (AND LD)
Untuk kondisi ladder diagram yang khusus seperti di bawah ini :
Contoh penggunaan instruksi blok logic AND LD
Contoh penggunaan instruksi blok logic AND LD

Pada gambar terdapat dua blok logic yang ditandai dengan kotak bergaris putus-putus, yang akan menghasilkan kondisi eksekusi ON, jika blok logic kiri dalam kondisi ON dan blok kanan juga dalam kondisi ON.

7) OR LOAD (OR LD)
Untuk kondisi diagram tangga yang khusus seperti di bawah ini , kondisi eksekusi ON akan dihasilkan jika blok logic atas atau blok logic bawah dalam kondisi ON.
Contoh penggunaan instruksi OR LD
Contoh penggunaan instruksi OR LD

8) Garis Percabangan Instruksi
Pada pemrograman yang relatif kompleks, banyak dijumpai diagram tangga dengan banyak titik percabangan.
Contoh diagram tangga dengan garis percabangan instruksi
Contoh diagram tangga dengan garis percabangan instruksi

Dalam hal ini, diperlukan tambahan instruksi untuk titik percabangan yaitu dengan menggunakan TR bit. Instruksi ini diperlukan karena untuk diagram tangga yang bercabang logikanya berubah lain dari umumnya. Logika bitnya telah dipindahkan secara semu ke bagian kanan dari titik percabangan.

9) INTERLOCKS IL (02) dan INTERLOCKS CLEAR ILC (03)
Interlocks dan Interlocks clear merupakan satu pasang instruksi. Jika ada Interlocks maka harus ada instruksi penutupnya yaitu Interlocks clear. Diagram tangga yang berada dalam wilayah IL (02) dan ILC (03) tidak akan bekerja jika IL (02) belum bekerja. Instruksi ini dapat menggantikan diagram tangga yang ada titik percabangannya sehingga diagram tangganya menjadi lebih sedehana.
Contoh diagram tangga dengan IL (02) dan ILC (03)
Contoh diagram tangga dengan IL (02) dan ILC (03)

10) JUMP (JMP) dan JUMP END (JME)
Instruksi ini mirip dengan IL (02) dan ILC (03). Bedanya jika kondisi logika untuk instruksi JMP sudah OFF, kondisi logika output diagram tangga yang berada diantara instruksi JMP dan JME yang mempunyai logic ON akan tetap ON (latching), walaupun kondisi input logic-nya sudah OFF.
Modifikasi diagram tangga dengan JMP
Modifikasi diagram tangga dengan JMP

11) SET dan RESET
Instruksi SET dan RESET ini hamper sama dengan instruksi OUT dan OUT NOT, hanya saja instruksi SET dan RESET ini mengubah kondisi status bit operan saat kondisi eksekusinya ON. Kedua instruksi ini tidak akan mengubah kondisi status bit jika kondisi eksekusinya OFF.
Contoh penggunaan instruksi SET dan RESET
Contoh penggunaan instruksi SET dan RESET

12) DIFFERENTIATE UP (DIFU) dan DIFFERENTIATE DOWN (DIFD)
Instruksi DIFU dan DIFD berfungsi untuk mengubah kondisi logika bit operan dari OFF menjadi ON selama 1 scan time. 1 scan time adalah jumlah waktu yang dibutuhkan oleh PLC untuk menjalankan program dimulai dari alamat program 00000 sampai instruksi END. DIFU sifatnya mendeteksi transisi naik dari input, dan DIFD mendeteksi transisi turun dari input.
Contoh penggunaan instruksi DIFU dan DIFD
Contoh penggunaan instruksi DIFU dan DIFD

13) KEEP
Instruksi ini berfungsi untuk mempertahankan kondisi output untuk tetap ON walaupun input sudah dalam kondisi OFF. Logika input harus diumpankan ke titik SET dari instruksi KEEP. Untuk mereset output adalah dengan titik reset dari instruksi KEEP .
Contoh penggunaan instruksi KEEP
Contoh penggunaan instruksi KEEP

14) TIMER (TIM) dan COUNTER (CNT)
Timer/Counter pada PLC berjumlah 512 buah yang bernomor TC000 sampai TC511. Jika suatu nomor sudah dipakai sebagai Timer/Counter, maka nomor tersebut tidak boleh dipakai lagi sebagai timer atau ounter. Nilai Timer/Counter pada PLC bersifat countdown (menghitung mundur) dari nilai awal yang ditetapkan oleh program. Setelah hitungan mundur tersebut mencapai angka nol. Maka kontak NO Timer/Counter akan ON.
Contoh penggunaan Instruksi Timer
Contoh penggunaan Instruksi Timer

15) SHIFT REGISTER (SFT)
Instruksi ini berfungsi untuk menggeser data dari bit yang paling rendah tingkatnya ke bit yang lebih tinggi tingkatannya. Data input akan mulai bergeser pada saat transisi naik dari clock input.
Contoh penggunaan Instruksi Counter
Contoh penggunaan Instruksi Counter

16) MOVE (MOV)
Instruksi MOV berfungsi untuk memindahkan data channel (16 bit data) dari alamat memori asal ke alamat memori tujuan. Atau untuk mengisi suatu alamat memori yang ditunjuk dengan data bilangan.
Contoh penggunaan Instruksi MOVE
Contoh penggunaan Instruksi MOVE

17) COMPARE (CMP)
Instruksi ini berfungsi untuk membandingkan dua data 16 bit dan mempunyai output berupa bit> (lebih dar), bit= (sama dengan), dan bit< (kurang dari).
Contoh penggunaan Instruksi COMPARE
Contoh penggunaan Instruksi COMPARE