Mendengarkan Informasi Berita - Anda diharapkan mampu mencatat pokok-pokok isi berita, memilah fakta dan pendapat, serta menanggapinya.
“Pada kondisi curah hujan 200 milimeter saja sudah bisa dikatakan hujan lebat. Kemarin di Kecamatan Sutojayan curah hujan mencapai 441 milimeter. Tak urung, ini menyebabkan debit air melonjak dua kali lipat menjadi 1.800 meter kubik per detik,” ujar Harianto, Sekretaris Perum Jasa Tirta.
Curah hujan yang sangat tinggi itu, menurut Harianto, bahkan baru terjadi sekali dalam 25 tahun ini. Warga pun mengakui banjir tahun ini lebih parah daripada tahun-tahun sebelumnya. Banjir terdalam sebelumnya hanya satu meter, tetapi tahun ini kedalaman air bah mencapai 1,5 meter. Curah hujan dan peningkatan debit air yang luar biasa ini, kata Harianto, juga terjadi di Kediri. Karena debit air mencapai 1.700 meter kubik per detik, sekitar 20 anak sungai yang ada di Kediri akhirnya tidak bisa dengan cepat masuk ke aliran Sungai Brantas.
Karena hujan deras mulai Kamis lalu, lanjut Harianto, selama dua hari Perum Jasa Tirta berupaya mengantisipasi dengan membuka dan menutup pintu air. “Sejauh ini kami merasa sudah mampu mengendalikan aliran air dengan baik. Terbukti, sekalipun ada banjir di Blitar, aliran air masih tetap bisa kami alirkan tanpa ada kendala dan juga tidak menimbulkan bencana apa-apa di bagian hilir,” ujarnya.
Sekarang ini, kata Harianto lagi, aliran Sungai Brantas yang melewati sekitar 15 kota dan kabupaten, rata-rata sudah dalam kondisi debit air normal. Jika sebelumnya di Kaliporong debit air mencapai 1.000 meter kubik per detik, sekarang sudah mencapai 400 meter kubik per detik. Selain faktor tingginya curah hujan, menurut Harianto, pihaknya juga masih akan menelaah penyebab banjir yang terjadi di Blitar. “Faktor lain bisa karena daerah resapan sudah banyak berkurang. Hal inilah yang perlu kami telaah lebih lanjut, dengan membahasnya bersama pihak akademisi,” ungkapnya.
(Dengan perubahan seperlunya dari harian Kompas, 6 Desember 2007)
Fakta adalah keadaan, kejadian, atau peristiwa yang benar dan bisa dibuktikan, termasuk di dalamnya ucapan pendapat atau penilaian orang atas sesuatu. Dalam kode etik jurnalistik, Pasal 3 Ayat (3) dijelaskan antara lain, “… di dalam menyusun suatu berita, wartawan Indonesia harus membedakan antara kejadian (fact) dan pendapat (opini) sehingga tidak mencampuradukkan yang satu dengan yang lain untuk mencegah penyiaran berita-berita yang diputarbalikkan atau dibubuhi secara tidak wajar.
Pendapat sering dikenal dengan public opinion atau pendapat umum dan general opinion atau anggapan umum. Pendapat merupakan persatuan (sintesis) pendapat-pendapat yang banyak; sedikit banyak harus didukung orang banyak, baik setuju maupun tidak setuju; ikatannya dalam bentuk perasaan/emosi; dapat berubah; timbul melalui diskusi sosial (Junaedhi, Kurniawan. 1991. Ensiklopedi Pers Indonesia. Jakarta: Gramedia)
Berdasarkan catatan tentang pokok-pokok isi berita banjir di atas, Anda tentu dapat memilah mana jenis berita yang berupa fakta dan mana berita yang merupakan pendapat. Untuk itu, lakukan kegiatan mengisi data seperti pada format dibawah ini!
Sekian pembahasan materi tentang Mendengarkan Informasi Berita, semoga bermanfaat.
Mendengarkan Informasi Berita
1. Mencatat Pokok-pokok Isi Berita
Mendengarkan Informasi Berita |
Banjir di Blitar Selatan sudah Surut
Meski masih ada beberapa tempat yang tergenang air, banjir yang melanda Kecamatan Sutojayan dan Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mulai surut sejak Sabtu (4/12). Bahkan, kemarin air sudah surut sama sekali. Warga berharap banjir tidak terjadi lagi, meskipun kemarin hujan deras masih terus turun.“Pada kondisi curah hujan 200 milimeter saja sudah bisa dikatakan hujan lebat. Kemarin di Kecamatan Sutojayan curah hujan mencapai 441 milimeter. Tak urung, ini menyebabkan debit air melonjak dua kali lipat menjadi 1.800 meter kubik per detik,” ujar Harianto, Sekretaris Perum Jasa Tirta.
Curah hujan yang sangat tinggi itu, menurut Harianto, bahkan baru terjadi sekali dalam 25 tahun ini. Warga pun mengakui banjir tahun ini lebih parah daripada tahun-tahun sebelumnya. Banjir terdalam sebelumnya hanya satu meter, tetapi tahun ini kedalaman air bah mencapai 1,5 meter. Curah hujan dan peningkatan debit air yang luar biasa ini, kata Harianto, juga terjadi di Kediri. Karena debit air mencapai 1.700 meter kubik per detik, sekitar 20 anak sungai yang ada di Kediri akhirnya tidak bisa dengan cepat masuk ke aliran Sungai Brantas.
Karena hujan deras mulai Kamis lalu, lanjut Harianto, selama dua hari Perum Jasa Tirta berupaya mengantisipasi dengan membuka dan menutup pintu air. “Sejauh ini kami merasa sudah mampu mengendalikan aliran air dengan baik. Terbukti, sekalipun ada banjir di Blitar, aliran air masih tetap bisa kami alirkan tanpa ada kendala dan juga tidak menimbulkan bencana apa-apa di bagian hilir,” ujarnya.
Sekarang ini, kata Harianto lagi, aliran Sungai Brantas yang melewati sekitar 15 kota dan kabupaten, rata-rata sudah dalam kondisi debit air normal. Jika sebelumnya di Kaliporong debit air mencapai 1.000 meter kubik per detik, sekarang sudah mencapai 400 meter kubik per detik. Selain faktor tingginya curah hujan, menurut Harianto, pihaknya juga masih akan menelaah penyebab banjir yang terjadi di Blitar. “Faktor lain bisa karena daerah resapan sudah banyak berkurang. Hal inilah yang perlu kami telaah lebih lanjut, dengan membahasnya bersama pihak akademisi,” ungkapnya.
(Dengan perubahan seperlunya dari harian Kompas, 6 Desember 2007)
2. Memilah Fakta dan Pendapat
Pemberitaan dalam media massa cetak berisi berbagai fakta dan pendapat yang terjadi di dalam masyarakat. Sebagaimana ditulis di berbagai media cetak lokal, regional, maupun nasional memberikan gambaran berbagai kejadian, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.Fakta adalah keadaan, kejadian, atau peristiwa yang benar dan bisa dibuktikan, termasuk di dalamnya ucapan pendapat atau penilaian orang atas sesuatu. Dalam kode etik jurnalistik, Pasal 3 Ayat (3) dijelaskan antara lain, “… di dalam menyusun suatu berita, wartawan Indonesia harus membedakan antara kejadian (fact) dan pendapat (opini) sehingga tidak mencampuradukkan yang satu dengan yang lain untuk mencegah penyiaran berita-berita yang diputarbalikkan atau dibubuhi secara tidak wajar.
Pendapat sering dikenal dengan public opinion atau pendapat umum dan general opinion atau anggapan umum. Pendapat merupakan persatuan (sintesis) pendapat-pendapat yang banyak; sedikit banyak harus didukung orang banyak, baik setuju maupun tidak setuju; ikatannya dalam bentuk perasaan/emosi; dapat berubah; timbul melalui diskusi sosial (Junaedhi, Kurniawan. 1991. Ensiklopedi Pers Indonesia. Jakarta: Gramedia)
Berdasarkan catatan tentang pokok-pokok isi berita banjir di atas, Anda tentu dapat memilah mana jenis berita yang berupa fakta dan mana berita yang merupakan pendapat. Untuk itu, lakukan kegiatan mengisi data seperti pada format dibawah ini!
Mendengarkan Informasi Berita |
3. Mengemukakan Tanggapan terhadap Isi Berita
Berdasarkan catatan tentang pokok-pokok isi berita “Banjir di Blitar Selatan sudah Surut” sekaligus pemilahan fakta dan pendapat atas berita tersebut, Anda dapat menanggapinya.Sekian pembahasan materi tentang Mendengarkan Informasi Berita, semoga bermanfaat.