Evaluasi Pelajaran Bahasa Indonesia 3 dan Jawaban
A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e.1. Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis-menulis yang distandarisasikan. Hal tersebut diungkapkan oleh ….
a. Abdul Chaer
b. Zaenal Arifin
c. Harimurti Kridalaksana
d. Parera
e. Gorys Keraf
2. Ejaan mempunyai tiga aspek, yakni aspek ….
a. fonologis, morfologis, sintaksis
b. leksikal, gramatikal, fonologis
c. fonologis, gramatis, sintaksis
d. leksikal, gramatikal, morfologis
e. fonologis, leksikal, sintaksis
3. Akronim Unindo jika dilafalkan menjadi ….
a. [unindo]
b. [yu nin do]
c. [yu nain do]
d. [un in do]
e. [an in do]
4. Penyukuan yang benar adalah ….
a. ins-titusi
b. in-stitusi
c. insti-tusi
d. instit-usi
e. institu-si
Evaluasi Pelajaran Bahasa Indonesia 3 dan Jawaban |
5. Penulisan nama orang yang benar adalah ….
a. Adi Bin Slamet
b. adi Bin Slamet
c. Adi bin Slamet
d. Adi Bin slamet
e. adi bin slamet
6. Kata serapan yang salah adalah ….
a. survai
b. sistem
c. resiko
d. energi
e. akses
7. Kalimat tidak sesuai dengan EYD adalah ….
a. Wah aku bangga padamu.
b. Aku sangat bangga padamu.
c. Kamu membuatku bangga.
d. Kami bangga mempunyai teman sepertimu.
e. Aduh, aku terharu mendengarnya!
8. Penulisan mata uang yang benar adalah ….
a. Rp. 2.700.000,-
b. Rp. 2.700.000,00
c. Rp.2.700.000,-
d. Rp2.700.000,00
e. Rp 2.700.000,00
9. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung. Seperti pada kalimat ….
a. Nana: “Kenapa sudah siang begini Lili belum datang ya, Nis?” (Nana bertanya pada Nisa dengan nada cemas)
b. Nana: “Kenapa sudah siang begini Lili belum datang ya, Nis? Nana bertanya pada Nisa dengan nada cemas”
c. Nana: “Kenapa sudah siang begini Lili belum datang ya, Nis?”, (Nana bertanya pada Nisa dengan nada cemas)
d. Nana: “Kenapa sudah siang begini Lili belum datang ya, Nis?”. (Nana bertanya pada Nisa dengan nada cemas)
e. “Nana: Kenapa sudah siang begini Lili belum datang ya, Nis?” (Nana bertanya pada Nisa dengan nada cemas)
10. Penulisan partikel pun yang benar adalah ….
a. Tak lama, hujanpun turun dengan derasnya.
b. Aku tak kan menyerah, walaupun mereka menentangku.
c. Apapun yang terjadi aku akan membanggakan orang tuaku.
d. Diapun sekarang menghilang.
e. Jangankan dia mau datang, menghubungipun tidak pernah.
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas.
1. Bagaimana penggunaan tanda hubung dalam konvensi tata tulis bahasa Indonesia? Jelaskan dengan contoh.
2. Apa yang dimaksud dengan tanda apostrof dan bagaimana contohnya?
3. Bagaimana kaidah penulisan kata berimbuhan? Beri contoh.
4. Bagaimana penulisan angka dalam kaidah bahasa Indonesia?
5. Bacalah penggalan teks berikut dan analisislah berdasarkan konvensi tata tulis bahasa Indonesia.
Kepala sekolah SMA Harapan Persada, Dra Rina S, kepada sejumlah wartawan, Selasa (21/5) membenarkan bahwa sekolah unggul dengan itu mengalami kekurangan tenaga pengajar bidang studi PKN, Kesenian, Matematika, bahasa Arab, pustakawan, laboran dan tatausaha. Di katakan, untuk mengatasi kekurangan guru, pihaknya terpaksa mencari guru disekolah lain dan memberdayakan guru kontrak maupun honorer disekolah ini.
“Kita terpaksa harus mencari guru terbaik dari luar sekolah guna mengantisipasi penurunan mutu peserta didek,” Ujarnya. Lebih lanjut di katakannya, itu merupakan kendala yang di hadapi SMA harapan persada. Sebab, ditengah proses peningkatan prestasi ke tarap lebih tinggi, sekolah ini malah dililit persoalan kekurangan guru dan tenaga pendukung lainnya. “Bagaimanapun, kami tetap berusaha mempertahankan nama baik sekolah yang telah di kenal seluruh masyarakat Abdya bahkan Aceh dengan berbagai prestasi yang telah di raih siswa,” ungkapnya.
KUNCI JAWABAN EVALUASI PELAJARAN III
A. Pilihan Ganda
1. c
2. a
3. b
4. b
5. c
6. c
7. a
8. d
9. a
10. b
B. Uraian
1. a. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan.
b. Tanda hubung dipakai untuk merangkai: se dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, ke dengan angka, angka dengan -an, dan singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata.
Contoh:
1990-an
se-Indonesia
ke-2
2. Tanda apostrof (‘) digunakan untuk menyingkat kata. Tanda ini banyak digunakan dalam ragam sastra.
Contoh:
Ali ‘kan kusurati. (‘kan = akan)
1 Januari ‘88 (‘88 = 1988)
Malam ‘lah tiba. (‘lah = telah)
3. Kata dasar ditulis sebagai satu satuan yang berdiri sendiri, sedangkan pada kata turunan imbuhan (awalan, sisipan, atau akhiran) dituliskan serangkai dengan kata dasar. Jika gabungan kata hanya mendapat awalan atau akhiran, awalan atau akhiran itu dituliskan serangkai dengan kata yang bersangkutan. Jika gabungan kata sekaligus mendapat awalan dan akhiran, bentuk kata turunannya itu harus dituliskan serangkai.
Contoh:
bertanggung jawab
dididik
4. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi. Angka digunakan untuk menyatakan:
a. ukuran panjang berat dan isi,
b. satuan waktu, dan
c. nilai uang.
Contoh:
20 cm
30 detik
2.500
5. sekolah = (hapus)
Dra Rina S = Dra. Rina S
unggul dengan = (hapus)
laboran dan = laboran, dan
Di katakan, = Dikatakan,
disekolah = di sekolah
disekolah = di sekolah
didek = didik
di katakannya = dikatakannya
di hadapi = dihadapi
ditengah = di tengah
di kenal = dikenal
di raih = diraih