DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) SERTA POTENSI AIR PERMUKAAN DAN AIR TANAH

Daerah Aliran Sungai (DAS) serta Potensi Air Permukaan dan Air Tanah - Daerah aliran sungai (DAS) merupakan wilayah tampungan air hujan yang masuk ke dalam wilayah air sungai. Batas wilayah DAS diukur dengan cara menghubungkan titik-titik tertinggi di antara wilayah aliran sungai yang satu dengan yang lain.

Daerah Aliran Sungai (DAS) serta Potensi Air Permukaan dan Air Tanah

Faktor-faktor yang mempengaruhi DAS adalah sebagai berikut.
  1. Iklim dan jenis batuan yang dilalui sungai.
  2. Banyak sedikitnya air yang jatuh ke alur sungai pada waktu hujan.
  3. Cepat atau lambatnya air hujan terkumpul di alur sungai bergantung pada bentuk lereng DAS.
Masalah DAS menurut Kuswanto sangat penting karena banyak berhubungan dengan proyek pertanian, hubungannya dengan irigasi dan pengendalian banjir. Upaya yang dilakukan untuk pengendalian kerusakan DAS dilakukan dengan pengelolaan daerah aliran sungai secara terpadu. Hal ini telah dilakukan terutama di 11 DAS yang ada di Jawa. Pengelolaan terpadu ini menekankan pada usaha-usaha konservasi pertanian lahan kering, peningkatan pendapatan masyarakat melalui berbagai keterampilan di luar sektor pertanian, perlindungan daerah-daerah nonbudidaya, penerapan model pertanian yang sesuai dengan kondisi lingkungan setempat, pengembangan irigasi, dan pengendalian bahaya banjir.

Daerah Aliran Sungai (DAS) serta Potensi Air Permukaan dan Air Tanah
Daerah Aliran Sungai (DAS) serta Potensi Air Permukaan dan Air Tanah

Di luar Jawa usaha rehabilitasi DAS ditekankan pada kegiatan penghijauan dan reboisasi. Kegiatan penghijauan ditekankan pada pemilihan jenis tanaman budi daya yang disukai oleh masyarakat dengan pertimbangan hasil dan lingkungannya.

Potensi Air Permukaan dan Air Tanah

1. Jenis-jenis Air Tanah

Air tanah adalah air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah. Kedalaman air tanah tidak sama pada setiap tempat. Hal itu tergantung pada tebal tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan kedudukan lapisan air tanah tersebut. Kedalaman air pada sumur-sumur yang digali merupakan cerminan kedalaman air tanah pada suatu tempat. Permukaan yang merupakan bagian atas dari tubuh air itu disebut permukaan preatik.

Air tanah berasal dari air hujan, laut, atau magma. Air tanah yang berasal dari air hujan (air meteorit) disebut air vados atau air tua. Air ini mengandung air berat (H3) atau tritium. Tritium ialah suatu unsur yang terbentuk pada atmosfer dan terdapat di dalam tanah karena turun bersama-sama dengan air hujan.

Air tanah yang berasal dari laut juga terdapat di daerah pantai dan kemungkinan air tanah ini asin. Air tanah yang berasal dari magma disebut air juvenil. Air juvenil belum mengalami siklus hidrologi. Air ini merupakan air baru yang ditambahkan pada zone kejenuhan dari kulit bumi yang dalam. Air yang berasal dari magma itu belum tentu berbentuk air, tetapi dapat berbentuk hidrogen (H) dan oksigen (O2).

2. Menjelaskan Tipe Akifer

Volume air yang meresap ke dalam tanah tergantung pada jenis lapisan batuannya. Berdasarkan kenyataan tersebut terdapat dua jenis lapisan batuan utama, yaitu lapisan kedap (impermeable) dan lapisan tak kedap air (permeable).
Daerah Aliran Sungai (DAS) serta Potensi Air Permukaan dan Air Tanah
Daerah Aliran Sungai (DAS) serta Potensi Air Permukaan dan Air Tanah
Ada dua jenis lapisan tanah, yaitu lapisan kedap air dan lapisan tidak kedap air.
  • a. Lapisan Kedap Air (Impermeable)
Kadar pori lapisan ini sangat kecil sehingga kemampuan untuk melewatkan air juga kecil. Kadar pori adalah jumlah ruang pada celah butir-butir tanah yang dinyatakan dengan bilangan persen. Yang termasuk lapisan kedap air antara lain geluh, napal, dan lempung. Lapisan permukaannya mengisap air hingga jenuh. Daerah-daerah yang lapisan tanahnya kedap, pada umumnya mempunyai keadaan sebagai berikut.
1) Terdapat banyak jaringan aliran sungai.
2) Kandungan air tanahnya kecil.
3) Permukaan tanahnya mudah terkikis.
4) Daerah sungai mudah dilanda banjir.
  • b. Lapisan Tak Kedap Air (Permeable)
Kadar pori lapisan tak kedap air cukup besar maka kemampuan untuk melewatkan air juga besar. Air hujan yang jatuh akan terus meresap ke bawah dan berhenti di suatu tempat yang telah tertahan oleh lapisan kedap.

Yang termasuk lapisan tembus air antara lain pasir, padas, kerikil, dan kapur. Lapisan-lapisan ini merupakan tempat-tempat persediaan air yang baik. Bagian atas dari tubuh air ini disebut permukaan preatik, yang tinggi permukaannya dinyatakan oleh tinggi air tanah dalam sumur. Air tanah yang berada pada lapisan berpori dan yang terletak di antara kedua lapisan yang kedap air disebut air preatis. Air preatis dapat menimbulkan gejala-gejala berupa: sungai bawah tanah di daerah kapur, mata air, mata air artesis, geyser, dan travertin.

3. Pemanfaatan Air Tanah

Air tanah sangat penting bagi semua kehidupan karena air tanah:
a. merupakan bagian yang penting dalam siklus hidrologi,
b. membasahkan tanah dan sekaligus mengikat butir-butir tanah yang satu dengan yang lain,
c. menyediakan kebutuhan air bagi tumbuh-tumbuhan, dan
d. merupakan persediaan air bersih secara alami.

Bagi manusia, air tanah merupakan persediaan air bersih secara alami yang harganya relatif lebih murah daripada air bersih buatan.

4. Menggambar Penampang Air tanah

Kedalaman air tanah dapat dilihat pada permukaan air sumur. Kedalaman permukaan sumur di tempat yang satu sering berbeda dengan kedalaman sumur di tempat lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain permeabilitas tanah, kemiringan lahan, dan jarak tempat dengan laut atau danau (untuk daerah yang keadaan tanah dan hujannya sama).

Amati penampang lapisan air tanah sebagai berikut.
Daerah Aliran Sungai (DAS) serta Potensi Air Permukaan dan Air Tanah
Daerah Aliran Sungai (DAS) serta Potensi Air Permukaan dan Air Tanah

Keterangan:
1 = Air di lapisan tanah humus (gembur atau topsoil).
2 = Perjalanan absorbsi air tanah.
3 = Perjalanan absorsi air tanah secara kapiler.
4 = Lapisan air tanah phreatik.
5 = Lapisan tanah kedap bagi air.
6 = Lapisan air tanah dalam.
SP = Sumur pompa; SA = Sumur artesis.

Air tanah freatik terdapat pada formasi lapisan batuan porous yang menjadi pengikat air tanah dengan jumlah cukup besar. Kedalaman lapisan freatik tergantung pada ketebalan lapis-lapis batuan di atasnya. Jika lapisan freatik menjumpai retakan atau patahan maka air akan keluar ke permukaan dan awalnya sering membawa endapan air.

Untuk menjaga agar kelestarian air tanah di lingkungan kita tetap terjamin maka perlu dicegah hal-hal berikut.
a. Penggunaan air tanah yang berlebih-lebihan oleh pengusaha untuk keperluan industri harus dicegah karena akan mempercepat penurunan volume air tanah.
b. Kepadatan penduduk dan permukiman yang berlebihan juga harus dicegah karena berkaitan dengan membesarnya konsumsi air tanah.
c. Peraturan yang ditetapkan pemerintah agar ditaati dalam pemanfaatan air tanah (tawar) di daerah pantai supaya tidak terjadi perluasan.
d. Perusakan hutan dan lahan penghijauan harus dicegah agar tidak menimbulkan ketimpangan tata air.
e. Konversi atau perubahan penggunaan lahan dalam suatu daerah aliran sungai harus diperhitungkan dampak dan manfaatnya.
f. Pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) diperketat, khususnya terhadap air tanah, terhadap rencana pembangunan.
g. Pembuangan/kontaminasi limbah terhadap air tanah agar dihindarkan, baik limbah domestik (dari masyarakat) maupun limbah industri.
h. Membuat sumur resapan khususnya di kota-kota yang padat pemukimannya.