Konstruksi Mesin Cetak Tinggi dan Mesin Cetak Dalam

Konstruksi Mesin Cetak Tinggi dan Mesin Cetak Dalam

Cetak Tinggi (Relief Printing)

Disebut cetak tinggi karena pada acuan cetaknya permukaan bagian yang mencetak lebih tinggi daripada bagian yang tidak mencetak. Cetak tinggi ada dua macam, yaitu cetak letterpress dan cetak flekso. Hal yang membedakan antara letterpress dan cetak flekso adalah acuan cetaknya. Acuan cetak letterpress terbuat dari bahan yang keras, sedangkan acuan cetak flekso terbuat dari bahan yang elastic atau fleksibel.

Letterpress (Boekdruck) – baca bukdreuk

Acuan cetaknya terbuat dari bahan yang keras. Disebut Boekdruck yang berarti cetak buku, adalah karena secara historikal pada pertengahan abad 15, tepatnya tahun 1440, seorang bernama Johannes Gutenberg, memikirkan dan melakukan pengembangan teknik cetak ini untuk mencetak buku dengan menyusun huruf-huruf lepas yang terbuat dari timah sebagai acuan cetaknya, proses ini dikenal sebagai boekdruck. Contoh-contoh produknya meliputi: Formulir, nota dan pekerjaan-pekerjaan sederhana. Proses cetak ini dipakai juga untuk cetak foil dan cetak emboss.

Konstruksi Mesin Cetak Tinggi dan Mesin Cetak Dalam
Konstruksi Mesin Cetak Tinggi dan Mesin Cetak Dalam
Acuan cetak Letterpress:
  1. Huruf-huruf lepas dari bahan timah yang disusun, disebut dengan susunan huruf panas.
  2. Susunan huruf cor timah yang dibuat dengan mesin-mesin Intertype, Lynotype, Monotype dan Ludlow.
  3. Dibuat dari seng, tembaga dan timah. Proses pembuatannya dengan fotomekanikal dan etsa atau elektronik dan engraving.
  4. Dibuat dari plastik/ nylon (nyloprint). Proses pembuatannya dengan fotopolymer.
Proses cetak ini sudah semakin jarang digunakan karena biaya pembuatan acuan cetaknya yang tidak murah dan keterbatasan mutu produknya.

Cetak Flekso (Flekso grafi)

Berbeda dengan acuan cetak letterpress, acuan cetak flekso halus dan elastis, menjadikan sifat permukaannya mampu mengalihkan tinta cetak dengan viskositas yang rendah ke berbagai jenis bahan yang menyerap tinta maupun yang tidak menyerap tinta. Proses cetaknya sederhana seperti halnya cetak letterpress. Acuan cetak Flekso dibuat dengan proses photopolymer. Pada mesin cetak flekso yang berkualitas, proses penintaan pada acuan cetaknya dengan rol anilox. Rol nilox adalah rol yang permukaannya berupa titik-titik raster legok kedalam dengan kehalusan antara 200 – 600 garis per centimeter, setara dengan 500 – 1500 garis per inci. Rol ini terbuat dari bahan yang keras seperti keramik atau hardchrome.

Tintanya dipasok melalui system doctor blade, proses penintaan ini sendiri sama dengan proses cetak gravure ke atas acuan flekso. Proses cetak fleksografi dengan sistem penintaan ini dipakai juga pada unit pelapisan vernis (Coating Unit) dalam rangkaian tersambung (on line System) seperti pada mesin-mesin cetak offset lithografi multi warna sebagai unit pelapisan tersambung (on line coating). Kualitas cetaknya memenuhi tuntutan pasar, maka teknik cetak ini terus berkembang mengimbangi kemajuan teknik cetak lainnya. Produk-produknya label, kemasan dan sebagainya.

Cetak Dalam (Gravure Printing)

Cetak dalam adalah teknologi cetak yang permukaan bagian yang mencetak pada acuan cetaknya lebih rendah daripada bagian yang tidak mencetak.

Dalam bahasa Indonesia, Gravure adalah ukiran kedalam dari permukaan logam yang rata. Baik itu berupa teks maupun gambar. Gravure merupakan kebalikan dari relief yang gambarnya menonjol keluar. Acuan cetak gravure umumnya berupa silinder yang disebut silinder gravure. Bagian permukaan silinder yang rata adalah bagian yang tidak mencetak dan ukiran kedalam menjadi bagian yang mencetak. Cetak gravure populer dengan sebutan fotogravure dan intaglio. Sedangkan acuan cetak dalam yang datar disebut klise. Klise dipakai sebagai acuan cetak pada cetak dalam jenis tampon (pad transfer printing). Proses cetaknya adalah proses cetak tidak langsung. Tampon (pad) berfungsi sebagai pengalih gambar dari klise ke bahan yang akan dicetak.

Untuk menampilkan perbedaan nada gambar pada acuan cetak gravure terdiri dari tiga metode, yaitu:
1. Beda kedalaman (Variabel Depth)
Untuk menampilkan nada, dengan metode ini semua titik (cell) mempunyai lebar yang sama. Nada yang terang akan ditampilkan oleh cell yang dangkal, sedangkan nada yang gelap akan ditampilkan oleh cell yang dalam. Proses pembuatan acuan cetak ini dengan cara etching dan laser engraving.

2. Beda luas (Variabel Area)
Untuk menampilkan nada pada metode ini semua cell mempunyai kedalaman yang sama. Untuk menampilkan nada terang, akan diwakili oleh cell yang berdiameter kecil, sedangkan nada gelap akan diwakili oleh cell yang lebar. Proses pembutan acuan cetak ini dengan cara etching.

3. Beda luas dan beda dalam (Variabel Depth dan Variabel Area)
Untuk menampilkan nada, pada metode ini mempunyai cell yang bervariasi, baik kedalaman maupun luas areanya. Pada area terang akan diwakili dengan cell yang dangkal dan sempit.
Konstruksi Mesin Cetak Tinggi dan Mesin Cetak Dalam
Konstruksi Mesin Cetak Tinggi dan Mesin Cetak Dalam

Konstruksi Mesin Cetak Tinggi 

Mesin Cetak Degel

Prinsip dari mesin cetak degel adalah sama dengan handpress, yaitu himpitan antara dua bintang datar. Perbedaan terletak pada kedudukan dari kedua bidang datar (landasan cetak dan penekan cetak). Kalau pada handpress landasan cetak (fundament) mendapat tekanan dari atas, tetapi pada mesin degel landasan cetak dan penekanan cetak (degel) letaknya miring.

Mesin Cetak Silinder

Proses cetak ini sudah semakin jarang digunakan, karena biaya pembuatan acuan cetaknya yang sangat mahal dan keterbatasan mutu produkya. Namun mesin-mesin cetak silinder yang semi otomatis masih dipertahankan sehubungan dengan produk-produk pond dan kartonage yang masih relevan. Diantara mesin-mesin cetak silinder semi otomatis ialah Lee Press, Snell Press yang cara pemasukan kertasnya dikerjakan secara manual. Untuk itu, bahasan tentang kostruksi mesin cetak silinder penulis cukupkan sampai disini.

Mesin Cetak Rotasi

Mesin cetak rotasi ditandai dengan landasan cetak yang berbentuk silinder dengan penekan yang berbentuk silinder pula. Kertas yang akan dicetak dapat berupa lembaran atau gulungan. Karena perputaran kedua silinder tersebut, kemampuan cetak menjadi tinggi dibandingkan dengan mesin-mesin biasa, sebab dapat mencapai 30.000 lembar per jam.