Penyiapan Eksplan dalam Kultur Jaringan

Penyiapan Eksplan dalam Kultur Jaringan - Pada materi perkembangbiakan kali ini akan membahas mengenai mempersiapkan eksplan atau memisahkan bagian kecil dari induknya, juga dibahas tentang sterilisasi eksplan lengkap dengan beberapa contoh bahan yang dipakai dalam sterilisasi dan fungsinya serta contoh prosedur kerja penyiapan eksplan pada tanaman pisang, untuk lebih jelasnya sobat dapat membaca pada artikel berikut ini!

Penyiapan Eksplan dalam Kultur Jaringan

Eksplan adalah bagian kecil jaringan atau organ yang diambil atau dipisahkan dari tanaman induk kemudian dikulturkan. Tanaman yang dijadikan sumber eksplan harus dari tanaman yang sehat, tumbuh baik atau normal dan tentunya memiliki sifat-sifat unggul. Adanya perubahan suhu, cahaya, musim serta kelembaban terhadap induk sangat mempengaruhi keberhasilan perkembangan bahan eksplan. Selain itu tanaman induk harus cukup unsur hara, lama penyinaran dan intensitas cahaya serta hormon tumbuh atau dengan kata lain pertumbuhannya harus optimum.
Penyiapan Eksplan dalam Kultur Jaringan
Penyiapan Eksplan dalam Kultur Jaringan

Bagian tanaman yang dapat dijadikan bahan eksplan adalah ujung akar (kaliptra), pucuk, daun, bunga, buah muda dan tepung sari. Selain itu faktor yang dimiliki bahan eksplan itu sendiri yaitu ukuran eksplan, umur fisiologis, sumber genotif dan sterilitas eksplan menentukan berhasil atau tidaknya kulturisasi eksplan. Ukuran eksplan yang kecil umumnya mempunyai daya tahan yang kurang baik dibandingkan dengan eksplan yang ukurannya lebih besar. Ukuran eksplan yang baik adalah antara 0,5 hingga 1 cm, kendatipun demikian, hal ini tidaklah mutlak pada semua eksplan, melainkan tergantung pada material tanaman yang dipakai serta jenis tanamannya.

Umur fisiologis eksplan terpengaruh terhadap kemampuannya untuk beregenerasi. Jaringan tanaman yang masih muda dan bersifat meristematik (sel-selnya masih aktif membelah) lebih mudah beregenerasi dibandingkan dengan jaringan yang sudah tua. Oleh karena itu bagian tanaman yang meristematik tingkat keberhasilan pengkulturannya lebih tinggi apabila dijadikan sebagai bahan eksplan. Bagian tanaman yang termasuk jaringan meristematik adalah pucuk apikal, pucuk lateral dan pucuk aksial. Pucuk aksial adalah pucuk dari tunas atau cabang aksial yang muncul pada ketiak daun, pucuk apikal adalah pucuk utama pada batang terminal yang mengarah ke atas dan pucuk lateral adalah pucuk yang muncul pada percabangan.

Bahan eksplan dapat diambil dari tanaman dewasa yaitu pada bagian pucuk tanaman, daun atau umbi bahkan bijinya. Bahan eksplan dari daun dipilih daun yang tidak terlalu muda dan juga tidak terlalu tua. Pemotongan eksplan dilakukan dengan mengikutkan ibu tulang daun karena pada bagian ini lebih cepat tumbuh menjadi kalus. Apabila bahan eskplan berasal dari umbi biasanya umbi ditumbuhkan terlebih dahulu tunasnya. Bagian tunas yang tumbuh dari umbi tersebut kemudian dijadikan sebagai bahan eksplan, contohnya umbi batang tanaman kentang, umbi batang tanaman talas dan umbi lapis bawang merah.

Biji dapat dijadikan sebagai eksplan dan sebaiknya dipilih biji yang bersertifikat atau dipetik langsung dari tanaman induknya yang sudah diketahui keunggulan fenotif dan genotifnya. Bagian-bagian biji, seperti embrio atau kotiledon dapat dijadikan sbagai bahan eksplan, misalnya pada tanaman jagung, kedelai, jarak, paprika dan lain-lain. Biji juga dapat langsung ditanam atau dikecambahkan pada media agar-agar, contohnya pada kasus biji anggrek yang tidak memiliki cadangan makanan.

Pemilihan bagian tanaman sebagai bahan eksplan juga harus mempertimbangkan faktor kemudahan bahan eksplan tersebut untuk beregenerasi dan kemungkinan tingkat kontaminasinya. Bagian tanaman yang mengandung banyak persediaan makanan serta bahan-bahan lain untuk pertumbuhan, seperti umbi lebih mudah untuk beregenerasi dibandingkan dengan bagian tanaman yang kurang mengandung bahan makanan.

Eksplan yang sudah disterilkan
Eksplan yang sudah disterilkan
Bagian tanaman yang berasal dari akar yang tumbuh di dalam tanah tingkat kontaminasinya lebih tinggi dibandingkan dengan bagian-bagian tanaman yang ada di atas permukaan tanah seperti pucuk atau daun serta biji. Tanaman yang cenderung bergetah juga memiliki tingkat kontaminasi lebih tinggi daripada yang tidak memiliki getah.

Sterilisasi Eksplan

Sterilisai eksplan dengan bahan strelisasi adalah sebatas membersihkan debu, cendawan, bakteri dan kontaminan lain dari bagan permukaan eksplan.

Tabel Macam-macam bahan untuk sterilisasi dan fungsinya
+-----+------------------------------+--------------------------+
| No. | Nama bahan sterilisasi       | Fungsinya                |
+-----+------------------------------+--------------------------+
| 1.  | Deterjen                     | Membershkan kotora/debu  |
|     |                              | dari eksplan             |
+-----+------------------------------+--------------------------+
| 2.  | Fungisida                    | Membersihkan             |
|     |                              | jamur/cendawan           |
+-----+------------------------------+--------------------------+
| 3.  | Bakterisida                  | Membersihkan bakteri     |
+-----+------------------------------+--------------------------+
| 4.  | Alkohol 70% dan 95%          | Desinfektan              |
+-----+------------------------------+--------------------------+
| 5.  | Sodium hipoklorik dengan     | Desinfektan              |
|     | nama dagang clorox atau      |                          |
|     | bayclin                      |                          |
+-----+------------------------------+--------------------------+
| 6.  | Mercury chlorit dengan nama  | Desinfektan              |
|     | dagang sublima 0,05 %        |                          |
+-----+------------------------------+--------------------------+
| 7.  | Tween -20                    | Agen pembasah            |
+-----+------------------------------+--------------------------+
| 8.  | Antibiotik                   | Desinfektan              |
+-----+------------------------------+--------------------------+
| 9.  | Iodine/betadine              | Antiseptik               |
+-----+------------------------------+--------------------------+
Pada dasarnya semua jenis eksplan dapat disterisasi dengan menggunakan bahan kimia. Hanya saja perlu diperhatikan kosentrasi larutan bahan kimia yang digunakan serta lamanya perendaman. Keras, lunaknya eksplan berpengaruh terhadap penggunaan kosentrasi larutan dan lamanya perendaman. Eksplan yang lunak sebaiknya menggunakan kosentrasi bahan kimia yang rendah dan waktu yang tidak terlalu lama. Sebaiknya pada eksplan yang keras, dapat digunakan kosentrasi yang lebih tinggi dan waktu perendaman yang lama.

Prosedur sterilasasi eksplan dengan memrendam dalam bahan kimia adalah eksplan dicuci dengan fungisida, eksplan dicuci dengan aquadest steril eksplan direndam dalam larutan antiseptik, dan eksplan siap dinokulasi.

Prosedure Kerja Penyiapan Eksplan Tanaman Pisang
  • Bersihkan eksplan dari akar dan daun
  • Bilas eksplan dalam air mengalir
  • Masukkan eksplan dalam larutan detergen
  • Bilas dengan menggunakan air hingga tidak berbusa
  • Masukkan eksplan dalam larutan fungisida dan bakterisida
  • Bilas dengan menggunakan air hingga bersih
  • Masukkan eksplan dalam larutan clorox 20% kemudian digojok selama 20 menit.
  • Selanjutnya bilas eksplan dengan aquadest steril selama 15 menit sebanyak 3 kali.
  • Semprotkan alkohol 70% pada alat dan bahan saat memasukkan dalam LAF.
  • Kupas seludang dan mengiris bonggol terluar dalam petridish.
  • Tanam eksplan dalam media.
  • Simpan eksplan dalam ruang inkubasi yang bersuhu konstan 22-28ÂșC
    Eksplan steril ditanam dimedia kultur
    Eksplan steril ditanam dimedia kultur
Sekian pembahasan mengenai Penyiapan Eksplan dalam Kultur Jaringan dan juga tentang sterilisasi eksplan lengkap dengan beberapa contoh bahan yang dipakai dalam sterilisasi dan fungsinya serta contoh prosedur kerja penyiapan eksplan pada tanaman pisang, selamat belajar!