Pengairan/ Penyiraman dan Pemupukan Tanaman Secara Vegetatif - Pembahasan materi pembiakan tanaman kali ini mengenai pengairan atau penyiraman untuk tanaman hasil pembiakan secara vegetatif dan juga cara pemupukkan yang baik dan benar, berikut ini penjelasannya!
1. Sifat fisik media tanam
Sifat fisik media tanam, misalnya tekstur, menentukan banyaknya kebutuhan air. Tekstur media tanam yang lebih halus mempunyai kemampuan memegang air lebih kuat.
Dengan demikian kebutuhan air media tanam yang bertekstur halus lebih banyak dari pada media tanam yang bertekstur kasar. Misal pasir mempunyai kemampuan mengabsorbsi air lebih rendah dari pada tanah liat. Pasir menjadi cepat basah dan mudah kering. Oleh karena itu, frekuensi pemberian air pada media pasir lebih sering dilakukan, tetapi jumlahnya lebih sedikit.
2. Pengaruh musim
Untuk mempertahanakan kelembaban pada media tanam, saat musim hujan jumlah dan frekuensi air siraman dikurangi. Pada musim kemarau diusahakan jumlah dan frekuensi air siraman di tambah agar media tanam tidak kering. Karena pada musim kemarau tingkat penguapannya lebih tinggi sehingga media cepat kering.
Kekurangan atau kelebihan air pada musim kemarau terjadi penguapan yang tinggi dan dapat mempengaruhi kondisi air dalam media tanam. Tanpa diimbangi penyiraman yang rutin, menyebabkan media cepat kering. Bila keadaan kering inidibiarkan berkepanjangan maka daun-daun bisa gugur dan lamakelamaan bibit akan mati. Begitu juga pada musim penghujan, media tanam akan cenderung kelebihan air sehingga kondisi media tanam akan menjadi sangat lembab. Hal ini akan memacu pertumbuhan penyakit pada bibit. Selain itu air yang berlebihan sampai menggenang dalam media terlalu lama dapat menyebabkan busuk akar, akibatnya bibit akan mati.
Media tanam yang baik dapat menyediakan air yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang cukup. Berapa banyak air yang harus diberikan padamedia tanam dipengaruhi oleh jenis tanaman, jenis bahan media tanam yang digunakan dan keadaan iklimnya. Gunakan gembor dalam melakukan penyiraman agar media dalam polybag tidak banyak yang hilang bersama penyiraman.
Prosedur Kerja Penyiraman
a. Amati kondisi media tanam apakah sudah kering atau belum !
b. Bila media tanam sudah mulai kering segera siram dengan menggunakan gembor/selang !
c. Lakukan penyiraman hingga media tanam yang ada dalam polybag basah merata !
1. Jenis pupuk
Pupuk yang berasal dari bahan anorganik seperti Amonium Nitrat, mempunyai kelarutan unsur hara yang tinggi. Bila diberikan secara teratur pada media tanam, maka ketersediaan unsur hara dapat dipertahankan.
3. Cara Pemberian pupuk
Ada beberapa cara pemberian pupuk yang dapat dilakukan yaitu ditaburkan, disiramkan dan disemprotkan. Pemberian pupuk pada tanaman yang ada dalam polybag lebih efektif dilakukan dengan disiramkan atau disemprotkan.
Prosedure Kerja Pemupukan
Pengairan/ Penyiraman Tanaman Secara Vegetatif
Faktor utama dalam pemeliharaan bibit adalah air, karena air mempunyai peranan penting dalam mempertahankan kesuburan media tanam. Oleh karena itu, pemberian air dalam media tanam harus diatur sehingga cukup memadai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian air diantaranya adalah :
1. Sifat fisik media tanam
Sifat fisik media tanam, misalnya tekstur, menentukan banyaknya kebutuhan air. Tekstur media tanam yang lebih halus mempunyai kemampuan memegang air lebih kuat.
Penyiraman diareal pembibitan |
Dengan demikian kebutuhan air media tanam yang bertekstur halus lebih banyak dari pada media tanam yang bertekstur kasar. Misal pasir mempunyai kemampuan mengabsorbsi air lebih rendah dari pada tanah liat. Pasir menjadi cepat basah dan mudah kering. Oleh karena itu, frekuensi pemberian air pada media pasir lebih sering dilakukan, tetapi jumlahnya lebih sedikit.
2. Pengaruh musim
Untuk mempertahanakan kelembaban pada media tanam, saat musim hujan jumlah dan frekuensi air siraman dikurangi. Pada musim kemarau diusahakan jumlah dan frekuensi air siraman di tambah agar media tanam tidak kering. Karena pada musim kemarau tingkat penguapannya lebih tinggi sehingga media cepat kering.
Kekurangan atau kelebihan air pada musim kemarau terjadi penguapan yang tinggi dan dapat mempengaruhi kondisi air dalam media tanam. Tanpa diimbangi penyiraman yang rutin, menyebabkan media cepat kering. Bila keadaan kering inidibiarkan berkepanjangan maka daun-daun bisa gugur dan lamakelamaan bibit akan mati. Begitu juga pada musim penghujan, media tanam akan cenderung kelebihan air sehingga kondisi media tanam akan menjadi sangat lembab. Hal ini akan memacu pertumbuhan penyakit pada bibit. Selain itu air yang berlebihan sampai menggenang dalam media terlalu lama dapat menyebabkan busuk akar, akibatnya bibit akan mati.
Media tanam yang baik dapat menyediakan air yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang cukup. Berapa banyak air yang harus diberikan padamedia tanam dipengaruhi oleh jenis tanaman, jenis bahan media tanam yang digunakan dan keadaan iklimnya. Gunakan gembor dalam melakukan penyiraman agar media dalam polybag tidak banyak yang hilang bersama penyiraman.
Prosedur Kerja Penyiraman
a. Amati kondisi media tanam apakah sudah kering atau belum !
b. Bila media tanam sudah mulai kering segera siram dengan menggunakan gembor/selang !
c. Lakukan penyiraman hingga media tanam yang ada dalam polybag basah merata !
Pemupukan Tanaman Secara Vegetatif
Pemupukan merupakan aktivitas pemberian unsur-unsur hara untuk mendukung pertumbuhan tanaman dan mempertahankan kesuburan media tanam. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemupukan yaitu:1. Jenis pupuk
Pupuk yang berasal dari bahan anorganik seperti Amonium Nitrat, mempunyai kelarutan unsur hara yang tinggi. Bila diberikan secara teratur pada media tanam, maka ketersediaan unsur hara dapat dipertahankan.
2. Waktu pemberian pupuk
Pemberian pupuk perlu memperhatikan keadaan musim. Pada awal atau akhir musim hujan merupakan saat yang tepat untuk melakukan pemupukan pada tanaman tahunan. Namun pemberian pupuk pada bibit dalam polybag sebaiknya dilakukan secara periodik dengan frekuensi pemberian yang lebih sering dan tidak bergantung pada musim. Satu hal yang perlu diingat dalam pemberian pupuk adalah jangan melakukan pemupukan ketika media tanam kekurangan air, karena unsur-unsur hara tidak dapat diserap oleh tanaman. Pupuk diberikan pada waktu daun-daunan mulai menguning dan pertumbuhan sedikit mulai terhambat.
Pemberian pupuk perlu memperhatikan keadaan musim. Pada awal atau akhir musim hujan merupakan saat yang tepat untuk melakukan pemupukan pada tanaman tahunan. Namun pemberian pupuk pada bibit dalam polybag sebaiknya dilakukan secara periodik dengan frekuensi pemberian yang lebih sering dan tidak bergantung pada musim. Satu hal yang perlu diingat dalam pemberian pupuk adalah jangan melakukan pemupukan ketika media tanam kekurangan air, karena unsur-unsur hara tidak dapat diserap oleh tanaman. Pupuk diberikan pada waktu daun-daunan mulai menguning dan pertumbuhan sedikit mulai terhambat.
3. Cara Pemberian pupuk
Ada beberapa cara pemberian pupuk yang dapat dilakukan yaitu ditaburkan, disiramkan dan disemprotkan. Pemberian pupuk pada tanaman yang ada dalam polybag lebih efektif dilakukan dengan disiramkan atau disemprotkan.
Prosedure Kerja Pemupukan
- Larutkan pupuk NPK ke dalam air dengan konsentrasi 0,2-0.4% !
- Siramkan larutan pupuk tersebut ke media tanam dalam polybag 100 150mm/polybag !
- Bila memupuk dengan pupuk daun, pupuklah bibit dengan disemprot, dan gunakan pupuk tersebut sesuai dengan anjuran !