Membaca Cepat Teks - Dalam pembahasan berikut ini sobat diharapkan mampu membaca cepat teks dengan kecepatan 300 – 350 kata per menit, menemukan gagasan pokoknya, dan menjawab secara benar 75% dari seluruh pertanyaan.
Mengkaji Peradilan Kasus BLBI
Jika ada kasus-kasus peradilan yang tergolong menarik untuk dikaji dalam dunia akademis, kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) adalah satu di antaranya. Proses hukum kasus BLBI sedang diperiksa di tingkat pengadilan, baik untuk penyalahgunaan dana BLBI yang melibatkan pemilik dan pengelola bank maupun penyaluran dana BLBI yang mendudukkan mantan Direksi Bank Indonesia sebagai terdakwa.
Perbandingan kedua proses hukum tersebut akan sangat menarik karena kedua persoalan hukum tersebut dapat diuji tingkat independensi peradilan dan logika hukum di balik penanganan kedua persoalan hukum tersebut. Vonis hakim dan tuntutan jaksa dapat dijadikan ujian seberapa jauh kasus tersebut telah diuji secara adil, jujur, dan tidak memihak. Paradigma hukum dan peraturan perundang-undangan dapat dijadikan landasan untuk pengujian tersebut.
Sebagai catatan awal perlu dikemukakan bahwa BLBI lahir sebagai upaya mengatasi krisis perbankan nasional yang kemudian melahirkan instrumen moneter untuk menjawab krisis ekonomi yang mulai menghantam Indonesia sejak pertengahan 1997 dan menjadi tidak dapat dikendalikan saat memasuki 1998. Krisis ekonomi mulai memiliki pijakan situasional ketika pemerintah mencabut izin operasional 16 bank swasta nasional, yang memunculkan tanggung jawab pemerintah untuk memberikan dana talangan terhadap simpanan antarbank serta dana pihak ketiga lainnya. Kebutuhan dana talangan dalam jumlah triliunan rupiah tersebut jelas tidak dapat dipecahkan melalui instrumen ekonomi, tetapi harus melalui keputusan politik untuk mendukung instrumen moneter.
Oleh : A. Muhammad Asrun
(Dikutip seperlunya dari harian Media Indonesia, 31 Maret 2007)
a. Mengapa kasus peradilan BLBI menarik untuk dikaji?
b. Bagaimana latar belakang terjadinya kasus BLBI?
c. Siapa saja yang terlibat dalam kasus BLBI tersebut?
d. Apakah hubungan Direksi BI dalam kasus BLBI?
e. Apakah tema yang dibicarakan dalam bacaan di atas?
f. Bagaimana pendapat Anda terhadap proses peradilan BLBI?
g. Bagaimana kesimpulan dari bacaan di atas?
h. Kapan krisis ekonomi mulai memiliki pijakan situasional?
i. Dari mana sumber informasi itu?
j. Siapa yang melakukan penelitian sehingga menemukan kelemahan dalam penanganan kasus perbankan?
Tekad Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Memberantas Korupsi
Korupsi di negeri ini acapkali lebih disebabkan kurangnya keteladanan pemimpin, di samping buruknya mentalitas pengabdian para pelaksana fungsi pemerintahan (mentalitas pegawai pemerintahan), mulai dari pusat sampai lini terbawah. Itu sebabnya, mengapa tugas awal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di hari-hari pertamanya adalah memprediksi berbagai bentuk economic crime yang menjadi motif, atau sebaliknya mendorong tumbuh dan berkembangnya perilaku korup perorangan atau korupsi berjamaah.
Konsistensi dengan kemauan baik dan tekad memberantas korupsi sebagaimana dijanjikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia harus mampu meniadakan jargon pelayanan birokrasi selama ini, yang terungkap dalam pernyataan, “Kalau bisa dipersulit, mengapa perlu dipermudah.” Jargon pelayanan publik oleh birokrasi negara seperti itu, merusak keinginan pelayanan pemerintahan yang sebaik-baiknya bagi masyarakat (pelayanan prima).
Oleh : Novel Ali
(Dikutip seperlunya dari harian Solopos, 2 November 2007)
a. Menentukan judul esai.
b. Menentukan topik permasalahan yang akan dibicarakan dalam tulisan.
c. Menentukan tujuan penulisan esai.
d. Menentukan jenis esai yang akan ditulis.
e. Membuat kerangka paragrafnya.
f. Membuat paragraf pembukanya.
g. Membuat paragraf pengembangannya.
h. Membuat paragraf penutupnya.
Gagasan utama : ....
Gagasan penjelas : ....
Gagasan penjelas : ....
Gagasan penjelas : ....
Gagasan penjelas : ....
Kesimpulan : ....
Gagasan Penjelas : ....
Gagasan Penjelas : ....
Gagasan Penjelas : ....
Gagasan Penutup/Utama/Kesimpulan : ....
Menulis Makalah dan Membaca Cepat Teks
1. Membaca Cepat Teks dengan Kecepatan 300-350 Kata/Menit
Membaca cepat adalah memahami suatu tulisan dengan cepat. Bersamaan membaca, pikiran pun harus memahami makna bacaan yang dibaca. Oleh karenanya, sedemikian cepatnya pikiran dan hati membaca dan memahami suatu tulisan. Ketepatan dan kecepatan membaca akan terbangun dengan sendirinya apabila sering berlatih membaca.Membaca Cepat Teks dan Menulis Makalah |
2. Menemukan Gagasan Pokok
Untuk dapat memahami gagasan pokok dengan cermat dan cepat Anda perlu banyak berlatih membaca. Karena setiap membaca dan memahami sebuah tulisan dengan cepat, hasilnya pun akan tepat. Langkah-langkah yang tepat dan cepat dalam membaca dan memahami maknanya adalah sebagai berikut.- Mempersiapkan diri secara psikologis sebelum membaca.
- Membaca tulisan dengan tenang namun cepat.
- Sambil membaca, memberikan tanda-tanda yang merupakan gagasan pokok dan gagasan utamanya.
- Menyediakan stopwatch atau jam tangan untuk mengukur kecepatan dan ketepatan dalam membaca.
- Membaca dengan penuh konsentrasi.
Mengkaji Peradilan Kasus BLBI
Jika ada kasus-kasus peradilan yang tergolong menarik untuk dikaji dalam dunia akademis, kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) adalah satu di antaranya. Proses hukum kasus BLBI sedang diperiksa di tingkat pengadilan, baik untuk penyalahgunaan dana BLBI yang melibatkan pemilik dan pengelola bank maupun penyaluran dana BLBI yang mendudukkan mantan Direksi Bank Indonesia sebagai terdakwa.
Perbandingan kedua proses hukum tersebut akan sangat menarik karena kedua persoalan hukum tersebut dapat diuji tingkat independensi peradilan dan logika hukum di balik penanganan kedua persoalan hukum tersebut. Vonis hakim dan tuntutan jaksa dapat dijadikan ujian seberapa jauh kasus tersebut telah diuji secara adil, jujur, dan tidak memihak. Paradigma hukum dan peraturan perundang-undangan dapat dijadikan landasan untuk pengujian tersebut.
Sebagai catatan awal perlu dikemukakan bahwa BLBI lahir sebagai upaya mengatasi krisis perbankan nasional yang kemudian melahirkan instrumen moneter untuk menjawab krisis ekonomi yang mulai menghantam Indonesia sejak pertengahan 1997 dan menjadi tidak dapat dikendalikan saat memasuki 1998. Krisis ekonomi mulai memiliki pijakan situasional ketika pemerintah mencabut izin operasional 16 bank swasta nasional, yang memunculkan tanggung jawab pemerintah untuk memberikan dana talangan terhadap simpanan antarbank serta dana pihak ketiga lainnya. Kebutuhan dana talangan dalam jumlah triliunan rupiah tersebut jelas tidak dapat dipecahkan melalui instrumen ekonomi, tetapi harus melalui keputusan politik untuk mendukung instrumen moneter.
Oleh : A. Muhammad Asrun
(Dikutip seperlunya dari harian Media Indonesia, 31 Maret 2007)
3. Menjawab secara Benar 75% dari Seluruh Pertanyaan
Untuk membuktikan pemahaman teman Anda, mintalah dia untuk menjawab secara lisan dari seluruh pertanyaan di bawah ini!a. Mengapa kasus peradilan BLBI menarik untuk dikaji?
b. Bagaimana latar belakang terjadinya kasus BLBI?
c. Siapa saja yang terlibat dalam kasus BLBI tersebut?
d. Apakah hubungan Direksi BI dalam kasus BLBI?
e. Apakah tema yang dibicarakan dalam bacaan di atas?
f. Bagaimana pendapat Anda terhadap proses peradilan BLBI?
g. Bagaimana kesimpulan dari bacaan di atas?
h. Kapan krisis ekonomi mulai memiliki pijakan situasional?
i. Dari mana sumber informasi itu?
j. Siapa yang melakukan penelitian sehingga menemukan kelemahan dalam penanganan kasus perbankan?
Membaca Cepat Teks dan Menulis Makalah |
Menulis Makalah
Keterampilan menulis sangat penting bagi siswa. Dengan menulis, dapat menuangkan ide, gagasan, dan daya kreatif dalam bentuk tulisan. Selain itu, dengan keterampilan menulis juga dapat mendatangkan keuntungan materi dan ketenaran. Esai adalah suatu jenis komposisi yang membicarakan suatu pokok masalah tunggal yang biasanya berangkat dari suatu pandangan pribadi penulisnya. Menulis esai berarti menyampaikan gagasan kepada pembaca agar pembaca mengetahui gagasan yang disampaikan.1. Contoh Esai
Cermati contoh esai di bawah ini!Tekad Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Memberantas Korupsi
Korupsi di negeri ini acapkali lebih disebabkan kurangnya keteladanan pemimpin, di samping buruknya mentalitas pengabdian para pelaksana fungsi pemerintahan (mentalitas pegawai pemerintahan), mulai dari pusat sampai lini terbawah. Itu sebabnya, mengapa tugas awal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di hari-hari pertamanya adalah memprediksi berbagai bentuk economic crime yang menjadi motif, atau sebaliknya mendorong tumbuh dan berkembangnya perilaku korup perorangan atau korupsi berjamaah.
Konsistensi dengan kemauan baik dan tekad memberantas korupsi sebagaimana dijanjikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia harus mampu meniadakan jargon pelayanan birokrasi selama ini, yang terungkap dalam pernyataan, “Kalau bisa dipersulit, mengapa perlu dipermudah.” Jargon pelayanan publik oleh birokrasi negara seperti itu, merusak keinginan pelayanan pemerintahan yang sebaik-baiknya bagi masyarakat (pelayanan prima).
Oleh : Novel Ali
(Dikutip seperlunya dari harian Solopos, 2 November 2007)
2. Mendaftar Gagasan Utama Tiap Paragraf
Bacalah sekali lagi secara intensif contoh esai di atas! Sambil membaca, catat gagasan utama tiap paragrafnya di buku tugas.3. Merangkum Gagasan Utama Antarparagraf
Setiap esai tentu memiliki gagasan utama yang disajikan oleh penulisnya di dalam kalimat secara jelas, padat, dan isi, meskipun esai adalah suatu gagasan utama tunggal yang diperluas melalui perincian, contoh, penjelasan, bukti, dan lain-lain. Gagasan utama tersebut dinyatakan dalam suatu kalimat yang jelas dan padat. Untuk itu, berdasarkan catatan gagasan utama tiap paragraf tersebut, tulislah rangkumannya sehingga terbentuk gagasan utama antarparagraf. Kerjakan di buku tugas!4. Menyusun Kerangka Paragraf
Langkah-langkah menyusun paragraf dalam menulis esai adalah sebagai berikut.a. Menentukan judul esai.
b. Menentukan topik permasalahan yang akan dibicarakan dalam tulisan.
c. Menentukan tujuan penulisan esai.
d. Menentukan jenis esai yang akan ditulis.
e. Membuat kerangka paragrafnya.
f. Membuat paragraf pembukanya.
g. Membuat paragraf pengembangannya.
h. Membuat paragraf penutupnya.
5. Menyusun Paragraf Pembukaan
Dalam menyusun paragraf pembukaan yang diperlukan adalah pemahaman topik dan gagasan utama dari paragraf tersebut. Gagasan utama dalam sebuah paragraf merupakan penentu untuk pengembangan ide-ide penjelas lain dalam satu paragraf tersebut. Menyusun paragraf pembuka usahakan menggunakan penalaran deduktif atau induktif. Penalaran deduktif berarti pokok pikiran di awal paragraf, sedangkan paragraf induktif kesimpulan/gagasan pokok berada di akhir kalimat.6. Menuliskan Isi
Setelah sobat membuat kerangka paragraf dan paragraf pembukaan, buatlah paragraf pengembangan isi dengan model hampir sama dengan paragraf pembukaan. Hanya saja dalam penulisan paragraf isi perlu menegaskan isi paragraf sebagai pesan yang akan disampaikan kepada penulisnya. Apabila dibuat formatnya sebagai berikut.Gagasan utama : ....
Gagasan penjelas : ....
Gagasan penjelas : ....
Gagasan penjelas : ....
Gagasan penjelas : ....
Kesimpulan : ....
7. Menyusun Paragraf Penutup
Paragraf penutup merupakan kesimpulan dari esai yang telah dibuat. Salinlah di buku tugas sobat dan cobalah menyusun paragraf penutup!Gagasan Penjelas : ....
Gagasan Penjelas : ....
Gagasan Penjelas : ....
Gagasan Penutup/Utama/Kesimpulan : ....