Pengendalian Hama dan Penyakit Serta Cara Pemindahan Bibit Hasil Vegetatif - Pada pembahasan materi pembiakan tanaman kali ini mengenai cara menggendalikan penyakit dan hama tanaman serta proses memindahkan bibit vegetatif kedalam media tanam baru, berikut ini penjelasannya!
Prosedur Kerja Pengendalian Hama dan Penyakit
e) Pemangkasan
Bibit hasil pembiakan secara vegetatif yang masih berada daun pembibitan perlu dilakukan pemangkasan agar supaya didapatkan tunas yang banyak sehingga akan dihasilkan bibit yang banyak tunas. Pada waktu akan dipindahkan bibit perlu dilakukan pemangkasan agar supaya mengurangi penguapan yang berlebihan sehingga akan mengakibatkan bibit mengalami stress (staknasi). Pemangkasan dilakukan dengan menggunakan gunting atau pisau.
Pengetahuan
Mengapa bahan tanaman-tanaman unggul itu penting? dan apa dasar-dasar kriteria pemilihan bahan tanaman yang unggul untuk dikonsumsi?
Jawaban :
Pengendalian Hama dan Penyakit Serta Cara Pemindahan Bibit Hasil Vegetatif
Hama dan penyakit yang sering menyerang bibit hasil sambungan atauokulasi antara lain: tungau merah, Aphia spec (kutu daun) dan penyakit yang disebabkan oleh jamur. Cara untuk mencegah di samping dengan kebersihan pada alat-alat dan tempat penyambungan/okulasi, juga dengan pemeliharaan yang sebaik-baiknya dari tanaman yang disambung.
Pengendalian Hama dan Penyakit Serta Cara Pemindahan Bibit Hasil Vegetatif |
Pemakaian pestisida dapat pula dipergunakan bila tingkat serangan hama dan penyakit sudah tinggi. Faktor-faktor yang perlu di perhatikan dalam penggunaan pestisida adalah :
- Dosis atau konsentrasi pestisida.
- Jenis pestisida disesuaikan dengan organisme pengganggu.
- Waktu pemberian disesuaikan dengan cuaca, tahap pertumbuhan bibit dan organisme pengganggu.
- Cara pemberian pestisida disesuaikan dengan bentuk pestisida misal disemprot/ditaburkan.
Sebelum menggunakan pestisida terlebih dahulu bacalah petunjuk penggunaan yang tertera pada label.
Prosedur Kerja Pengendalian Hama dan Penyakit
- Amati jenis hama atau penyakit yang menyerang!
- Semprotlah bibit tersebut dengan menggunakan pestisida yang sesuai dengan jenis hama atau penyakit yang menyerang !
- Lakukan penyemprotan sesuai dengan petunjuk yang tertera pada lebel pestisida yang anda gunakan !
d) Penyiangan
Penyiangan di areal pembibitan baik dalam bedengan, bak batu bata, kotak kayu dan polybag perlu dilakukan. Penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput-rumput yang berada disekitar bibit stek. Penyiangan dilakukan agar supaya pertumbuhan bibit stek tidak terganggu baik dalam menyerap unsur hara maupun mengganggu dalam pencahayaan (proses asimilasi).
Penyiangan di areal pembibitan baik dalam bedengan, bak batu bata, kotak kayu dan polybag perlu dilakukan. Penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput-rumput yang berada disekitar bibit stek. Penyiangan dilakukan agar supaya pertumbuhan bibit stek tidak terganggu baik dalam menyerap unsur hara maupun mengganggu dalam pencahayaan (proses asimilasi).
e) Pemangkasan
Bibit hasil pembiakan secara vegetatif yang masih berada daun pembibitan perlu dilakukan pemangkasan agar supaya didapatkan tunas yang banyak sehingga akan dihasilkan bibit yang banyak tunas. Pada waktu akan dipindahkan bibit perlu dilakukan pemangkasan agar supaya mengurangi penguapan yang berlebihan sehingga akan mengakibatkan bibit mengalami stress (staknasi). Pemangkasan dilakukan dengan menggunakan gunting atau pisau.
Cara Pemindahan Bibit
1. Cara Cabutan
- Sebelum dicabut pesemaian dibasahi
- Dipilih bibit yang bagus,dicabut satu per satu dengan hati-hati, dijaga agar akar tidak putus
- Bibit tersebut harus segera ditanam, jangan menunggu layu Untuk mengurangi penguapan, sebelum ditanam biasanya
- dilakukan pengupiran daun
2. Cara Putaran
- Tanaman beserta tanah yang melekat pada perakarannya digali
- Dipindahkan ke polibag/keranjang bambu/pelepah pisang
- Jika sudah kuat bisa segera ditanam di lapang
- Bibit digali, kemudian sebagian dari batang dan akarnya dipotong, baru kemudian ditanam
- Lebih mudah pada saat memindahkannya kerusakan akar bisa dikurangi mudah pengangkutannya
Pengetahuan
Mengapa bahan tanaman-tanaman unggul itu penting? dan apa dasar-dasar kriteria pemilihan bahan tanaman yang unggul untuk dikonsumsi?
Jawaban :
- Bahan tanaman (benih) memiliki kontribusi input 7 - 8% dari total biaya produksi, namun kualitas dan karakteristiknya merupakan hal yang sangat krusial dalam mempengaruhi proses pertumbuhan dan produktivitas secara keseluruhan.
- Bahan tanaman (benih) selain bergantung kepada lingkungan juga sangat ditentukan karakteristik genetiknya sendiri.
- Bahan tanaman (benih) yang unggul harus diperoleh melalui suatu program pemuliaan jangka panjang yang konsisten dan jelas asal-usulnya.
- Bahan tanaman (benih) yang unggul juga harus sudah terbukti dan teruji setelah ditanam secara komersial dan luas, serta mampu memberikan hasil pertumbuhan dan produktivitas yang baik, terutama secara ekonomi.
- Kemudahan dalam memperoleh informasi tentang kualitas, prosedur dan proses memperolehnya, keamanan dalam pendistribusian serta layanan purna jual juga mementukan pemilihan bahan tanaman (benih).