Cetak Fotografur - Pembahasan materi grafika kali ini mengenai cetak fotogravur dan acuan cetak fotografur, fotogravur merupakan salah satu teknologi dalam dunia percetakan dan juga termasuk dalam pengembangan teknik cetak dalam dan pengembangan selanjutnya dikenal dengan Rotogravure yang biasa dipergunakan untuk mencetak bahan fleksibel, untuk lebih jelasnya simak penjelasan berikut ini!
dan kemudian dimontase.
Untuk memindahkan hasil montase itu ke atas silinder dibutuhkan sejenis kertas tertentu
(kertas pigmen).
Pada muka kertas pigmen yang beremulsi (peka cahaya) pertama-tama dikopikan dahulu selembar raster. Kertas pigmen yang beraster itu dimontase dan setelah disinari, menjadi acuan cetak.
Kemudian kertas pigmen yang telah disinari dipindahkan kepada silinder tembaga. Setelah pemindahan ini (secara fotografis) menyusul proses etsa silindernya. Proses etsa ini merupaka bagian tersulit pada proses pembuatan silinder cetak dan dikerjakan beberapa langkah.
Setelah dibersihkan, silinder tersebut sudah siap untuk cetak percobaan. Mungkin hanya sedikit koreksian dibutuhkan. Pada cetak offset huruf teks tidak diraster dan gambar-gambar terdiri dari ttitik-titik besar dan titik-titik kecil untuk mewujudkan bagian-bagian yang lebih terang.
Pada cetak fotografur seluruh acuan cetak, baik huruf-huruf teks maupun gambar-gambar, dilindungi (dan karena itu menjadi) raster. Lubang titik-titik punya ukuran yang sama, tetapi kedalamannya berbeda – titik-titik yang lebih dalam akan menjadi titik-titik yang lebih gelap, dan titik-titik yang kurang dalam kurang menjadi titik yang kurang gelap atau lebih terang lagi, pada kertas cetakannya.
Keseluruhan silinder harus diselubungi dengan saringan raster untuk membimbing pisau pembersih ketika membersihkan silinder dari tinta yang berada di luar.
Cetak fotogratur, seperti halnya dengan cetak offset, menggunakan cara pemberian kertas secara lembar demi lembar ataupun secara gulungan.
Proses cetak adalah sama. Silinder pencetak berputar di dalam tempat tinta, yang kemudian dibersihkan dengan pisau pembersih; kertas (yang harus dicetak) lewat diantara silinder pencetak dan silinder penekan, dan karena tekanan yang tinggi ini tinta tertekan keluar dari lubang-lubang dan membekas pada permukaan kertas sebagai hasil cetakan.
Untuk mencetak dalam jumlah yang lebih banyak, terutama untuk pekerjaan-pekerjaan dengan halaman-halaman yang luas dan tebal, dengan banyak gambar-gambar dan warna-warna, dipakai cetak rotasi yang menggunakan kertas gulungan.
Demikian pembahasan mengenai Cetak Fotografur dan juga tentang acuan cetak yang dipergunakan, selamat belajar!
Cetak Fotografur
Setelah penemuan fotografi maka pemindahan huruf teks dan gambar ke atas plat dapat dikerjakan secara foto kimiawi. Acuan cetak pada cetak fotografur selalu memakai sebuah silinder tembaga.reproduksi nilai-nilai tonal pada fotogravur |
lubang yang dalam adalah bagian yang gelap, titik dangkal bagian yang terang |
Proses pembuatan silinder tembaga
Semua yang akan dicetakkan, teks dan gambar, harus dibuatkan film positifnya dahuludan kemudian dimontase.
Untuk memindahkan hasil montase itu ke atas silinder dibutuhkan sejenis kertas tertentu
(kertas pigmen).
Pada muka kertas pigmen yang beremulsi (peka cahaya) pertama-tama dikopikan dahulu selembar raster. Kertas pigmen yang beraster itu dimontase dan setelah disinari, menjadi acuan cetak.
Kemudian kertas pigmen yang telah disinari dipindahkan kepada silinder tembaga. Setelah pemindahan ini (secara fotografis) menyusul proses etsa silindernya. Proses etsa ini merupaka bagian tersulit pada proses pembuatan silinder cetak dan dikerjakan beberapa langkah.
Setelah dibersihkan, silinder tersebut sudah siap untuk cetak percobaan. Mungkin hanya sedikit koreksian dibutuhkan. Pada cetak offset huruf teks tidak diraster dan gambar-gambar terdiri dari ttitik-titik besar dan titik-titik kecil untuk mewujudkan bagian-bagian yang lebih terang.
Pada cetak fotografur seluruh acuan cetak, baik huruf-huruf teks maupun gambar-gambar, dilindungi (dan karena itu menjadi) raster. Lubang titik-titik punya ukuran yang sama, tetapi kedalamannya berbeda – titik-titik yang lebih dalam akan menjadi titik-titik yang lebih gelap, dan titik-titik yang kurang dalam kurang menjadi titik yang kurang gelap atau lebih terang lagi, pada kertas cetakannya.
contoh huruf yang diperbesar pada cetak fotogravur |
Keseluruhan silinder harus diselubungi dengan saringan raster untuk membimbing pisau pembersih ketika membersihkan silinder dari tinta yang berada di luar.
Cetak fotogratur, seperti halnya dengan cetak offset, menggunakan cara pemberian kertas secara lembar demi lembar ataupun secara gulungan.
Proses cetak adalah sama. Silinder pencetak berputar di dalam tempat tinta, yang kemudian dibersihkan dengan pisau pembersih; kertas (yang harus dicetak) lewat diantara silinder pencetak dan silinder penekan, dan karena tekanan yang tinggi ini tinta tertekan keluar dari lubang-lubang dan membekas pada permukaan kertas sebagai hasil cetakan.
Untuk mencetak dalam jumlah yang lebih banyak, terutama untuk pekerjaan-pekerjaan dengan halaman-halaman yang luas dan tebal, dengan banyak gambar-gambar dan warna-warna, dipakai cetak rotasi yang menggunakan kertas gulungan.
mesin cetak gravur Albert yang mencetak lembar per lembar |
Demikian pembahasan mengenai Cetak Fotografur dan juga tentang acuan cetak yang dipergunakan, selamat belajar!