SEJARAH KOSAKATA, PENGERTIAN EJAAN DAN SINOPSIS

SEJARAH KOSAKATA, PENGERTIAN EJAAN DAN SINOPSIS - Menurut Pateda (1986: 71), bahasa berkembang terus sesuai dengan perkembangan manusia pemakai bahasa. Perkembangan kosakata bahasa Indonesia yang tersirat dari jumlah lema yang terdapat pada kamus-kamus dalam perjalanan sejarah leksikografi Indonesia mengindikasikan perkembangan daya ungkap bahasa Indonesia sejalan dengan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat Indonesia dari waktu ke waktu. Selain kamus umum, perkembangan peristilahan Indonesia juga menjadi indikasi perkembangan daya ungkap bahasa Indonesia.

SEJARAH KOSAKATA, PENGERTIAN EJAAN DAN SINOPSIS

Kamus istilah susunan Sutan Takdir Alisjahbana (1949), kamus teknik karya S. S Answir (1974), kamus istilah ilmiah dan farmasi Institut Teknologi Bandung (1976), serta kamus ilmu dan teknologi oleh H. Johannes (1976) merupakan rekaman perkembangan peristilahan Indonesia.

Khazanah perbendaharaan kata suatu bahasa dapat ditemukan dalam kamus. Demikian juga Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan “gudang” kosakata bahasa Indonesia, baik yang aktif maupun yang pasif. Dalam rangka pengembangan kosakata bahasa Indonesia, perlu dilakukan pengaktifan kembali kosakata yang tidak dimanfaatkan penutur bahasa dalam kehidupan masa kini demi memperkaya pengungkapan berbagai konsep. Pemanfaatan kosakata itu akan memperluas cakrawala dan variasi bahasa.
SEJARAH KOSAKATA, PENGERTIAN EJAAN DAN SINOPSIS
SEJARAH KOSAKATA, PENGERTIAN EJAAN DAN SINOPSIS

Dalam buku Senarai Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia (Jumariam, Qodratillah, dan Ruddyanto, 1995: 9), misalnya, terdapat 1.413 kata Melayu yang belum termanfaatkan oleh pengguna bahasa dalam kegiatan kebahasaannya. Selain pemanfaatan kembali kosakata lama, pengembangan kosakata itu dapat dilakukan melalui program gramatikalisasi (Kridalaksana, 2000: 223) yang akan dibahas pada bagian strategi dan pemadanan.

Bahasa daerah atau bahasa serumpun juga dapat menjadi pemerkaya kosakata bahasa Indonesia. Kekayaan budaya yang tercermin pada sekitar 665 bahasa daerah (Putro dan Thohari, 2000: 282) dapat menjadi sumber pemerkaya kosakata bahasa Indonesia. Dalam bidang ilmu dan teknologi, bahasa asing menjadi sumber utama, khususnya ilmu dan teknologi yang berasal dari luar Indonesia.

Penggalian kosakata bahasa Indonesia/Melayu merupakan salah satu strategi pengembangan kosakata bahasa Indonesia. Masih banyak kosakata Indonesia/Melayu yang belum termanfaatkan dalam keperluan komunikasi dan ekspresi dalam kehidupan masa kini.

Strategi yang kedua adalah pemanfaatan kosakata bahasa daerah. Bahasa adalah salah satu lambang jati diri bangsa. Penyerapan kosakata bahasa asing adalah strategi yang ketiga. Penyerapan kosakata bahasa asing selama ini dilakukan melalui penerjemahan atau pemadanan ke dalam kosakata bahasa Indonesia atau bahasa daerah dan pengambilan kosakata asing, baik melalui penyesuaian ejaan dan/atau lafal maupun tanpa perubahan. Strategi yang keempat adalah pengembangan konsep. Pengembangan konsep dapat dilakukan melalui pembentukan kata.

EJAAN

Pengertian Ejaan atau Konvensi Menurut Abdul Chaer (2006:36), ejaan adalah konvensi grafis, perjanjian antara anggota masyarakat pemakai bahasa untuk menuliskan bahasanya, yang berupa pelambangan fonem dengan huruf, mengatur cara penulisan kata dan penulisan kalimat, beserta tanda-tanda bacanya.

Harimurti Kridalaksana (2008: 54), mengemukakan bahwa ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis-menulis yang distandarisasikan. Ejaan mempunyai tiga aspek, yakni aspek fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad, aspek morfologis yang menyangkut penggambaran satuan-satuan morfemis, dan aspek sintaksis yang menyangkut penanda ujaran berupa tanda baca.

Zaenal Arifin (2004: 170), menyatakan bahwa ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa). Selanjutnya secara teknis, ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca. Menurut Pusat Bahasa (2008), ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.

SINOPSIS

Menurut Pusat Bahasa (2008), sinopsis adalah ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu, bisa juga disebut ringkasan/abstraksi. Sinopsis merupakan alur cerita, yaitu penjelasan bagaimana alur cerita suatu novel, drama, ataupun film. Dijabarkan dalam bentuk tulisan yang jelas, sehingga pemain maupun penonton memahami jalannya cerita serta produsen memahami isi dari cerita tersebut. Ringkasan novel itu sendiri adalah bentuk pemendekan dari sebuah novel dengan tetap memperhatikan unsur-unsur intrinsik novel tersebut.

Langkah-langkah membuat sinopsis novel adalah sebagai berikut.
  • Membaca naskah asli terlebih dahulu untuk mengetahui kesan umum penulis.
  • Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi gagasan-gagasan yang penting.
  • Menulis ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah ke dua. Gunakan kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan karangan asli.
  • Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau dicari garis besar nya saja.
  • Ringkasan/sinopsis novel tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari keseluruhan novel.
Langkah-langkah membuat sinopsis drama sebagai berikut.
  • Membaca naskah asli terlebih dahulu untuk mengetahui kesan umum penulis.
  • Mencatat gagasan utama dengan menggarisbawahi gagasan-gagasan yang penting.
  • Menulis ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah kedua. Gunakan kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan karangan asli.
  • Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau dicari garis besar nya saja.
  • Ringkasan/sinopsis drama tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari keseluruhan drama.
Langkah-langkah membuat sinopsis film sebagai berikut.
  • Saksikan film yang ingin Anda buat sinopsis.
  • Sambil menyaksikan, catatlah hal-hal penting yang ada dalam film tersebut.
  • Buatlah sinopsis dengan tetap memperhatikan urutan cerita.
  • Koreksi kembali hasil kerja Anda.