Contoh Menganalisis Unsur Di Dalam Prosa

Banyak hal yang dapat kita peroleh setelah membaca cerita, antara lain memperkaya pengalaman hidup atau menemukan pengalaman-pengalaman orang lain yang tidak pernah kita alami untuk diambil hikmahnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan penggalan cerpen di bawah ini.
Contoh Menganalisis Unsur Di Dalam Prosa
Contoh Menganalisis Unsur Di Dalam Prosa

……… kalau tidak, tentu telah berkurang satu lowongan kerja untuk tukang kebun kelilingseperti dia. Dua hari yang lalu itu kukemas pakaian-pakaian bekas anak-anak yang sudah tidak muat lagi mereka kenakan. Aku yang menyisihkan pakaian-pakaian tua milikku, begitu juga milik istriku. Pakaianpakaian bekas itu kuberikan kepadanya di samping upah yang dia terima. Kami sebenarnya bukanlah orang yang mampu. Tapi kebiasaan itu telah ditanamkan orang tuaku sejak aku masih kecil.
Dikutip dari:
Cerpen Malam Takbir Hamsad Rangkuti

Contoh Menganalisis Unsur Di Dalam Prosa

Rafiah dan mertuanya tak pernah ke luar rumah. Sekalian orang yang datang bertandang sudah mengetahui bahwa mereka tidak usah lagi  mengetuk pintu atau berseru-seru di beranda muka, melainkan boleh terus ke belakang saja buat menemui orang rumah.

Seorangpun di antara segala sahabat Hanafi tak datang ke rumahnya, karena selama ini yang dicari oleh mereka hanyalah Hanafi saja, sedang ahli rumahnya yang lain hanyalah berguna buat menyediakan hidangan belaka. Kedua perempuan itu, mertua dan menatu, sedang asyik bekerja di dapur.Syafei tidur nyenyak dalam buaian di beranda belakang, diayun-ayun oleh si buyung.

Dikutip dari:
Cerpen Salah Asuhan

Dari dua contoh penggalan prosa di atas dapat kita ketahui unsur-unsur yang terdapat di dalamnya. Unsur yang tersirat dalam penggalan prosa (cerpen) pertama yaitu; amanatnya “Orang mampu harus menyayangi orang tak mampu”Unsur yang tersirat dalam penggalan prosa (roman) kedua yaitu : budayanya, “Perempuan lebih banyak berperan dalam rumah tangga” Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa kita telah menemukan dua unsur yaitu, amanat dan budaya. Unsur di atas baru sebagian kecil, unsur lainnya masih banyak lagi yang perlu kita temukan.

Agar kalian terampil menentukan unsure-unsur lainnya, baca dan cermatilah ringkasan novel di bawah ini kemudian apresiasikanlah unsur-unsur yang ada di dalamnya.

c. Rangkuman

d. Tugas
Bacalah novel karya Idrus berjudul “Aki”, kemudian tentukan unsure-unsur yang terdapat di dalamnya!
……………………………………

Baca ringkasan novel karya Mochtar Lubis ini dengan cermat!
HARIMAU-HARIMAU
Novel ini mengisahkan tujuh orang pendamar di hutan damar dekat danau Bantau, Sumatera. Mereka adalah: Pak Haji, Buyung, Sanip, Talib, Pak Balam, Sutan, dan Wak Katok yang merupakan pemimpin rombongan karena ia seorang guru silat dan memiliki mantera. Di hutan mereka menginap di gubug Wak hitam, seorang ahli ilmu gaib dan sihir berusia 70 tahun. Wak Hitam sering tinggal di gubug peristirahatannya itu bersama Siti Rubinah, istri keempatnya yang muda belia.

Melihat istri Wak hitam, banyak pendamar tergoda oleh kecantikannya. Pada suatu hari ketika Siti Rubiah sedang mandi di sungai, Wak Katok mengintipnya dan berusaha menyeretnya ke semak. Buyung yang sudah punya tunangan pun jatuh cinta pada Siti Rubiah. Siti Rubiah yang menderita hidup dengan Wak Hitam menyambut cinta Buyung. Mereka menjalin hubungan mesra. Dalam perburuannya para pendamar mendapat seekor kijang yang sebenarnya sudah diincar harimau tua. Karena mangsanya diambil, harimau itu marah.

Pada hari berikutnya, harimau itu menerkam Pak Balam hingga luka parah. Merasa ajal telah dekat, Pak Balam berpendapat bahwa harimau itu adalah utusan Tuhan untuk membalas dosa yang diperbuat, maka ia pun mengakui dosa karena telah membiarkan Wak katok merampok, membunuh dan memperkosa. Pendapat Pak Balam ini menimbulkan konflik di antara para pendamar. Satu pihak menuntut agar masing-masing orang mengaku dan bertobat atas dosa-dosanya, pihak lain tidak mau karena dosa adalah tanggung jawab pribadi masing-masing.

Giliran berikutnya Talib diterkam harimau dan meninggal. Maka mereka pun memutuskan untuk memburu harimau itu. Ketika bertemu dengan harimau buruannya, Wak Katok yang membawa senjata dan memiliki mantera ternyata tidak dapat berbuat apa-apa. Dari peristiwa ini terungkap bahwa Wak katok adalah pengecut dan penipu. Merasa rahasianya telah terbongkar, Wak katok berencana membunuh temantemannya.

Di antara mereka terjadilah perseteruan memperebutkan senjata. Pak Haji tertembak dan meninggal, namun Wak Katok dapat dilumpuhkan lalu diikat untuk umpan harimau. Ketika harimau datang hendak memangsa Wak Katok, Buyung segera menembaknya tepat di kepala, dan harimau itu pun tersungkur.

Buyung sadar bahwa untuk keselamatan bersama, harimau dalam diri masing-masing, yakni kezaliman, kemunafikan dan egoisme, harus dibunuh dulu. Buyung merasa lega karena telah terbebas dari cengkeraman tahyul dan mantra serta jimat palsu. Buyung dan Sanip segera meninggalkan hutan damar itu dan menyerahkan Wak Katok kepada polisi karena ia telah membunuh Pak Haji, dan memperbuat kejahatan-kejahatan lain yang terungkap selama dalam cekaman maut oleh harimau. Sumber: Bahasa dan Sastra Indonesia SMK

e. Test Formatif
Bila Anda telah memahami ringkasan novel di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan kalimat-kalimat singkat dan mudah dipahami.
1. Unsur-unsur apa saja yang Anda temukan dari ringkasan novel di atas?
……………………………

2. Kritik apa yang terkandung di dalamnya, bagi kehidupan dewasa ini?
……………………………

3. Ungkapkan amanat apa yang disampaikan pengarang!
……………………………

4. Setelah Anda membaca ringkasan novel di atas, ungkapan gejolak batin yang dialami oleh tokoh Wak katok!
……………………………

5. Apakah Anda telah mendiskusikan bacaan ringkasan novel di atas? Unkapkan simpulan Anda setelah berdiskusi!
……………………………


Kunci Jawaban ada di bawah!













Kunci Jawaban Tugas
Tema: kemenangan memperjuangkan hidup
Jalan cerita/alur: maju
Tokoh/watak:
  1. Aki : pantang menyerah, tidak mudah putus asa.
  2. Sulasmi (istri Aki) : penyayang, sabar.
  3. Akbar (anak Aki) : patuh pada orang tua.
  4. Lastri (anak Aki) : sabar, patuh pada orang tua.

Setting:
  • Tempat: Jakarta, di kantor, di rumah.
  • Waktu: pagi hari, siang hari, sore hari.
  • Suasana: ramai.
  • Gaya bahasa: menarik dan mudah dipahami.

Kunci Jawaban Test Formatif
1. 
a. Tema: kemunafikan, kezaliman dan ketidakadilan
b. Penokohan: 7 orang pendamar
  • Wak Katok
  1. Buyung
  2. Pak Haji
  3. Sanip
  4. Talib
  5. Pak Balam
  6. Sutan
c.

  • Latar tempat: dekat Danau Bantau, Sumatera.
  • Latar suasana: hutan rimba
d.

  • Sudut pandang: pengarang sebagai pengamat
  • Gaya bahasa: bahasanya sangat memikat, berhasil menghidupkan cerita dengan latar hutan rimba yang penuh keangkeran.
2. Manusia di dunia mana pun harus mencintai manusia dan unsur menjadi manusia, orang terlebih dahulu harus membunuh harimau di dalam dirinya.

3. Setiap orang wajib melawan kezaliman di mana pun juga kezaliman itu berada.

4. Rahasianya terbongkar, mantra dan jimat palsu yang dimilikinya tidak dapat berbuat apa-apa dan terungkap bahwa Wak Katok adalah pengecut dan penipu.

5. Harimau-harimau” melukiskan egoisme, kezaliman dan kemunafikan bahwa yang dijadikan sebagai pemimpin rombongan adalah pengecut dan penipu. Tetapi akhirnya kbohongan tahyul, mantra sera jimat palsu ketahuan juga.

Sekian pembahasan mengenai Contoh Menganalisis Unsur Di Dalam Prosa semoga bermanfaat.