Laminasi atau laminating dengan sistem panas (thermal)

Pekerjaan Laminasi atau laminating dan UV Varnish - Pekerjaan laminasi merupakan pekerjaan purna cetak, seperti dibahas pada bab sebelumnya, laminasi diklasifikasikan dalam 2 (dua) macam bentuk cara pengerjaannya, yaitu (1) bentuk menutup benda kerja membentuk sudut/envelop (pouch) dan (2) bentuk gulungan (roll). Sedangkan metode pengerjaannya dengan sistem panas (thermal) dan sistem dingin (cold). Jenis laminating ada 2 (dua) yaitu gloss dan dob.

Gloss memancarkan kesan mengkilap sedangkan dob menampilkan kesan redup/ teduh. Tujuan laminasi adalah agar benda cetak mempunyai kesan arstistik, kesan tersebut bisa mengkilap atau dob, selain itu juga dapat melindungi dan membuat awet benda cetak. Ditinjau dari hasil pengerjaannya, laminasi ada 2 (dua) jenis, yaitu laminasi yang hasilnya kaku dan laminasi yang hasilnya lentur.
Laminasi atau laminating dengan sistem panas (thermal)
Laminasi atau laminating dengan sistem panas (thermal)
Laminasi kaku sering dijumpai pada usaha foto kopi yang oplagnya rendah, digunakan untuk melaminasi benda-benda berharga, misalnya ijasah, sertifikat, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk laminasi lentur banyak digunakan untuk pekerjaan massal atau beroplag besar, misalnya etiket, dos roti, leaflet, poster, undangan, dll.

Laminasi dengan sistem panas (thermal)

Laminasi atau laminating dengan sistem panas (thermal) untuk menempelkan plastik pada benda kerja terdapat 2 (dua) metode, yaitu:
(1) plastik yang sudah mengandung lem, dan
(2) plastik yang belum mengandung lem.

Laminasi atau laminating dengan sistem panas (thermal)
Laminasi atau laminating dengan sistem panas (thermal)
Plastik yang sudah mengandung lem cara penempelannya pada benda kerja dengan menggunakan pemanas atau heater, pada umumnya suhu kerja di arahkan pada suhu 100oC walaupun ada beberapa jenis plastik yang membutuhkan panas diatas suhu 100oC. Penyetelan suhu ini jangan lebih dari 120oC, karena dapat memperpendek umur rol karet silikon, sedangkan plastik yang belum mengandung lem, cara penempelannya selain dengan pemanas juga memakai solvent (cairan kimia) sebagai media untuk merekatkan plastik dengan benda kerjanya. Metode yang menggunakan cairan kimia ini, jarang ditemui di Indonesia.

Selain kurang ramah lingkungan menimbulkan bau yang cukup menyengat.

Struktur mesin Laminasi atau Laminating dan prinsip kerjanya

Persyaratan teknis yang sebaiknya dipenuhi agar ketahanan dan produktivitas mesin tercapai, antara lain:
(a) suhu ruangan 15oC sampai 40oC,
(b) ruangan bebas debu,
(c) kelembaban udara -20 sampai 80 %,
(d) sirkulasi udara ruangan harus baik, dan
(e) landasan/lantai kerja datar dan kokoh.

Mesin laminasi ini membutuhkan power listrik 220 VAC 1 phasa 8 Ampere. Penyetelan mesin meliputi :
a. Pemasangan rol plastik Laminasi
  1. Masukkan roll plastik dan perhatikan sisi coating lem harus menghadap ke bawah.
  2. Kencangkan penjepit core
  3. Stel kekencangan rem dengan memutar penyetel.
  4. Pasang Pisau perforator jaraknya 1mm dari penggir plastik.
  5. Pasang pisau perforasi apabila diperlukan.
  6. Pasang plastik ke panyanggah.
b. Pemasangan rol plastik ke mesin Laminasi
  1. Masukkan plastik sesuai arah yang ditunjukkan pada gambar A.
  2. Apabila pada kertas tipis hasilnya terlalu melengkung dapat juga arah plastik mengikuti arah yang ditunjukkan gambar B.
c. Pemasangan kertas di mesin Laminasi
  1. Naikkan selembar kertas yang akan delaminating ke atas conveyor. Geser samping pinggir register OS dan kemudian geser register GS sampai mendekati pinggir kertas (sisakan jarak 2 mm).
  2. Geser register untuk menyesuaikan lebar kertas dengan plastik.
d. Penyetelan tekanan rol press heater mesin Laminasi
  1. Tekan gagang penekan sebelah kiri dengan tangan kiri dan putar baut sampai menekan rol heater menyentuh rol bawah, kemudian lakukan hal yang sama pada gagang penekan sebelah kanan.
  2. Tambah putaran baut apabila diperlukan.
  3. Apabila kertas jalannya miring maka tekanan rol ini tidak seimbang dan kurangi tekanan rol sebelah kiri atau kanan sampai kertas jalannya lurus.
    Laminasi atau laminating dengan sistem panas (thermal)
    Laminasi atau laminating dengan sistem panas (thermal)
e. Penyetelan tekanan rol press puller mesin Laminasi
  1. Tekanan rol puller distel dengan menurunkan gagang penekan rol puller
f. Penyetelan suhu rol heater mesin Laminasi
  1. Seperti telah dijelaskan dimuka suhu kerja distel 100oC, walaupun kadang-kadang dijumpai plastik yang membutuhkan panas lebih. Jangan menyetel suhu lebih 120oC, karena dapat memperpendek umur rol karet silikon.
  2. Untuk mengubah suhu buka tutup panel digital, tekan tombol atas atau bawah untuk menaikkan atau menurunkan angka digital.
  3. Tekan tombol run. Dalam keadaan stop heater tidak dapat dipanaskan. Putar potensio ke posisi nol (mesin kondisi tidak jalan).
g. Penyetelan speed mesin Laminasi
  1. Kecepatan mesin diatur oleh potensio meter di control panel.
  2. Pada kondisi tertentu diperlukan pengaturan suhu dan kecepatan mesin yang berimbang terutama sewaktu mesin dipakai untuk mengerjakan bahan-bahan kertas yang tebal.
h. Penyetelan pisau perforator mesin Laminasi
  1. Pisau perforator digunakan untuk memisahkan hasil laminating. Pasang posisinya +/- 2 mm dari pinggir plastik.
  2. Tambahkan bandul apabila pemutusan plastiknya agak susah.
  3. Angkat pisau sampai terkunci apabila tidak dipakai dan untuk menurunkan kembali tarik tombol plastik.
i. Penyetelan pisau slitter mesin Laminasi
  1. Pisau slitter hanya digunakan apabila plastik lebih lebar dari kertas.
  2. Putar excentic untuk mengatur kedalaman pisau potong dan selalu menyetel kedalaman pisau hanya memotong dua sampai tiga lapis plastik saja.
  3. Angkat pisau sampai terkunci apabila tidak dipakai dan selalu pasang tutup plastik pengaman karena dapat melukai anggota tubuh dan untuk menurunkan kembali tarik tombol plastik.
j. Penggantian rol karet heater mesin Laminasi
  • 1. Melepaskan rol karet mesin Laminasi

  • Matikan power mesin dan cabut kabel power dari stecker PLN.
  • Buka cover mesin kiri dan kanan.
  • Lepaskan kabel listrik dari lampu IR (heater) kiri dan kanan.
  • Lepaskan pengunci lampu IR dan keluarkan lampu IR dari rol karet.
  • Lepaskan holder bearing sebelah control panel (tidak perlu melepaskan holder bearing yang ada di sebelah gigi) dan kemudian tarik rol karet ke arah control panel, angkat rol karet dan miringkan kearah gigi dan keluarkan rol karetnya.
  • 2. Memasang rol karet mesin Laminasi

  • Masukkan rol karet baru dengan memiringkan rol dan masukkan ke lubang yang ada di sebelah control panal dan kemudian geser ke kanan untuk pasang ujung rolnya ke bearing.
  • Pasang kembali holder bearing sebelah control panel.
  • Masukkan kembali lampu IR dan pasang penguncinya.
  • Pasang kembali kabel lampu IR kiri dan kanan.
  • Tekan rol karet dengan rol bawah stel tekanan press di belakang mesin dan check sensor panas dan pastikan sensor menempel ke as rol sensor tidak akan bekerja dengan baik apabila tidak menempel/ kendor dan dapat menyebabkan over heating dan merusak rol karet.
Sekian pembahasan materi Laminasi dengan sistem panas (thermal) dengan pemahaman Pekerjaan Laminasi dan UV Varnish, Struktur mesin dan prinsip kerjanya, Pemasangan rol plastik, Pemasangan rol plastik ke mesin, Pemasangan kertas, Penyetelan tekanan rol press heater, Penyetelan speed mesin, Penyetelan pisau perforator, Penyetelan pisau slitter dan Penggantian rol karet heater pada mesin laminasi atau laminating dengan sistem panas (thermal).