Analisis Usaha Pembiakan Tanaman - Pada pembahasan materi Agro khususnya mengenai pembiakan tanaman akan membahas mengenai analisis biaya produksi, analisis modal usaha tani, analisis keuntungan, analisis titik impas (break even point), dan lain-lain serta contoh perhitungan analisis usaha pada tanaman Durian, untuk lebih jelasnya dapat disimak dalam penjelasan berikut ini.
Semua perhitungan di dalam analisis ini berdasarkan satuan unit usaha dan masa pembiakan satu periode. Sebelum memutuskan untuk memulai suatu kegiatan bisnis usaha tani pembiakan durian, maka perhitungan untung atau rugi dan kemungkinan terjadinya kegagalan merupakan faktor utama yang selalu menjadi bahan pertimbangan.
Untuk menilai kinerja atau performa suatu usaha, secara sederhana dapat dilakukan analisis perbandingan berbagai komponen biaya, pendapatan, dan keuntungan. Beberapa contoh analisis perbandingan tersebut, biasanya dinamakan ratio, adalah B/C rasio, R/Cratio, Break Even Point analysis (BEP), Return On Investment (ROI), Return On Assets (ROA) dan sebagainya.
Benih hasil okulasi memungkinkan untuk dijadikan usaha yang menguntungkan dibidang pertanian. Adapun analis usaha pembiakan durian secara okulasi dibahas pada contoh Tabel berikut ini.
Sekian pembahasan mengenai Analisis Usaha Pembiakan Tanaman dan juga tentang analisis biaya produksi, analisis modal usaha tani, analisis keuntungan, analisis titik impas (break even point), dan lain-lain serta contoh perhitungan analisis usaha pada tanaman Durian, selamat belajar!
Analisis Usaha Pembiakan Tanaman
Untuk mengetahui suatu usaha layak untuk dilaksanakan atau tidak layak dilaksanakan maka perlu dilakukan analisis usaha tani. Untuk itu, usaha tani pembiakan tanaman misalkan contoh pembiakan tanaman durian yang dibahas dalam tulisan ini dapat disusun analisis usaha taninya yang meliputi analisis biaya produksi, analisis modal usaha tani, analisis keuntungan, analisis titik impas (break even point), dan lain-lain.Analisis Usaha Pembiakan Tanaman |
Semua perhitungan di dalam analisis ini berdasarkan satuan unit usaha dan masa pembiakan satu periode. Sebelum memutuskan untuk memulai suatu kegiatan bisnis usaha tani pembiakan durian, maka perhitungan untung atau rugi dan kemungkinan terjadinya kegagalan merupakan faktor utama yang selalu menjadi bahan pertimbangan.
Secara umum, suatu kegiatan usaha tani dapat dikatakan berhasil dalam segi finansial apabila dapat menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
- Usaha tani tersebut menghasilkan penerimaan yang dapat menutup semua biaya atau pengeluarannya
- Usaha tani tersebut menghasilkan penerimaan tambahan untuk membayar bunga modal yang dipakai, baik modal sendiri maupun modal yang dipinjam dari pihak lain
- Usaha tani tersebut memberikan jasa pengelolaan yang wajar kepada pelaku usaha tani tersebut.
Tinggi rendahnya biaya suatu usaha tani ditentukan oleh besarnya skala usaha dan efisiensi penggunaan modal, tenaga kerja, alat-alat serta sarana produksi. Biaya usaha tani meliputi semua ongkos-ongkos yang merupakan pengorbanan dalam pengadaan input produksi.
Untuk menilai kinerja atau performa suatu usaha, secara sederhana dapat dilakukan analisis perbandingan berbagai komponen biaya, pendapatan, dan keuntungan. Beberapa contoh analisis perbandingan tersebut, biasanya dinamakan ratio, adalah B/C rasio, R/Cratio, Break Even Point analysis (BEP), Return On Investment (ROI), Return On Assets (ROA) dan sebagainya.
a) Analisis B/C ratio
B/C ratio (benefit/cost) merupakan perbandingan antara keuntungan yang didapatkan dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Keuntungan merupakan selisih yang diperoleh dari pendapatan (hasil penjualan) dikurangi biaya-biaya. Komponen biaya yang dijadikan pembanding biasanya adalah biaya produksi, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang. B/C ratio ini biayanya dilakukan untuk menilai kinerja keuangan dari suatu usaha pada tiap kali siklus produksi. Analisis ini menunjukkan seberapa besar suatu usaha menghasilkan keuntungan.
b) Analisis R/C ratio
Disamping B/C ratio, kinerja keuangan sejenis yang biasa dapat digunakan adalah R/C ratio (revenue/cost). Ratio ini mengambarkan kemampuan penerimaan usaha. Suatu usaha dapat memiliki R/C ratio = 1 jika jumlah penerimaan sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Usaha yang baik tentunya harus mendapatkan R/C ratioyang lebih besar dari 1, artinya usaha tersebut mendapatkan marjin posiitif (keuntungan).
c) Analisis ROI
Analisis ROI (Return On Investment) yaitu perbandingan antara keuntungan (return) dengan besarnya investasi yang telah dikeluarkan. Analisis ini menujukkan kemampuan usaha untuk mengembalikan investasi yang telah dikeluarkan oleh si pemilik usaha. Rasio ini bisanya dinyatakan dalam persen (%), sedangkan analisis ROA (Return On Assets) adalah perbandingan antara keuntungan (return) dibandingkan dengan nilai asset usaha (aktiva). Ratio ini menggambarkan kemampuan usaha untuk membiayai pengadaan asset usaha.
d) Analisis BEP
Analisis titik impas, biasanya disebut sebagai analisis BEP (Break Even Point). Titik impas adalah suatu keadaan dimana suatu usaha tidak mendapatkan keuntungan, tetapi tidak pula menderita kerugian. Nilai-nilai yang berada dibawah titik impas menunjukkan bahwa usaha mengalami kerugian. Oleh karena itu, setiap usaha harus mampu melebihi titik impasanya. Titik impas sendiri dapat dinyatakan dalam jumlah rupiah pendapat yang diharus diperoleh atau dalam jumlah unit barang yang harus dihasilkan agar suatu usaha tidak mengalami kerugian.Analisis B/C ratio, R/C ratio dan BEP umumnya dapat diterapkan dalam setiap siklus produksi, sedangkan analisis ROI dan ROA umumnya dilakukan untuk satu periode tahun anggaran.
Contoh perhitungan analisis usaha pada Durian
Sebelum menghitung analisis usaha pembiakan durian, harus difahami terlebih dahulu tentang peluang pemasaran, sumber daya manusia yang dibutuhkan, teknik budidaya, teknik pengepakan/ pengemasan, distribusi dan pelayanan purna jual.
Analisis Usaha Pembiakan Durian Okulasi Sebanyak 10.000 Tanaman | |||||
---|---|---|---|---|---|
No | Kegiatan | Kebutuhan Tenaga Kerja / Sarana |
Satuan | Harga Satuan (Rp) |
Jumlah (Rp) |
1. | Sewa lahan | 1 | 1.000 m2 | 3.000.000,- | 3.000.000,- |
2. | Pembuatan Pembibitan | 20 | HOK | 25.000,- | 500.000,- |
3. | PenyiapanMedia Semai | 5 | HOK | 25.000,- | 125.000,- |
4. | PengisianPolibag | 50 | HOK | 25.000,- | 1.250.000,- |
5. | Penyemaian | 20 | HOK | 25.000,- | 500.000,- |
6. | Okulasi | 100 | HOK | 50.000,- | 5.000.000,- |
7. | Pemeliharaan bibit | 500 | HOK | 25.000,- | 12.500.000,- |
8. | Biji Durian | 10 | Biji | 100,- | 1.000,- |
9. | Polibag | 50 | Kg | 24.000,- | 1.200.000,- |
10. | Pupuk Kandang | 100 | Karung | 4.000,- | 400.000,- |
11. | Tali rafia | 1 | Gulung | 50.000,- | 50.000,- |
12. | Mata entres | 20.000 | Buah | 100,- | 2.000.000,- |
13. | Pupuk dan Pestisida |
10.000 | Gulung | 500,- | 5.000.000,- |
14. | Pisau Okulasi | 5 | Buah | 1.000.000,- | 5.000.000,- |
15. | Gunting Stek | 5 | Buah | 100.000,- | 500.000,- |
16. | Cangkul | 1 | Buah | 50.000,- | 50.000,- |
17. | Gembor | 1 | Buah | 30.000,- | 30.000,- |
18. | Pemasaran | 1 | Paket | 2.000.000,- | 2.000.000,- |
Biaya Produksi | 39.106.000,- | ||||
Harga benih durian: (asumsi SR benih 60%) |
6.000 | Tanaman | 15.000,- | 90.000.000,- | |
Perkiraan Keuntungan | 50.894.000,- | ||||
B/C | 1,30 | ||||
R/C | 1,77 |