Cara Menyampaikan atau Membuat Proposal Program Kegiatan

Cara Menyampaikan atau Membuat Proposal Program Kegiatan - Materi kali ini membahas tentang program kegiatan dimana setelah mempelajari ini kalian diharapkan mampu mengemukakan program secara terperinci dan informasi tambahannya serta memperbaiki program berdasarkan masukan.

Cara Menyampaikan atau Membuat Proposal Program Kegiatan

1. Mengemukakan Program secara Terperinci

Seorang siswa tidak pernah terlepas dari kegiatan di sekolah, baik intrasekolah maupun ekstrasekolah. Keuntungan yang didapatkan jika sering mengikuti kegiatan di sekolah sangatlah banyak. Sekolah sering mengadakan kegiatan yang melibatkan banyak siswa dan guru, bahkan juga orang tua. Kegiatan yang besar harus dirancang dengan baik dan dijadwal menjadi program sekolah. Kegiatan siswa yang diprogramkan itu perlu didasari atas pertimbangan yang matang. Pertimbangan dan rencana kegiatan yang disusun secara sistematis disebut proposal atau usulan.
Cara Menyampaikan atau Membuat Proposal Program Kegiatan
Cara Menyampaikan atau Membuat Proposal Program Kegiatan

Usulan kegiatan ditulis untuk diajukan kepada pihak yang berwenang agar mendapat persetujuan. Usulan kegiatan berisi program kerja. Pihak yang berwenang berhak memberikan persetujuan atau menolak usulan kegiatan. Usulan kegiatan disampaikan dengan menyertakan surat pengantar. Pihak yang berwenang selanjutnya memberikan balasan tertulis yang berisi persetujuan, saran-saran perbaikan usulan sebelum disetujui, atau penolakan atas usulan yang disampaikan.

Pada umumnya proposal terdiri atas berikut ini.
  • Latar belakang, berisi dasar pemikiran, alasan, pertimbangan, dan pentingnya pelaksanaan program.
  • Tujuan dan manfaat, berisi rumusan tujuan yang hendak dicapai dan manfaat atas kegiatan yang akan dilakukan.
  • Kegiatan, berisi perincian dan tahap-tahap kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan ini meliputi kegiatan awal (persiapan), pelaksanaan, evaluasi/pelaporan (setelah kegiatan).
  • Panitia pelaksana, berisi orang-orang yang bertanggung jawab sebagai pelaksana kegiatan.
  • Anggaran, berisi dana yang diperlukan, sumber dana, dan penggunaan dana.
  • Jadwal, berisi tahap-tahap kegiatan yang dilakukan pada waktu yang telah ditentukan.

Perhatikan contoh proposal berikut ini!
Proposal Kegiatan
Workshop Teater dan Pentas Seni
dalam Rangka Menyongsong Pelaksanaan
“Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan” dan Bulan Bahasa

A. Nama Kegiatan

Kegiatan ini bertajuk “Workshop Teater dan Pentas Seni dalam Rangka Menyongsong Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan” Himpunan Mahasiswa Jurusan PBS FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.

B. Dasar Pemikiran

Dalam proses pendidikan, penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran merupakan tujuan utama sekaligus tujuan bersama. Konsep ini tentu sangat mudah kita terima dan kita pahami.

Meskipun demikian, konsep tersebut memerlukan proses yang sangat sulit untuk mewujudkannya. Kesulitan tersebut tentunya harus dihadapi sebagai sebuah tantangan. Kesiapan guru dalam menyampaikan materi di kelas sangat diperlukan untuk memahami pengetahuan yang ingin disampaikan kepada para siswa. Aspek ini dalam dunia pendidikan modern akan sangat menentukan keberhasilan proses belajar-mengajar.

Kemampuan guru dalam hal ini tidak hanya berkenaan dalam penguasaan materi pelajaran, tetapi juga dalam hal metode penyampaian, sehingga dapat; 1) membangkitkan motivasi murid untuk terus belajar, 2) pelajaran mudah  dimengerti, 3) suasana belajar menjadi semakin hidup karena keaktifan murid dan bukan hanya keaktifan guru yang mendominasi jalannya proses belajar. Rendahnya “keaktifan” siswa di dalam kelas, tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kualitas proses belajar dalam mencapai tujuan (Yuliati, 1998). Dalam proses belajar mengajar di kelas gurulah yang memiliki peran penting dalam menghidupkan suasana kelas, sehingga siswa betul-betul terlibat dalam proses belajar mengajar, baik secara fisik maupun mental. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh karena itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan pengajaran secara saksama dalam upaya meningkatkan “kesempatan” siswa untuk belajar.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian dalam dunia pendidikan mengindikasikan dan mengisyaratkan perlu dilakukannya upaya secara terus-menerus dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga tujuan pendidikan nasional sebagaimana diutarakan di atas dapat tercapai. Seiring dengan reformasi yang sedang berjalan di Indonesia, yang ditandai antara lain dengan berubahnya paradigma manajemen pendidikan dari yang bersifat top-down ke yang bersifat buttom-up, pemerintah daerah memiliki wewenang yang lebih besar dalam mengelola penyelenggaraan pendidikan di wilayahnya masing-masing untuk mencapai kualitas sebagaimana yang diharapkan.

Konsekuensi logis dari hal itu adalah didapatinya cara mengelola penyelenggaraan pendidikan yang berbeda-beda dari daerah satu ke daerah yang lain berikut hasil yang dihadapinya. Hal itu tergantung antara lain kemampuan masing-masing pemerintah daerah dan guru di daerah masing-masing.

Mengacu pada fenomena-fenomena pendidikan di atas, Himpunan Mahasiswa Jurusan PBS bekerja sama dengan dosen memandang perlu untuk mengadakan WorkShop dengan tema “Sosialisasi dan Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam Pengajaran Drama/Teater di Sekolah” di wilayah Karesidenan Surakarta. Hal itu dikarenakan kurikulum berbasis kompetensi sebagai salah satu alat/cara untuk mengatasi segala kepincangan/kekurangan dalam sistem pengajaran di Indonesia.

C. Tema

Tema Workshop Teater ini adalah “Sosialisasi dan Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam Pengajaran Drama/Teater di Sekolah”.

D. Tujuan

Tujuan umum seminar ini adalah memperoleh masukan tentang implementasi dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi di sekolah, khususnya pendidikan dasar dan menengah, dalam konteks otonomi daerah dan reformasi pendidikan, sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia. Secara khusus, seminar sehari ini bertujuan untuk; (1) mengenal dan mengetahui kurikulum berbasis kompetensi di sekolah dasar, menengah, dan tingkat atas, (2) strategi untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah di Surakarta dan sekitarnya, (3) mengetahui, menelaah, dan mengimplementasikan pengajaran drama/teater dengan sistem kurikulum berbasis kompetensi, dan (4) memberikan bekal kepada para mahasiswa Sastra Indonesia, Bahasa Inggris, dan Seni Rupa jurusan PBS FKIP khususnya dan para guru di wilayah Surakarta pada umumnya dengan pemahaman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas para calon guru dan guru di sekolah.

E. Topik Seminar dan Pembicara

Berkaitan dengan tujuan seminar di atas, maka topik-topik yang akan dibahas dalam seminar sehari ini adalah sebagai berikut.
  • Drama dan Pengajarannya di Sekolah, oleh Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M.Pd. (Pakar Drama FKIP UNS)
  • Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikani: Kebaruan dan Implikasi Pelaksanaannya, oleh Prof. Dr. Suminto A. Sayuti (Pakar Drama UNY)
  • Kesiapan Guru Mengajarkan Drama Berdasarkan Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di Sekolah oleh Drs. Hanindawan (Dosen STSI dan Praktisi Teater Gidag-Gidig)

F. Peserta

1. Para Kepala Sekolah (SD, SMP, SMA, dan SMK).
2. Ketua–Ketua MGMP.
3. Guru SD, SMP, SMA, dan SMK se-Surakarta dan sekitarnya.
4. Mahasiswa FKIP UNS.
5. Mahasiswa FKIP PTS di Surakarta dan sekitarnya.

G. Waktu dan Tempat

Kegiatan ini akan dilaksanakan tanggal 28 Oktober 2007 di Aula FKIP Gedung II Lantai III FKIP UNS.

H. Penyelenggara

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan bekerja sama dengan Dosen PBS FKIP UNS Surakarta.
Surakarta, 1 Oktober 2007
Mengetahui,
Ketua Jurusan                                                                                Ketua Panitia,

Drs. Amir Fuady,                                                                           M.Hum. Agus Yulianto
NIP 130890437                                                                              NIM K1202026

2. Mengemukakan Informasi Tambahan

Untuk mendapatkan informasi-informasi tambahan yang mendukung program/kegiatan, lakukanlah observasi yang mendalam ke lapangan atau lakukan kegiatan berikut ini!
a. Mintalah salah satu wakil kelompok untuk menyampaikan rencana kegiatan
di depan kelas!
b. Buatlah bagan atau skema atau gambar yang mempermudah Anda untuk menyajikan!
c. Sampaikanlah atau presentasikanlah rencana program Anda untuk mendapatkan tanggapan!
d. Pendengar bertugas memberi masukan untuk menyempurnakan program. Jika program tidak logis, perlu disanggah dan ditolak dengan alasan.
e. Penyaji mencatat dan menanggapi setiap pertanyaan yang diajukan pendengar. Upayakanlah penyajiannya tetap menarik!

Dengan penyajian informasi-informasi yang menarik untuk mendukung program kegiatan, diharapkan pendengar semakin tertarik dan mendukung rencana kegiatan yang telah disampaikan kepada khalayak.

3. Memperbaiki Program Berdasarkan Masukan

Setelah mendapat masukan dari teman-teman, coba perbaiki program kegiatan Anda sehingga memungkinkan untuk dilaksanakan. Jika program Anda baik dan layak untuk dilaksanakan, ajukan kepada kepala sekolah disertai dengan surat pengantar yang memperkuat pengajuan program tersebut!

Sekian pembahasan materi tentang Cara Menyampaikan atau Membuat Proposal Program Kegiatan, semoga bermanfaat.