Unsur-unsur Cuaca dan Iklim (Awan dan Kelembapan Udara) - Udara yang naik akan menjadi dingin sehingga kelembapannya bertambah. Pada ketinggian tertentu udara tersebut akan jenuh dengan air sehingga terbentuklah awan.
b) Cirrocumulus : berupa gumpalan bulat berwarna putih tanpa bagian-bagian yang lebih gelap.
c) Cirrostratus : awan merata yang tipis.
b) Altostratus : awan merata yang rapat dan kelabu.
b) Stratocumulus : awan tebal bergumpal-gumpal berupa bulatan atau gulungan
c) Nimbostratus : lapisan awan rendah dan tebal, berwarna kelabu tua merupakan awan hujan.
Semakin naik temperatur udara maka kelembapan relatif akan makin kecil. Kelembapan relatif paling besar hanya mencapai 100%. Pada saat tersebut terjadi titik pengembunan. Artinya, jika pendinginan terus berlangsung maka terjadilah kondensasi, yaitu perubahan uap air menjadi titik air. Apabila kondensasi melampaui titik beku maka terjadilah sublimasi, yaitu terbentuknya kristal-kristal es.
Sekian pembahasan mengenai Unsur-unsur Cuaca dan Iklim (Awan dan Kelembapan Udara) juga tentang Awan Cirrus (Awan Bulu), Awan Stratus, Awan Cumulus, Awan Nimbus (Awan Hujan), Kelembapan Relatif dan Kelembapan Absolut, semoga bermanfaat
Unsur-unsur Cuaca dan Iklim (Awan dan Kelembapan Udara)
Awan dibedakan sebagai berikut.a. Menurut ketinggiannya, awan dibedakan sebagai berikut.
- Awan tinggi, memiliki ketinggian di atas 6.000 m.
- Awan menengah, memiliki ketinggian antara 2.000 - 6.000 m.
- Awan rendah, memiliki ketinggian di bawah 2.000 m.
- Awan yang berkembang secara vertikal memiliki ketinggian rata-rata 500 m.
b. Menurut bentuknya, awan dibedakan sebagai berikut.
1) Awan Cirrus (Awan Bulu)
Awan Cirrus (Awan Bulu). Unsur-unsur Cuaca dan Iklim (Awan dan Kelembapan Udara)
2) Awan Stratus
3) Awan Cumulus
4) Awan Nimbus (Awan Hujan)
c. Menurut ketinggian dan bentuknya, awan dibedakan sebagai berikut.
1) Awan Tinggi
b) Cirrocumulus : berupa gumpalan bulat berwarna putih tanpa bagian-bagian yang lebih gelap.
c) Cirrostratus : awan merata yang tipis.
2) Awan Menengah
b) Altostratus : awan merata yang rapat dan kelabu.
3) Awan Rendah
b) Stratocumulus : awan tebal bergumpal-gumpal berupa bulatan atau gulungan
c) Nimbostratus : lapisan awan rendah dan tebal, berwarna kelabu tua merupakan awan hujan.
Kelembapan Udara
Kelembapan udara, yaitu banyak sedikitnya uap air di udara. Kelembapan ini mempengaruhi pengendapan air di udara. Pengendapan air di udara dapat berupa awan, kabut, embun, dan hujan. Alat untuk mengukur kelembaban udara disebut higrografi. Kelembapan udara terdiri atas kelembapan relatif dan kelembapan absolut.Unsur-unsur Cuaca dan Iklim (Awan dan Kelembapan Udara) |
a. Kelembapan Relatif
Kelembapan relatif adalah perbandingan jumlah uap air di udara dengan jumlah uap air maksimum yang terkandung di udara pada suhu yang sama. Misalnya pada suhu 27oC, udara tiap-tiap 1 m3 maksimum dapat memuat 25 gram uap air, sedangkan pada suhu yang sama ada 20 gram uap air maka kelembapan udara pada waktu itu adalah 20/25 x 100% = 80%.b. Kelembapan Absolut
Kelembapan absolut, yaitu banyaknya uap air dalam udara pada suatu daerah tertentu, yang dinyatakan dalam gram uap air per meter kubik. Hal ini tergantung pada temperatur yang mempengaruhi kekuatan udara untuk memuat uap air, tiap suhu mempunyai batas dari uap air yang dimuatnya.Semakin naik temperatur udara maka kelembapan relatif akan makin kecil. Kelembapan relatif paling besar hanya mencapai 100%. Pada saat tersebut terjadi titik pengembunan. Artinya, jika pendinginan terus berlangsung maka terjadilah kondensasi, yaitu perubahan uap air menjadi titik air. Apabila kondensasi melampaui titik beku maka terjadilah sublimasi, yaitu terbentuknya kristal-kristal es.
Unsur-unsur Cuaca dan Iklim (Awan dan Kelembapan Udara) |
Sekian pembahasan mengenai Unsur-unsur Cuaca dan Iklim (Awan dan Kelembapan Udara) juga tentang Awan Cirrus (Awan Bulu), Awan Stratus, Awan Cumulus, Awan Nimbus (Awan Hujan), Kelembapan Relatif dan Kelembapan Absolut, semoga bermanfaat