Pengoperasian dan Pemasangan Sistem Irigasi Tetes

Pengoperasian Sistem Irigasi tetes - Pada pembahasan materi agro, irigasi dan drainase kali ini akan membahas mengenai tahapan pemasangan, penyambungan serta pengoperasian dari sistim irigasi tetes, agar lebih mudah dimengerti dapat sobat simak dalam penjelasan singkat berikut ini!

Pemasangan, Penyambungan dan Pengoperasian Sistem Irigasi tetes

Penetapan Sumber Air

Sebelum sistem irigasi tetes dipasang, maka terlebih dahulu ditentukan sumber air yang akan digunakan. Ada berbagai jenis sumber air yang dapat digunakan, misalnya sumber air yang berasal dari sungai, waduk, sumur atau keran. Pemilihan sumber air yang digunakan sangat tergantung pada skala usaha tani yang akan dikembangkan. Untuk usaha tani skala besar dapat menggunakan air yang berasal dari sungai, waduk atau sumur dalam.

Sedangkan untuk skala usaha tani kecil, seperti usaha rumah tangga dapat menggunakan air yang berasal dari sumur dangkal, kran air, drum atau tangki.

Pemasangan, Penyambungan dan Pengoperasian Sistem Irigasi tetes
Pemasangan, Penyambungan dan Pengoperasian Sistem Irigasi tetes
Jika menggunakan keran atau sumber air yang berada dalam tangki terpasang sudah ada, maka pipa utama, atau lateral bisa langsung dihubungkan dengan sumber air. Namun jika menggunakan air sungai atau sumur rumah tangga, maka terlebih dahulu pompa harus dipasang.

Pemasangan Jaringan Pipa

Untuk menggunakan sistem irigasi tetes dapat menggunakan pipa paralon atau PVC diameter 1 inci atau 25 mm, atau menggunakan pipa selang yang berasal dari PE yang lebih flesibel. Pemasangan pipa-pipa ini dapat dilakukan dengan cara ditanam atau diletakkan di atas tanah mengikuti rancangan jaringan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Selang PE
Selang PE

Untuk penyambungan pipa-pipa PVC, misalnya karena kondisi lahan yang memiliki belokan, dapat menggunakan asesories pipa untuk penyambungan, seperti belokan (elbow), sambungan cabang tiga (tee), dan sambungan lurus.
Penggunaan pipa PVC untuk irigasi tetes
Penggunaan pipa PVC untuk irigasi tetes
Penggunaan selang atau pipa PE untuk sistem irigasi tetes
Penggunaan selang atau pipa PE untuk sistem irigasi tetes

Penggunaan asesories untuk penyambungan pipa ini biasanya menggunakan lem pipa atau menggunakan asesoris yang memiliki ulir. Untuk pipa PVC, pada bagian ujung pipa dipasang penutup (dop) atau end cap, sedangkan pada pipa PE bagian ujung cukup dilipat dan dikat agar tidak terjadi kebocoran.
Cara penyambungan pipa PVC
 Cara penyambungan pipa PVC

Penyambungan pipa PE
 Penyambungan pipa PE
Penggunaan Penutup pada Ujung Pipa PVC
Penggunaan Penutup pada Ujung Pipa PVC
Pelipatan bagian ujung pipa PE
Pelipatan bagian ujung pipa PE

Pemasangan Alat Aplikasi Penetes

Pemasangan alat aplikasi penetes disesuaikan dengan desain yang ditetapkan. Untuk itu sebelum jaringan dipasang harus dipertimbangkan jenis tanaman apa yang akan ditanam. Karena aplikasi penetes harus dipasang pada titik-titik tanam seperti Gambar 11.17. Pemasangan alat aplikasi penetes dilakukan dengan tahapan (1) membuat lubang dengan cara membor, (2) memasang penyambung atau dudukan aplikasi penetes, (3) memasang alat aplikasi penates pada dudukan.
Pemasangan aplikasi penates pada PVC
Pemasangan aplikasi penates pada PVC
Menghubungkan alat aplikasi penetes dengan dudukan
Menghubungkan alat aplikasi penetes dengan dudukan

Sedangkan untuk pemasangan aplikasi penetes pada pipa atau selang PE, pembuatan lubang menggunakan alat khusus atau dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan. Tahapan pemasangan alat aplikasi penates dilakukan sebagai berikut, (1) memberi tanda letak pemasangan, (2) melubangi pipa PE, (3) memasang aplikasi penetes.
Pembuatan lubang dripper
Pembuatan lubang dripper
Pemasangan alat aplikasi penates pada pipa PE
Pemasangan alat aplikasi penates pada pipa PE

Penyambungan Jaringan ke Sumber Air

Jika jaringan sistem irigasi telah terpasang sesuai dengan rancangan, tahapan selanjutnya adalah menghubungkan jaringan dengan sumber air. Untuk sistem irigasi tetes yang menggunakan sumber air dari sumur atau sungai, hubungkan pipa utama dengan pompa.

Sedangkan bila menggunakan kran air yang ada, maka tahapan sebagai berikut:
  1. Memasang katup aliran balik (back flow device) jika diperlukan, 
  2. Memasang filter (jika diperlukan untuk sumber air yang kualitasnya tidak terjamin), 
  3. Memasang pengatur tekanan (pressure regulator), jika diperlukan, 
  4. Memasang adaptor putaran (swivel adaptor). 
Poin 2, 3, dan 4 tidak mutlak digunakan, hanya jika diperlukan.
Menghubungkan jaringan sistem irigasi tetes dengan sumber air
Menghubungkan jaringan sistem irigasi tetes dengan sumber air

Pengoperasian Sistem Irigasi Tetes

Setelah jaringan dihubungkan dengan sumber air, dan dipastikan tidak ada lagi kekurangan, hidupkan sumber air dengan membuka keran sumber air, jika menggunakan pompa hidupkan pompa. Setelah itu cek semua jaringan sistem irigasi tetes, dan pastikan tidak ada kebocoran pada jaringan kecuali pada alat aplikasi penetes. Lalu cek kebasahan tanah di titik tempat tanaman. Jika ada kebocoran atau tidak sesuai perbaiki, dan jika sudah sesuai dengan rancangan jaringan sistem irigasi tetes siap dipakai.
Sistem irigasi tetes yang berfungsi dengan baik
Sistem irigasi tetes yang berfungsi dengan baik

Sekian pembahasan mengenai Pengoperasian dan Pemasangan Sistem Irigasi Tetes dan juga tentang pemasangan, penyambungan dari setiap jaringan yang telah dibuat, semoga dapat membantu sobat dalam proses belajar, jika bukan artikel ini yang kalian cari mungkin artikel dibawah ini, selamat belajar!