Faktor-faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya - Selain faktor pendorong, perubahan sosial budaya juga memiliki faktor-faktor penghambat.
Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain - Masyarakat yang terasing menyebabkan ketidaktahuan perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain yang dapat memperkaya kebudayaannya. Apabila dalam lingkungan masyarakat tidak terjadi interaksi dengan masyarakat lainnya akan menyebabkan penghambat bagi terjadinya suatu perubahan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta arus globalisasi telah membawa perubahan dasar pada semua aspek kehidupan manusia. Bagaimana menurut pendapat anda bila terjadi pada masyarakat yang terisolir seperti di Baduy dalam dan bagaimana dampak positif dan negatifnya
2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat
Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat - Ilmu pengetahuan merupakan hasil dari pemikiran individu dan bertujuan untuk membuka cara pemikiran masyarakat dalam menyikapi kehidupannya. Apabila masyarakat kurang memiliki ilmu pengetahuan maka perubahan di masyarakat akan terlambat pula.
3. Sikap Masyarakat yang Tradisional
Sikap Masyarakat yang Tradisional - Maysarakat yang mengagungkan tradisi dan masa lampau memiliki kehidupan sosial yang pasif atau statis, serta sulit menerima perubahan. Misalnya kehidupan di masyarakat yang masih berlaku matrilineal yang terdapat di masyarakat Minangkabau.
4. Adanya Kepentingan yang Telah Tertanam dengan Kuat
Adanya Kepentingan yang Telah Tertanam dengan Kuat - Adanya kepentingan-kepentingan tersebut biasanya dibawa oleh kelompok atau golongan tertentu. Golongan tersebut sukar sekali menempatkan kedudukannya di dalam proses perubahan.
5. Rasa Takut Akan Terjadinya Kegagalan pada Integrasi Kebudayaan
Rasa Takut Akan Terjadinya Kegagalan pada Integrasi Kebudayaan - Integrasi merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan terutama dalam kebudayaan, masyarakat merasa takut integrasi kebudayaannya menjadi gagal. Hal ini akan menghambat proses terjadinya perubahan.
6. Prasangka Terhadap Hal-hal Baru atau Sikap Tertutup
Prasangka Terhadap Hal-hal Baru atau Sikap Tertutup - Masyarakat yang pernah dijajah merasa mempunyai perasaan tidak percaya terhadap hal-hal baru, hal ini disebabkan pengalaman pahit pada zaman penjajahan. Sikap yang demikian akan mempersulit masuknya unsur-unsur budaya asing sehingga mempersulit terjadinya perubahan.
7. Hambatan-hambatan yang Bersifat Ideologis
Hambatan-hambatan yang Bersifat Ideologis - Setiap usaha pemantapan perubahan unsur budaya rohaniah tertentu, diartikan berlawanan dengan prinsip ideologi masyarakat yang sudah menjadi integrasi masyarakat tersebut. Bagaimanakah ciri-ciri proses perubahan sosial?
Dalam arti luas, ideologi lebih merupakan persoalan “Pandangan Dunia” (Worldview) daripada propaganda partisan. Jadi ideologi adalah sistem kepercayaan yang komprehensif yang di ikuti oleh berbagai kelompok sosial, dan dengan berbagai macam alasan. Meminjam analisis tersebut, seyogyanya kita menempatkan diri sebagai tenda besar bagi keragaman kelompok pendukung dan simpatisannya. Semua individu dan kelompok memiliki peluang yang sama untuk mendefinisikan “Apa”, “Siapa” dan “Bagaimana” menjadi komponen bangsa yang baik.
Kita berharap, pendekatan cultural menjadi semacam tenda besar bagi bangsa karena mempertimbangkan dan menyantuni realitas masyarakat Indonesia yang plural, multikultural, dan, multireligi dalam wacana dan gerakan penyuluhan tenda besar bagi masyarakat karena mengusung semangat kebersamaan antar golongnya di kalangan internal menuju tercapainya masyarakat madani.
Acuan utama bagi terwujudnya masyarakat Indonesia yang multikultural adalah multikulturalisme, yaitu sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan, baik secara individual maupun secara kebudayaan.
2. Setiap masyarakat akan mengalami perubahan, perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat diketahui dengan membandingkan keadaan masyarakat pada masa sekarang dengan keadaan pada masa lalu.
3. Perubahan sosial dan kebudayaan sulit untuk ditarik garis pemisahnya. Karena tidak ada masyarakat yang tidak dimiliki kebudayaan dan begitu juga sebaliknya.
4. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat terjadi secara cepat dan lambat tergantung pada masyarakat dilingkungannya sebagai pelaku perubahan sosial budaya. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya termasuk sikap, pola perilaku, nilai-nilai.
5. Modernisasi berkaitan erat dengan globalisasi. Globalisasi adalah proses menyatunya dunia ke dalam satu kesatuan sistem atau kaidah yang sama sedangkan modernisasi merupakan suatu proses perubahan dari kehidupan tradisional ke teknologis menuju kearah pola-pola ekonomis dan politis. Proses ini berpengaruh terhadap keberadaan bangsa.
6. Globalisasi harus didukung oleh sumber daya manusia yang maju serta didukung oleh kesiapan dari sumber daya manusia yang maju serta di dukung oleh kesiapan dari sumber daya manusia dalam menghadapi era globalisasi yang sedang terjadi pada saat ini.
Faktor-faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
1. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat LainKurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain - Masyarakat yang terasing menyebabkan ketidaktahuan perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain yang dapat memperkaya kebudayaannya. Apabila dalam lingkungan masyarakat tidak terjadi interaksi dengan masyarakat lainnya akan menyebabkan penghambat bagi terjadinya suatu perubahan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta arus globalisasi telah membawa perubahan dasar pada semua aspek kehidupan manusia. Bagaimana menurut pendapat anda bila terjadi pada masyarakat yang terisolir seperti di Baduy dalam dan bagaimana dampak positif dan negatifnya
Faktor-faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya. |
Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat - Ilmu pengetahuan merupakan hasil dari pemikiran individu dan bertujuan untuk membuka cara pemikiran masyarakat dalam menyikapi kehidupannya. Apabila masyarakat kurang memiliki ilmu pengetahuan maka perubahan di masyarakat akan terlambat pula.
3. Sikap Masyarakat yang Tradisional
Sikap Masyarakat yang Tradisional - Maysarakat yang mengagungkan tradisi dan masa lampau memiliki kehidupan sosial yang pasif atau statis, serta sulit menerima perubahan. Misalnya kehidupan di masyarakat yang masih berlaku matrilineal yang terdapat di masyarakat Minangkabau.
4. Adanya Kepentingan yang Telah Tertanam dengan Kuat
Adanya Kepentingan yang Telah Tertanam dengan Kuat - Adanya kepentingan-kepentingan tersebut biasanya dibawa oleh kelompok atau golongan tertentu. Golongan tersebut sukar sekali menempatkan kedudukannya di dalam proses perubahan.
5. Rasa Takut Akan Terjadinya Kegagalan pada Integrasi Kebudayaan
Rasa Takut Akan Terjadinya Kegagalan pada Integrasi Kebudayaan - Integrasi merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan terutama dalam kebudayaan, masyarakat merasa takut integrasi kebudayaannya menjadi gagal. Hal ini akan menghambat proses terjadinya perubahan.
6. Prasangka Terhadap Hal-hal Baru atau Sikap Tertutup
Prasangka Terhadap Hal-hal Baru atau Sikap Tertutup - Masyarakat yang pernah dijajah merasa mempunyai perasaan tidak percaya terhadap hal-hal baru, hal ini disebabkan pengalaman pahit pada zaman penjajahan. Sikap yang demikian akan mempersulit masuknya unsur-unsur budaya asing sehingga mempersulit terjadinya perubahan.
7. Hambatan-hambatan yang Bersifat Ideologis
Hambatan-hambatan yang Bersifat Ideologis - Setiap usaha pemantapan perubahan unsur budaya rohaniah tertentu, diartikan berlawanan dengan prinsip ideologi masyarakat yang sudah menjadi integrasi masyarakat tersebut. Bagaimanakah ciri-ciri proses perubahan sosial?
Baca Juga:
Ciri-ciri proses perubahan sosial:
- Tidak ada masyarakat yang terhenti perkembangannya karena masyarakat mengalami perubahan yang terjadi secara lambat dan secara cepat.
- Antar lembaga sosial yang ada dalam struktur sosial masyarakat yang saling berkaitan. Oleh karena itu, perubahan yang terjadi pada suatu lembaga sosial menyebabkan perubahan pada lembaga sosial lainnya.
- Perubahan sosial yang berlangsung secara cepat menyebabkan terjadinya disorganisasi dalam arti masyarakat berada dalam tahap menyesuaikan diri. Setelah itu masyarakat akan melakukan reorganisasi (pemantapan kaidah nilai-nilai yang baru).
- Perubahan tidak dapat di batasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja karena kedua bidang tersebut saling berkaitan.
INFO AKTUAL
Mendasar diri pada “kegagahan” kacamata kuda dari logika positivistic yang hanya mengetahui satu sumber kebenaran, arus utama yang kini mendominasi bangsa Indonesia selalu memahami dan menempatkan realitas kehidupan dalam dua sisi yang saling bertentangan secara diametral. Suatu pendekatan oposisi biner yang membagi dunia dalam dua kutub plus minus, sekali dan selamanya, tidak lebih tidak kurang. Nampaknya belum terbesit dalam pikiran dan nurani kelompok pendukung ideologi tertentu untuk memdudukkan ideologi lebih sebagai masalah “partisipasi” (daripada dominasi atau manipulasi), sebagaimana dipahami Gramsci dan Bakhtin.Dalam arti luas, ideologi lebih merupakan persoalan “Pandangan Dunia” (Worldview) daripada propaganda partisan. Jadi ideologi adalah sistem kepercayaan yang komprehensif yang di ikuti oleh berbagai kelompok sosial, dan dengan berbagai macam alasan. Meminjam analisis tersebut, seyogyanya kita menempatkan diri sebagai tenda besar bagi keragaman kelompok pendukung dan simpatisannya. Semua individu dan kelompok memiliki peluang yang sama untuk mendefinisikan “Apa”, “Siapa” dan “Bagaimana” menjadi komponen bangsa yang baik.
Kita berharap, pendekatan cultural menjadi semacam tenda besar bagi bangsa karena mempertimbangkan dan menyantuni realitas masyarakat Indonesia yang plural, multikultural, dan, multireligi dalam wacana dan gerakan penyuluhan tenda besar bagi masyarakat karena mengusung semangat kebersamaan antar golongnya di kalangan internal menuju tercapainya masyarakat madani.
Acuan utama bagi terwujudnya masyarakat Indonesia yang multikultural adalah multikulturalisme, yaitu sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan, baik secara individual maupun secara kebudayaan.
RANGKUMAN
1. Masyarakat merupakan suatu kumpulan manusia yang mempunyai keinginan yang berbeda-beda sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan.2. Setiap masyarakat akan mengalami perubahan, perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat diketahui dengan membandingkan keadaan masyarakat pada masa sekarang dengan keadaan pada masa lalu.
3. Perubahan sosial dan kebudayaan sulit untuk ditarik garis pemisahnya. Karena tidak ada masyarakat yang tidak dimiliki kebudayaan dan begitu juga sebaliknya.
4. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat terjadi secara cepat dan lambat tergantung pada masyarakat dilingkungannya sebagai pelaku perubahan sosial budaya. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya termasuk sikap, pola perilaku, nilai-nilai.
5. Modernisasi berkaitan erat dengan globalisasi. Globalisasi adalah proses menyatunya dunia ke dalam satu kesatuan sistem atau kaidah yang sama sedangkan modernisasi merupakan suatu proses perubahan dari kehidupan tradisional ke teknologis menuju kearah pola-pola ekonomis dan politis. Proses ini berpengaruh terhadap keberadaan bangsa.
6. Globalisasi harus didukung oleh sumber daya manusia yang maju serta didukung oleh kesiapan dari sumber daya manusia yang maju serta di dukung oleh kesiapan dari sumber daya manusia dalam menghadapi era globalisasi yang sedang terjadi pada saat ini.