Menganalisis Usaha Hasil Pembiakan Tanaman Secara Vegetatif Bahan Baku, Tenaga Kerja dan Teknologi - Pada pembahasan materi Agro khususnya tentang pembiakan tanaman kali ini akan membahas mengenai bahan baku, tenaga kerja dan teknologi yang dipakai dalam usaha pembiakan tanaman dan juga mengenai tahapan-tahapan pembibitan dengan mempergunakan polybag, untuk lebih jelasnya dapat disimak dalam penjelasan berikut ini.
Bahan baku dalam usaha pembibitan tanaman buah-buahan adalah matatempel untuk batang atas dan biji untuk batang bawah. Mata tempel untuk batang atas harus lulus sertifikasi dari Instansi Penyelenggara Sertifikasi dan berasal dari pohon induk yang telah diobservasi dan telah dilepas varietasnya oleh Menteri Pertanian.
Biji atau seedling yang digunakan sebagai batang bawah harus berasal dari pohon induk yang telah dideterminasi oleh Instansi Penyelenggara Sertifikasi dan dinyatakan layak sebagai pohon induk/penghasil benih sumber. Pohon induk tersebut harus jelas varietasnya, telah direkomendasikan sebagai penghasil batang bawah dan telah terdaftar di Instansi Penyelenggara Sertifikasi, diketahui lokasinya, mempunyai batas-batas/daerah yang jelas dan diberi identitas.
Akan lebih baik lagi apabila pohon induk tersebut terisolasi dari pohon lainnya yang sejenis. Pohon induk tersebut dapat berasal dari biji (hasil perbanyakan generatif) atau dari hasil perbanyakan vegetatif. Syarat biji yang dipakai adalah perakaran yang kuat dan menyebar merata, kompatibel dengan batang atas, tahan terhadap organisme pengganggu tanaman, mempunyai daya adaptasi yang luas, tidak berpengaruh buruk terhadap kuantitas dan kualitas buah.
Kebutuhan mata tempel dalam usaha pembibitan tanaman buah-buahan dapat berasal dari kebun buah milik penangkar, namun seiring dengan berjalannya waktu jumlah mata tempel yang tersedia semakin menipis sehingga penangkar membeli dari luar kebunnya. Sedangkan kebutuhan biji untuk batang bawah penangkar umumnya membeli biji dari pedagang bijiatau penangkar membeli langsung ke petani buah. Sarana produksi yang digunakan adalah plastik, keranjang/ polybag/karung, pestisida, pupuk urea dan pupuk kandang.
Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang bekerja pada usaha pembiakan tanaman umumnya dapat digolongkan menjadi tenaga kerja tetap yang merupakan anggota keluarga dengan jumlah tenaga kerja sekitar 8 orang dan tenagakerja tidak tetap yakni masyarakat sekitar dengan jumlah tenaga kerja berkisar antara 15-20 orang. Tenaga kerja tetap/keluarga biasanya melibatkan kedua orang tua dan anak-anaknya yang telah dewasa. Selain tenaga kerja keluarga juga digunakan tenaga kerja tidak tetap/borongan yang berasal dari luar keluarga. Tenaga kerja keluarga digunakan untuk kegiatan pemasaran seperti menjaga showroom dan kegiatan pengolahan tanah, pembuatan bedengan/gulu dan, penanaman biji/ penyemaian dan pemeliharaan tanaman, sedangkan tenaga kerja borongan biasanya untuk kegiatan okulasi, pendongkeran dan pengangkutan bibit ke showroom.
Teknologi
Pembiakan tanaman umumnya dilakukan selama setahun (satu musim tanam). Budidaya pembibitan tanaman dapat dibagi dua teknik yaitu pembibitan di polybag dan pembibitan secara konvensional yakni pembibitan di lahan.
Menganalisis Usaha Hasil Pembiakan Tanaman Secara Vegetatif Bahan Baku, Tenaga Kerja dan Teknologi
Bahan BakuBahan baku dalam usaha pembibitan tanaman buah-buahan adalah matatempel untuk batang atas dan biji untuk batang bawah. Mata tempel untuk batang atas harus lulus sertifikasi dari Instansi Penyelenggara Sertifikasi dan berasal dari pohon induk yang telah diobservasi dan telah dilepas varietasnya oleh Menteri Pertanian.
Menganalisis Usaha Hasil Pembiakan Tanaman Secara Vegetatif Bahan Baku, Tenaga Kerja dan Teknologi |
Biji atau seedling yang digunakan sebagai batang bawah harus berasal dari pohon induk yang telah dideterminasi oleh Instansi Penyelenggara Sertifikasi dan dinyatakan layak sebagai pohon induk/penghasil benih sumber. Pohon induk tersebut harus jelas varietasnya, telah direkomendasikan sebagai penghasil batang bawah dan telah terdaftar di Instansi Penyelenggara Sertifikasi, diketahui lokasinya, mempunyai batas-batas/daerah yang jelas dan diberi identitas.
Akan lebih baik lagi apabila pohon induk tersebut terisolasi dari pohon lainnya yang sejenis. Pohon induk tersebut dapat berasal dari biji (hasil perbanyakan generatif) atau dari hasil perbanyakan vegetatif. Syarat biji yang dipakai adalah perakaran yang kuat dan menyebar merata, kompatibel dengan batang atas, tahan terhadap organisme pengganggu tanaman, mempunyai daya adaptasi yang luas, tidak berpengaruh buruk terhadap kuantitas dan kualitas buah.
Kebutuhan mata tempel dalam usaha pembibitan tanaman buah-buahan dapat berasal dari kebun buah milik penangkar, namun seiring dengan berjalannya waktu jumlah mata tempel yang tersedia semakin menipis sehingga penangkar membeli dari luar kebunnya. Sedangkan kebutuhan biji untuk batang bawah penangkar umumnya membeli biji dari pedagang bijiatau penangkar membeli langsung ke petani buah. Sarana produksi yang digunakan adalah plastik, keranjang/ polybag/karung, pestisida, pupuk urea dan pupuk kandang.
Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang bekerja pada usaha pembiakan tanaman umumnya dapat digolongkan menjadi tenaga kerja tetap yang merupakan anggota keluarga dengan jumlah tenaga kerja sekitar 8 orang dan tenagakerja tidak tetap yakni masyarakat sekitar dengan jumlah tenaga kerja berkisar antara 15-20 orang. Tenaga kerja tetap/keluarga biasanya melibatkan kedua orang tua dan anak-anaknya yang telah dewasa. Selain tenaga kerja keluarga juga digunakan tenaga kerja tidak tetap/borongan yang berasal dari luar keluarga. Tenaga kerja keluarga digunakan untuk kegiatan pemasaran seperti menjaga showroom dan kegiatan pengolahan tanah, pembuatan bedengan/gulu dan, penanaman biji/ penyemaian dan pemeliharaan tanaman, sedangkan tenaga kerja borongan biasanya untuk kegiatan okulasi, pendongkeran dan pengangkutan bibit ke showroom.
Teknologi
Pembiakan tanaman umumnya dilakukan selama setahun (satu musim tanam). Budidaya pembibitan tanaman dapat dibagi dua teknik yaitu pembibitan di polybag dan pembibitan secara konvensional yakni pembibitan di lahan.
Tahap pembibitan di polybag adalah sebagai berikut :
- Persiapan media tanam : media tanam yang digunakan sangat beragam.
- Media tanam yang digunakan adalah campuran serbuk kayu atau kompos, pupuk kandang dan guano, dengan perbandingan 1:1:1 satuan volume. Media tanam tersebut dicampur merata dan dimasukkan ke dalam polybag bervolume sekitar 40 liter. Polybag diletakkan di bawah naungan seperti di bawah paranet atau dibawah pohon besar.
- Persiapan bibit batang bawah : biji untuk batang bawah disemaikan dulu di bedengan, sesudah biji berkecambah, tiap-tiap bibit ditanam dipolybag yang telah tersedia, satu bibit satu polybag.
- Okulasi : sesudah bibit batang bawah berumur 4–6 bulan dapat dilakukan okulasi. Setelah 4–6 bulan berikutnya atau sesudah daun tanaman okulasi tua (warna daun hijau tua) bibit sudah dapat dijual.
Teknik pembibitan di polybag memiliki keuntungan yaitu waktu okulasi tidak mengenal musim, lebih mudah dilakukan, efektif dan cepat menghasilkan bibit jual. Kendalanya, teknik pembibitan ini membutuhkan biaya yang lebih banyak. Teknik pembibitan yang lain adalah teknik pembibitan secara konvensional yakni pembibitan di lahan terbuka seperti sawah. Keuntungan teknik ini adalah biaya yang diperlukan lebih murah, sedang kendalanya adalah pada saat okulasi yang hanya dilakukan saat musim-musim tertentu saja.
Sekian pembahasan mengenai Menganalisis Usaha Hasil Pembiakan Tanaman Secara Vegetatif Bahan Baku, Tenaga Kerja dan Teknologi dan juga tentang tahapan pembibitan dengan polybag, selamat belajar!