Mendesain, Menetapkan, Mementaskan Drama Karya Sendiri - Pada materi ini sobat diharapkan mampu mendesain latar tempat, menetapkan unsur musikalisasi, dan menyiapkan lembar penilaian, lalu mementaskan drama.
Desain latar tempat harus memperhatikan hal-hal berikut ini.
a. Keluasan ruangan tempat cerita drama disajikan.
b. Properti, yaitu barang-barang yang ditampilkan di panggung. Misalnya: meja, kursi, televisi, setumpuk buku, seperangkat alat-alat makan minum serta makanan minuman, dan lain-lain. Seting dapat berupa ruang tamu, ruang makan, kamar tidur, dapur, dalam rumah, taman, kebun. Seting ruang tamu seringkali diberi hiasan-hiasan dinding yang memunculkan suasana cerita, misalnya, potret keluarga, gambar pahlawan, poster artis, lukisan, kaligrafi, dan lain-lain.
c. Pencahayaan (lighting), berupa lampu yang mencerminkan suasana malam, siang, senja, pagi, lampu yang terang benderang, remang-remang, redup dengan pergantian-pergantian sesuai nuansa cerita.
Dalam menetapkan unsur musikalisasi sebuah pementasan drama sangat perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.
a. Musikalisasi dalam pentas drama harus memperkuat isi cerita, memberikan kesan yang lebih mendalam tentang suasana cerita yang sedih, mencekam, kerinduan yang mendalam, pertengkaran yang panas, kegembiraan yang cerah-ceria, teror yang kengerian, dan seterusnya.
b. Musik ditampilkan dalam volume yang selaras, jangan sampai terlalu keras atau nyaris tak terdengar.
c. Musik dipersiapkan dalam bentuk rekaman saat pementasan, dapat pula dibunyikan secara langsung pada saat pementasan berlangsung.
a. Penyutradaraan, yaitu bagaimana seorang sutradara mengatur pemeranan, pendialogan, dan pengaktingan, sehingga drama itu enak ditonton.
b. Pemeranan tokoh-tokoh cerita.
Masing-masing pemeran tokoh dapat diamati, khususnya para tokoh utama, tokoh protagonis, dan tokoh antagonis, juga para pemeran pembantu. Sebuah pentas drama yang baik akan menghadirkan akting dan dialog tokoh-tokohnya secara kuat dan berkarakter lantang.
Sekian pembahasan materi tentang Mendesain, Menetapkan, Mementaskan Drama Karya Sendiri, semoga bermanfaat.
Mendesain, Menetapkan, Mementaskan Drama Karya Sendiri
1. Mendesain Latar Tempat
Pentas drama adalah seni visual. Untaian cerita yang semula tersaji dalam bentuk naskah yang hanya dapat dinikmati dalam babak lembaran buku, kini dapat dinikmati dan ditonton. Untuk itu, sebagai sutradara dan segenap awak pentas harus pandai-pandai mendesain latar tempat. Properti situasi dan suasana panggung harus disiapkan secara matang, sehingga dapat memberikan gambaran yang konkret mengenai untaian cerita yang sedang dipentaskan.Mendesain, Menetapkan, Mementaskan Drama Karya Sendiri |
Desain latar tempat harus memperhatikan hal-hal berikut ini.
a. Keluasan ruangan tempat cerita drama disajikan.
b. Properti, yaitu barang-barang yang ditampilkan di panggung. Misalnya: meja, kursi, televisi, setumpuk buku, seperangkat alat-alat makan minum serta makanan minuman, dan lain-lain. Seting dapat berupa ruang tamu, ruang makan, kamar tidur, dapur, dalam rumah, taman, kebun. Seting ruang tamu seringkali diberi hiasan-hiasan dinding yang memunculkan suasana cerita, misalnya, potret keluarga, gambar pahlawan, poster artis, lukisan, kaligrafi, dan lain-lain.
c. Pencahayaan (lighting), berupa lampu yang mencerminkan suasana malam, siang, senja, pagi, lampu yang terang benderang, remang-remang, redup dengan pergantian-pergantian sesuai nuansa cerita.
2. Menetapkan Unsur Musikalisasi
Pementasan drama tidak saja dihidupkan dan dibuat menarik oleh kehadiran panggung dengan penataan seting/latar tempat yang berbicara banyak tentang suasana cerita, tetapi juga kehadiran musik pengiring pementasan yang sesuai. Bahkan sebelum layar dibuka dan tokoh tertentu membawakan prolog (narasi awal pementasan), sebuah pentas drama sudah didukung oleh kehadiran musik pengiring yang cukup menyita perhatian penonton. Dengan musik pengiring yang memikat, penonton dialihkan untuk berkonsentrasi pada pementasan drama.Dalam menetapkan unsur musikalisasi sebuah pementasan drama sangat perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.
a. Musikalisasi dalam pentas drama harus memperkuat isi cerita, memberikan kesan yang lebih mendalam tentang suasana cerita yang sedih, mencekam, kerinduan yang mendalam, pertengkaran yang panas, kegembiraan yang cerah-ceria, teror yang kengerian, dan seterusnya.
b. Musik ditampilkan dalam volume yang selaras, jangan sampai terlalu keras atau nyaris tak terdengar.
c. Musik dipersiapkan dalam bentuk rekaman saat pementasan, dapat pula dibunyikan secara langsung pada saat pementasan berlangsung.
3. Menyiapkan Lembar Penilaian
Keberhasilan drama yang dipentaskan dapat dilihat dari beberapa aspek berikut ini.a. Penyutradaraan, yaitu bagaimana seorang sutradara mengatur pemeranan, pendialogan, dan pengaktingan, sehingga drama itu enak ditonton.
b. Pemeranan tokoh-tokoh cerita.
Masing-masing pemeran tokoh dapat diamati, khususnya para tokoh utama, tokoh protagonis, dan tokoh antagonis, juga para pemeran pembantu. Sebuah pentas drama yang baik akan menghadirkan akting dan dialog tokoh-tokohnya secara kuat dan berkarakter lantang.
4. Mementaskan Drama
Mementaskan drama hakikatnya adalah menggubah dan mengangkat naskah drama menjadi karya pentas/karya visual. Dalam pentas drama segala dialog, konflik, dan penjelasan-penjelasan mengenai seting diusung ke panggung dan divisualisasikan. Semua ditampilkan dalam pementasan sehingga para penonton pentas drama itu dapat memahami dan menikmati cerita yang disuguhkan.Sekian pembahasan materi tentang Mendesain, Menetapkan, Mementaskan Drama Karya Sendiri, semoga bermanfaat.