Prinsip Kerja dan Pembuatan Acuan Cetak Dalam

Prinsip Kerja dan Pembuatan Acuan Cetak Dalam - Pada pembahasan materi grafika kali ini mengenai prinsip kerja cetak dalam dan pembuatan acuan kerja, termasuk juga pembahasan mengenai Pahatan plat tembaga, Etsa plat tembaga, Pahatan plat baja, untuk lebih jelasnya simak penjelasan berikut ini!

Prinsip Kerja dan Pembuatan Acuan Cetak Dalam

Prinsip kerja cetak dalam

Pada cetak dalam gambarnya didalamkan ke dalam logam acuan cetak. Bagian yang didalamkan harus mengalihkan tintapada kertas (atau bahan lain yang dicetaki) sedang permukaan logam yang tidak digarap harys menghasilkan bagian putih pada cetakan. Dengan sendirinya sewaktu menerima tinta, tetapi juga permukaannya.
Prinsip kerja cetak dalam
Prinsip kerja cetak dalam

Jadi supaya dapat memperoleh bagian putih pada cetakan, setelah penintaan tinta harus dihilangkan dari permukaan. Ini antara lain berupa ukiran tembaga dan baja serta etsa.

Pada ukiran (gravur), gambarnya yang terdiri dari garis dan atau titik, diukirkan pada pelat logam yang datar dan licin. Tergantung dari dalam dan luasnya pengukiran dalam logam, terjadi garis-garis yang kurang atau lebih dalam, dan yang kurang atau lebih lebar, yang menurut perbandingan dapat memuat tinta lebih sedikit atau lebih banyak, jadi juga dapat memberikan tinta kepada kertas lebih sedikit atau lebih banyak. Juga karena kerapatan penggoresan garis terjadi perbedaan nada pada cetakan, dan perbedaan itu dapat pula terjadi karena lebar dan dalamnya garis.

Pembuatan Acuan Cetak Dalam

Semua bagian pencetak, gambar-gambar dan teks dietsa atau dipahat. Setelah itu plat tersebut ditintai. Tinta cetak masuk ke bagian yang dalam. Kemudian plat itu dibersihkan dengan selembar lap dengan semacam pisau yang disebut ―doctor blade‖. Tintanya kini hanya tinggal di bagian yang dalam dan akan dipindahkan ke atas kertas ketika dilakukan pencetakan.

Bagian-bagian yang dietsa atau dipahat dalam menyimpan tinta dan karena itu memberi lebih banyak tinta pada permukaan kertas = bagian-bagian yang gelap. Bagian-bagian yang kurang dangkal hanya menyimpan sedikit tinta dan karena itu hanya memberi sedikit tinta pada permukaan kertas = bagian-bagian yang lebih terang.

Kelebihan yang ada pada cetak fotografur yang modern adalah kemungkinan untuk mereproduksikan terutama foto-foto dan gambar-gambar dengan banyak tingkatan warna.

Cetak dalam ini terutama digunakan untuk melaksanakan pekerjaan cetak yang punya banyak foto/ lukisan seperti katalog-katalog bergambar dan majalah-majalah berilustrasi, dalam jumlah cetakan yang sedang atau dalam jumlah yang besar.
Proses pembuatan gambar pada plat tembaga Sumber Perihal cetak mencetak, 1977
Proses pembuatan gambar pada plat tembaga. Sumber Perihal cetak mencetak, 1977

a. Pahatan plat tembaga

Sistem cetak dalam yang pertama sudah dipakai 400 tahun yang lalu dan disebut sebagai ukiran plat tembaga.

Pada sistem ini seorang seniman langsung melukisi selembar plat tembaga yang telah dihaluskan dan memahat baris-baris kalimat dalam-dalam dengan sebuah pisau. Kemudian ditintai dan dibersihkan kembali. Hanya bagian yang dalam menahan tinta. Untuk pencetakan dipakai sebuah cetak tangan dengan 2 silinder baja: diantara kedua silinder ini plat tembaga dan kertas cetak ditekan. Lewat penekanan ini, tintanya dipindahkan dari tembaga-tembaga yang dalam ke atas kertas.

Sekarang ini etsa plat tembaga dipergunakan oleh para seniman untuk membuat karya seni dalam jumlah yang terbatas.

b. Etsa plat tembaga

Plat tembaga dilapisi dengan obat-obatan yang tahan asam. Pada asam plat yang telah dilapisi inilah gambar/ teks dipindahkan. Titik-titik dan garis-garis dari gambar kemudian dibuat terbuka dengan sebuah jarum. Kemudian plat ini dilapisi dengan cairan yang menolak asam pada punggungnya, baru kemudian dietsa. Bagian-bagian yang ―bebas‖ (yang kemudian adalah bagian-bagian pencetak) daripada plat tembaga ini dietsa dan tergantung lamanya mengetsa menjadi lebih dalam atau kurang dalam lekuknya. Koreksi dimungkinkan dengan mengetsa kembali atau mengukirnya kembali dengan scroper.

Untuk mencetaknya dipakai mesin yang sama seperti dipakai untuk pahatan plat tembaga.

c. Pahatan plat baja

Sistem ini lebih muda daripada sistem pahat plat tembaga. Teknik pembuatannya pun hampir sama. Perbedaannya hanyalah pada bahan yang dipakai untuk membuat plat cetak, seperti yang dinyatakan oleh namanya, yaitu baja yang dipakai. Baja memungkinkan diperoleh detail yang sangat halus dan karenanya pahatan baja banyak yang dipakai untuk membuat plat cetak gambar uang kertas, cek dan lain sebagainya, sehingga dengan demikian pemalsuan dapat dicegah.

Sekian pembahasan mengenai Prinsip Kerja dan Pembuatan Acuan Cetak Dalam dan juga tentang Pahatan plat tembaga, Etsa plat tembaga, Pahatan plat baja, semoga bermanfaat!