Pembiakan Tanaman Secara Moderen (Kultur Jaringan)

Pembiakan Tanaman Secara Moderen (Kultur Jaringan) - Pada materi Pembiakan Tanaman kali ini akan membahas tentang Kultur Jaringan yang merupakan teknik perkembangbiakan modern, pembahasan meliputi arti dari Kultur Jaringan, Manfaat, Kelemahan dan Keuntungan yang didapat, untuk lebih jelasnya silahkan simak penjelasan berikut ini!

Manfaat, Kelemahan dan Keuntungan Kultur Jaringan

Kultur Jaringan terdiri dari dua kata yaitu kultur artinya budidaya, dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Maka, kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya. Pelaksanaan teknik kultur jaringan ini berdasarkan teori sel seperti yang ditemukan oleh Scheiden dan Schwann, yaitu bahwa sel mempunyai kemampun atonom, bahkan mempunyai kemampuan totipotensi.

Tahapan Kultur Jaringan pada Wortel
Tahapan Kultur Jaringan pada Wortel
Totipotensi adalah kemampuan setiap sel, dari mana saja sel tersebut diambil, apabila diletakan dalam lingkungan yang sesuai akan dapat tumbuh menjadi tanaman yang sempurna. Aplikasi kultur jaringan pada awalnya ialah untuk propagasi tanaman, selanjutnya penggunaan kultur jaringan lebih berkembang lagi yaitu untuk menghasilkan tanaman yang bebas penyakit, koleksi plasma nutfah, memperbaiki sifat genetika tanaman, produksi dan ekstaksi zat-zat kimia yang bermanfaat dari sel – sel yang dikulturkan. (George dan Sherrington, 1984). Banyak keuntungan yang bisa didapat dari hasil pembiakan secara vegetatif yaitu dapat dipertahankan sifat genetis sehingga dapat menghasilkan tanaman yang sama dengan induknya (Astuti dan Soeryowinoto, 1981).

Kultur jaringan adalah suatu metode penanaman, sel, jaringan, dan organ pada media buatan dalam kondisi aseptik sehingga dapat beregenerasi menjadi tanaman lengkap. Salah satu aplikasi kultur jaringan yang telah dikenal secara meluas dan telah banyak diusahakan untuk tujuan komersial adalah perbanyakan tanaman. Kultur jaringan akan lebih besar persentase keberhasilanya bila mengunakan jaringan meristem.

Jaringan meristem adalah jaringan muda, yaitu jaringan yang terdiri dari sel-sel yang selalu membelah, dindingnya tipis, belum mempunyai penebalan dari zat pektin, plasmanya penuh dan vakuolanya kecil-kecil. Kebanyakan orang mengunakan jaringan ini untuk tissue culture. sebab, jaringan meristem keadaanya selalu membelah, sehingga diperkirakan mempunyai zat yang mengatur pembelahan. Kultur Jaringan atau biakan jaringan sering disebut kultur in-vitro yakni teknik pemeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara buatan yang dilakukan di luar individu yang bersangkutan. In-vitro berasal dari bahasa Latin yang artinya "di dalam kaca". Jadi Kultur in- vitro dapat diartikan sebagai bagian jaringan yang dibiakkan di dalam tabung inkubasi atau cawan petri dari kaca atau material tembus pandang lainnya.

Secara teoritis teknik kultur jaringan dapat dilakukan untuk semua jaringan, baik dari tumbuhan, hewan, bahkan juga manusia, karena berdasarkan teori Totipotensi Sel (Total Genetic Potential), bahwa setiap sel memiliki potensi genetik seperti zigot yaitu mampu memperbanyak diri dan berdiferensiasi menjadi tanaman lengkap.

Sel dari suatu organisme multiseluler di mana pun letaknya, sebenarnya sama dengan sel zigot karena berasal dari satu sel tersebut, setiap sel berasal dari satu sel.

Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional.

Manfaat Kultur Jaringan

Manfaat utama dari perbanyakan tanaman secara kultur jaringan adalah untuk mendapatkan tanaman baru dalam jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat serta mempunyai sifat fisiologis dan morfologi sama dengan tanaman induknya. Dari teknik kultur jaringan ini diharapkan pula dapat memperoleh tanaman baru yang bersifat unggul. Teknik kultur jaringan sangat bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan, terutama di bidang fisiologi tanaman dan untuk pengembangan bioteknologi. Melalui kultur jaringan ternyata juga berpengaruh terhadap devisa negara. Misalnya, terlaksananya ekspor tanaman ke negara lain, maka akan menaikkan devisa negara di sektor pertanian.

Kelemahan Kultur Jaringan

  1. Diperlukan biaya awal yang relatif tinggi
  2. Hanya mampu dilakukan oleh orang-orang tertentu, karena memerlukan keahlian khusus
  3. Bibit hasil kultur jaringan memerlukan proses aklimatisasi, karena terbiasa dalam kondisi lembap dan aseptik.

Keuntungan Kultur Jaringan

  • Pengadaan bibit tidak tergantung musim
  • Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif lebih cepat (dari satu mata tunas yang sudah respon dalam 1 tahun dapat dihasilkan minimal 10.000 planlet/bibit)
  • Bibit yang dihasilkan seragam
  • Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ tertentu).
  • Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah.
  • Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan deraan lingkungan lainnya.
  • Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki.
  • Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa.
Dengan mempelajari materi tentang Pembiakan Tanaman Secara Moderen (Kultur Jaringan) beserta memahami Manfaat, Kelemahan dan Keuntungan, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan sobat tentang kuljar atau kultur jaringan, selamat belajar!