Penelitian Sosial, Pengertian Penelitian dan Pengertian Rancangan Penelitian

Penelitian Sosial, Pengertian Penelitian dan Pengertian Rancangan Penelitian - Kita pernah mendengar tentang penelitian. Apakah sebenarnya penelitian itu? Penelitian merupakan sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Mungkin anda pernah berpikir tentang hal-hal yang terjadi disekitar lingkungan. Mengapa terjadi hal seperti ini? Karena manusia serba ingin tahu tentang sesuatu. Dengan adanya rasa ingin tahu sebagai jawabannya dapat ditemukan melalui sebuah penelitian yang akan di bahas pada bab ini.

Penelitian Sosial, Pengertian Penelitian dan Pengertian Rancangan Penelitian

Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam kehidupan di lingkungan masyarakat sering terjadi masalah-masalah sosial sebagai akibat adanya kesenjangan sosial dan adanya ketidaksesuaian diantara unsur-unsur yang berbeda sehingga menimbulkan suatu masalah sosial yang terjadi dimasyarakat. Dari adanya permasalahan tersebut penelitian merupakan suatu proses.

Penelitian berawal dari sebuah pertanyaan yang ada pada seorang individu kemudian berkembang menjadi sebuah pemikiran, gagasan atau ide-ide. Pertanyaan tersebut disesuaikan dengan teori-teori sosial yang berkaitan dengan masalah tersebut.
Penelitian Sosial, Pengertian Penelitian dan Pengertian Rancangan Penelitian
Penelitian Sosial, Pengertian Penelitian dan Pengertian Rancangan Penelitian
Penelitian sosial yang akan anda lakukan dimulai dari merumuskan masalah, metode penelitian yang digunakan, pengumpulan dan pengolahan data hasil penelitian dan tahap yang terakhir yaitu mempresentasikan hasil penelitian yang anda lakukan.

Berkaitan dengan adanya penelitian sosial, terdapat beberapa topik yang dapat kita pelajari yaitu:
a. Rancangan penelitian sosial
b. Metoda pengumpulan data
c. Pengolahan data hasil penelitian sosial
d. Laporan penelitian sosial

Pengertian Penelitian

Ada beberapa tokoh yang berpendapat tentang penelitian.
  1. John, mengartikan penelitian adalah suatu pencarian fakta menurut metoda objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antara fakta sehingga menghasilkan dalil dan hukum.
  2. Soedjono Soekanto, penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi hasrat manusia untuk mengetahui apa yang sedang dihadapinya.
  3. Saifuddin Anwar, penelitian tidak dapat dilakukan tanpa adanya masalah dan tanpa adanya tujuan.
  4. Sanafiah Faisal, Penelitian merupakan aktivitas dalam menelaah suatu masalah dengan menggunakan secara terancang dan sistematis untuk menemukan pengetahuan baru yang kebenarannya (objektif dan sah) mengenai dunia alam dan dunia sosial.
Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa karakteristik penelitian adalah sebagai berikut.
  1. Merupakan suatu proses yang berjalan terus menerus sebagai hasil dari suatu penelitian selalu dapat disempurnakan lagi. Hasil tersebut dapat berlanjut atau dilanjutkan oleh penelitian lain. 
  2. Bersifat ilmiah, artinya melalui prosedur tertentu dan sistematis dengan menggunakan fakta yang diperoleh secara objektif.
Seperti kita ketahui apabila akan melakukan penelitian yang pertama yang harus kita lakukan adalah menyusun atau merumuskan rancangan penelitian. Peneliti yang akan melaksanakan penelitian harus ada persiapan, administrasi, persiapan fisik, persiapan mental maupun secara profesional. Dengan kata lain peneliti perlu membuat rancangan penelitian sebelum melaksanakan penelitian. Apakah rancangan penelitian itu?

Pengertian Rancangan Penelitian

Pengertian Rancangan Penelitian - Hasan Shadily dan Echas berpendapat bahwa desain ialah rencana, pola, potongan, bentuk, model tujuan dan maksud. Rancangan pada dasarnya merencanakan suatu kegiatan sebelum dilaksanakan. Unsur-unsur yang terdapat dalam suatu rancangan penelitian sosial, yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan kepustakaan, hipotesis, pembatasan masalah, dan metodalogi penelitian.

1. Latar Belakang Masalah

Sebelum muncul suatu permasalahan, tentunya terdapat sebab-sebab munculnya permasalahan tersebut. Untuk itu dalam suatu rancangan penelitian ditampilkan hal-hal yang melatar belakangi terjadinya suatu permasalahan. Di dalam latar belakang masalah, harus dikemukakan alasan mengapa masalah atau topik penelitian tersebut dipilih?
Apabila kita akan menyusun latar belakang masalah, yang perlu kita perhatikan sebagai berikut:
a. Adanya fakta dan data yang bisa mendukung terlaksananya penelitian.
b. Urgensi masalah penelitian yang diajukan.
c. Alasan dan manfaat serta keuntungan jika penelitian tersebut dilakukan.

2. Rumusan Masalah Penelitian

Didalam latar belakang masalah dipaparkan secara singkat tentang teori, hasil-hasil penelitian, kemampuan seminar dan diskusi ilmiah maupun pengalaman atau pengamatan pribadi yang terkait erat dengan topik masalah yang diteliti.

Masalah penelitian merupakan pertanyaan yang mengungkapkan hubungan antara apa yang diketahui dan apa yang seharusnya diketahui atau antara teori dan kenyataan. Misalnya, kemampuan seorang mahasiswa bisa masuk perguruan tinggi favorit karena merasa memiliki kemampuan dan nilai yang bagus tetapi kenyataannya ia tidak bisa masuk karena kalah bersaing dengan siswa lain yang prestasinya lebih baik sehingga ia tidak bisa diterima disekolah yang diharapkan.

Untuk lebih memperjelas masalah yang hendak kita teliti, kita perlu memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi munculnya masalah penelitian tersebut, karena itu sebelum suatu masalah penelitian dirumuskan, kita perlu mengemukakan kejadian, peristiwa, dan gejala sosial lainnya yang mungkin melatarbelakangi masalah yang hendak diteliti. Penelitian Sosial, Pengertian Penelitian dan Pengertian Rancangan Penelitian.

Perlu ditekankan bahwa merumuskan masalah penelitian merupakan tahapan yang penting dalam proses penelitian. Langkah-langkah selanjutnya akan banyak ditentukan oleh keberhasilan didalam merumuskan masalah penelitian ini. Jika langkah ini bisa dilakukan dengan baik, proses berikutnya akan lebih mudah dilalui.

Untuk mempermudah dalam menetapkan permasalahan yang akan diteliti terdapat beberapa langkah yang sebaiknya anda ikuti, yaitu sebagai berikut.
a. Menentukan topik dan judul penelitian.
b. Membuat sketsa mengenai masalah-masalah yang dipandang saling berhubungan.
c. Setelah diketahui luas dan ruang lingkupnya, tentukan aspek-aspek yang akan diuraikan.
d. Diskusikan sketsa masalah tersebut dengan teman dan guru.

Masalah yang akan dirumuskan harus memperhatikan kesatuan-kesatuan sebagai berikut.
a. Menggunakan kalimat pertanyaan.
b. Mengungkapkan variabel-variabel penelitian.
c. Mengungkapkan jenis hubungan data variabel penelitian.
d. Mengungkapkan subjek atau populasi penelitian.

Contoh rumusan masalah penelitian, yaitu:
  • Bagaimana latar belakang pendidikan masyarakat di desa Kampung Naga, Kabupaten Garut?
  • Apa yang menjadi penyebab masyarakat desa Kampung Naga tertutup terhadap perubahan sosial dan perubahan budaya?
  • Apa akibat dari sikap masyarakat di kampung Naga tidak mau menerima perubahan-perubahan sosial maupun budaya?

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian merupakan jawaban yang ingin ditemukan dalam penelitian tesebut. Oleh karena itu, antara rumusan masalah dan tujuan penelitian harus sejalan. Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukan keinginan peneliti untuk mencapai sesuatu dalam penelitiannya. Dalam rumusan masalah dikemukakan dalam bentuk pertanyaan, tujuan penelitian dikemukakan dalam bentuk pernyataan. Bentuk rumusan masalah dan tujuan penelitian, sebenarnya hampir sama. Perbedaannya terletak pada fomulasi atau bentuk kalimatnya. Contoh tujuan penelitian dengan rumusan masalah.
  • Rumusan masalah: Apa penyebab masyarakat di Desa Kampung Naga kabupaten Garut tidak mampu menerima perubahan-perubahan sosial maupun perubahan budaya.
  • Tujuan penelitian: Untuk mengetahui penyebab masyarakat di Desa Kampung Naga tidak mau menerima perubahan sosial maupun perubahan budaya.
Antara rumusan masalah dan tujuan penelitian hubungan saat menarik kesimpulan dari penelitian. Jika rumusan masalah merupakan pertanyaan, tujuan penelitian merupakan jawaban yang diperoleh dari dilaksanakannya penelitian tersebut. Jumlah penelitian harus disesuaikan dengan rumusan penelitian.

Manfaat penelitian perlu dikemukakan dalam rancangan penelitian agar diketahui hasil yang akan dicapai dan untuk siapa hasil penelitian ini dilakukan. Rumusan manfaat penelitian merupakan kelanjutan dari tujuan penelitian.

Didalam penelitian biasanya terdapat dua manfaat penelitian, yaitu menfaat teoritis, misalnya untuk kepentingan akademis dan ilmu pengetahuan. Manfaat praktis misalnya untuk pengambilan keputusan. Contoh tujuan penelitian dengan rumusan masalah:
  • Tujuan penelitian: Untuk mengetahui penyebab masyarakat desa Kampung Naga kabupaten Garut tidak mau menerima perubahan-perubahan sosial maupun perubahan budaya.
  • Manfaat penelitian: Dengan mengetahui penyebab masyarakat desa Kampung Naga tidak mau menerima perubahan-perubahan sosial maupun perubahan budaya bisa diambil solusi atau cara mengatasi masalah tersebut.

4. Tinjauan Kepustakaan

Setiap akan melaksanakan suatu rencana penelitian tentu anda sangat memerlukan tambahan pengetahuan melalui beberapa literatur untuk mengetahui penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.

Literatur-literatur yang anda baca dapat memberikan gambaran beberapa hal yang perlu diketahui tentang penelitian yang akan dilakukan, dan juga data penulisan laporan penelitian nantinya.

Manfaat yang diperoleh dari studi kepustakaan antara lain sebagai berikut:
  1. Untuk mengetahui apakah topik penelitian yang telah kita pilih itu telah diselidiki oleh orang lain sebelumnya, sehingga pekerjaan kita tidak merupakan duplikasinya.
  2. Untuk mengetahui hasil penelitian orang lain dalam bidang penyelidikan kita, sehingga dapat memanfaatkannya untuk mendukung penelitian kita itu, atau digunakan sebagai rujukan dan teori penunjang tentang generalisasi penelitian kita.
  3. Untuk memperoleh bahan-bahan yang mempertajam atau membenarkan orientasi dan dasar teoritis tentang topik atau masalah penelitian kita.
  4. Untuk memperoleh informasi tentang teknik-teknik penelitian yang telah diterapkan terhadap pokok persoalan penelitian kita itu.
  5. Untuk dijadikan bahan rujukan/daftar kepustakaan dalam penulisan laporan (karya tulis ilmiah) hasil penelitian kita, sehingga menjadi suatu karya tulis yang dapat dipertanggung jawabkan kebenaran dan keilmiahannya.
   Baca Juga:

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan tinjauan kepustakaan yaitu dalam memilih sumber bacaan harus diperhatikan sebagai berikut:
  • Prinsip relevansi, Prinsip relevansi artinya sumber tersebut berhubungan dengan masalah yang diteliti.
  • Prinsip kemutakhiran, Prinsip kemutakhiran artinya sumber tersebut tidak ketinggalan zaman.
Selanjutnya kita akan membahas tentang Hipotesis, apakah Hipotesis itu?

5. Hipotesis

Dalam kehidupan sosial sehari-hari kita mendapati adanya perkelahian remaja (tawuran) timbul pertanyaan apa sebabnya para pelajar SLTA sering berkelahi? Untuk menjawab pertanyaan kita itu, timbul dugaan misalnya perkelahian pelajar (tawuran) disebabkan kurangnya perhatian orang tua dan guru terhadap mereka. Dugaan kita itu bersifat sementara karena belum dibuktikan kebenarannya oleh data-data hasil penelitian ilmiah. Tiap-tiap pernyataan (dugaan) tentang sesuatu hal yang bersifat sementara dan belum dibuktikan kebenarannya oleh data-data hasil penelitian ilmiah. Tiap-tiap pernyataan (dugaan) tentang sesuatu hal yang bersifat sementara dan belum dibuktikan kebenarannya secara empiris dan ilmiah disebut hipotesa.

Hipotesis berasal dari bahasa latin, yaitu hypo yang berarti kurang dari dan theis yang berarti pendapat. Jadi, yang dimaksud hipotesis adalah suatu pendapat yang masih sederhana. Suatu hipotesis dapat pula berasal dari pengamatan atau penjajakan atas sejumlah kejadian dilapangan. Hipotesis ini disebut hipotesis induktif. Suatu hipotesis dapat muncul dari teori yang telah ada. Hipotesis merupakan suatu pendapat baru yang dikembangkan dari suatu teori. Hipotesis ini disebut hipotesis deduktif.

Hipotesis sering dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan dua atau lebih variabel. Hipotesis berfungsi sebagai jawaban sementara untuk masalah penelitian.

Fungsi hipotesis sebagai berikut:
  1. Merumuskan jawaban sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan yang muncul sehubungan dengan peristiwa yang terjadi.
  2. Untuk menguji kebenaran suatu teori, pendapat, atau pernyataan.
  3. Memberi ide untuk menghubungkan suatu teori (pendapat).
  4. Memperluas dan menunjukan pengetahuan dan pengertian kita terhadap gejala-gejala yang akan diteliti.

6. Pembatasan Masalah

Istilah lain untuk pembatasan masalah yaitu batasan konsep dan penegasan masalah. Dalam rancangan penelitian, peneliti harus juga memberikan batasan pengertian dari setiap istilah konsep atau variabel yang digunakan.

Pembatasan masalah digunakan untuk memudahkan pembaca tentang yang diteliti sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antara peneliti dan orang lain. Dan selain itu juga, pembatasan masalah juga digunakan sebagai pedoman peneliti untuk mengoperasionalkan konsep dan variabel yang ada dalam penelitian kedalam instrumen penelitian, seperti pertanyaan atau dalam menetapkan sampel penelitian.

7. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan gambaran bagi seorang peneliti tentang langkah-langkah yang akan dilakukannya sehingga masalah tersebut dapat dipecahkan sesuai dengan harapan peneliti. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.

Pemilihan metode penelitian ditentukan oleh:
  • Objek peneliti.
  • Sumber data.
  • Waktu.
  • Teknik untuk mengolah data.
  • Jumlah peneliti.
Metode penelitian berkaitan dengan cara pengumpulan data, sedangkan alat untuk mengumpulkan data penelitian disebut instrumen penelitian. Jadi, harus dibedakan antara metode penelitian dan instrumen penelitian. Adakalanya nama untuk metode penelitian dan instrumen memang sama. Misalnya, metode untuk mengumpulkan data adalah tes, instrumen untuk mengumpulkan data juga bernama tes. Begitu juga metode angket, instrumennya berupa angket. Akan tetapi, dalam metode observasi digunakan instrumen berupa check-list, metode dokumentasi digunakan instrumen pedoman dokumentasi. Penelitian Sosial, Pengertian Penelitian dan Pengertian Rancangan Penelitian.

Pada hakikatnya, metode penelitian itu ada dua, yaitu (a) metode tes, dan (b) metode nontes. Adapun metode nontes masih dapat dirinci lagi seperti dibawah ini.

a. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang. Ditinjau dari pelaksanaannya, interview dibedakan atas:
  1. Interview bebas, Interview bebas adalah pewawancara bebas menanyakan apa saja tetapi juga mengingat data apa yang akan dikumpulkan.
  2. Interview terpimpin, Interview terpimpin adalah yaitu interview yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci.
  3. Interview bebas terpimpin, Interview bebas terpimpin adalah yaitu kombinasi antara wawancara bebas dan wawancara terpimpin.

b. Observasi

Observasi merupakan aktivitas penelitian dalam rangka mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah penelitian melalui proses pengamatan langsung dilapangan. Dalam kegiatan observasi ini, pengamatan yang dilakukan bukan sekadar mengamati sesuatu, seperti mengamati bulan, mengamati pemandangan yang indah, atau mengamati deburan ombak di laut. Namun, pengamatan dalam penelitian harus berada dalam lingkup kegiatan ilmiah.

Menurut keberadaan pengamat di lapangan, observasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
  1. Pengamatan terlibat (observasi partisipasi), yaitu observasi yang dilakukan pengamat dengan cara melibatkan diri ke dalam lingkungan objek pengamatan. Misalnya, seorang peneliti ingin meneliti tentang pola hidup masyarakat Tengger, maka untuk mengetahui hal ini peneliti dapat melakukan observasi partisipasi, yaitu hidup bersama dengan masyarakat Tengger selama jangka waktu tertentu sehingga peneliti bisa lebih mendalami budaya dan pola hidup yang dianut oleh masyarakat Tengger tadi, termasuk lingkup pola pikir mereka. Observasi partisipasi ini dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu (a) partisipasi sebagian, maksudnya peneliti tidak terlibat secara penuh dalam objek pengamatannya, tetapi hanya terlibat pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan pengambilan data, dan (b) partisipasi penuh maksudnya adalah peneliti melibatkan diri secara penuh kedalam objek pengamatan.
  2. Observasi tak terlibat (observasi nonpartisipasi), yaitu peneliti tidak melibatkan diri secara langsung ke dalam objek pengamatan, tapi tetap bisa memperoleh gambaran mengenai objeknya, misalnya seorang peneliti ingin mengamati tentang pola perilaku pengamen anak-anak di sebuah terminal. Dalam proses pengamatan objeknya, peneliti tidak harus berperilaku atau menjadi bagian dari pengamen tersebut, namun cukup dengan cara mengamati pola perilaku, kegiatan atau kesibukan mereka dari jarak tertentu.

c. Angket atau Kuesioner

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal lain yang ia ketahui. Kuesioner terdiri atas beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan sudut pandangnya, yaitu:
1. dipandang dari cara menjawab
a. Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab pertanyaan peneliti.
b. Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya.

2. dipandang dari jawaban yang diberikan
a. Kuesioner langsung, dan
b. Kuesioner tidak langsung.

3. dipandang dari bentuknya
a. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup.
b. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.
c. Check-list, sebuah daftar.
d. Skala bertingkat, yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukan tingkatan.

Keuntungan dari metode kuesioner antara lain sebagai berikut:
  1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
  2. Dapat dibagikan secara serentak kepada responden yang jumlahnya relatif banyak.
  3. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masingmasing, dan menurut waktu senggang responden.
  4. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur, dan tidak malu-malu menjawab.
  5. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.
Kelemahan dari metode kuesioner antara lain sebagai berikut:
  • Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali kepadanya.
  • Sering kali sukar diberi validitasnya (kesahihannya).
  • Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.
  • Sering kali tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos. Menurut penelitian, angket yang dikirim lewat pos angka pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20%.
  • Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadangkadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.

d. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Berdasarkan objek atau sasaran yang akan dievaluasi, tes dibedakan menjadi:
  1. Tes kepribadian (personality test), yaitu tes yang digunakan untuk mengungkap kepribadian seseorang. Hal yang diukur dalam tes ini dapat berupa kedisiplinan, kreativitas dan sebagainya.
  2. Tes prestasi (achievment test), yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.
  3. Tes bakat (aptitude test), yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui bakat seseorang.
  4. Teknik proyeksi
  5. Tes minat (measures of interest), yaitu alat untuk menggali minat seseorang terhadap sesuatu.
  6. Tes intelegensi (intelegensi test), yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan estimasi atau perkiraan terhadap tingkat atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang yang akan diukur.
  7. Tes sikap (altiude test) atau skala sikap, yaitu alat yang digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang.

e. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Dalam pelaksanaannya, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, majalah, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. Metode dokumentasi dapat dilaksanakan dengan:
  1. Pedoman dokumentasi, yang memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari datanya.
  2. Perhatian.
  3. Check-list, yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya.
Dokumen bukan hanya berwujud tulisan saja, tetapi dapat berupa benda-benda peninggalan sejarah. Metode ini dapat merupakan metode utama, apabila peneliti melakukan pendekatan analisis isi, sekian pembahasan mengenai Penelitian Sosial, Pengertian Penelitian dan Pengertian Rancangan Penelitian semoga memberi manfaat.