Pembahasan 5 Fungsi Manajemen Dalam Usaha - Pada pembahasan materi ekonomi kali ini akan membahas mengenai fungsi-fungsi manajemen di dalam sebuah usaha yang meliputi Perencanaan, Pengorganisasian Pengarahan Pengkoordinasian dan Pengendalian atau Pengawasan, untuk lebih jelasnya dapat disimak dalam penjelasan berikut ini!
Tujuan perusahaan bermacam—macam, tergantung dan jenis perusahaan yang didirikan. Beberapa tujuan perusahaan yaitu pencapaian laba maksimum, berusaha tetap hidup dan berkembang, bertujuan sosial, dan lain sebagainya. Agar tujuan tersebut dapat dicapai secara efisisen dan efektif, kegiatan perusahaan perlu diatur dengan baik. Pengaturan proses perusahaan dalam pengertian keseluruhan, dikenal sebagai usaha atau fungsi manajemen.
Fungsi manajemen secara garis besar terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, dan pengawasan.
1. Perencanaan (Planning)
Ingat kembali saat pertama kali masuk kelas XII! Pasti kamu akan memiliki tujuan—tujuan tertentu yang telah kamu tetapkan, dan kamu mulai membuat rencana-rencana untuk mencapainya. Sekarang, coba kamu review, apakah tujuanmu sudah dapat tercapai? Apakah rencanavrencana yang sudah kamu susun berjalan dengan Iancar? Bagaimana dengan perencanaan yang dibuat perusahaan?
Perencanaan adalah penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan. Pada hakikatnya perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan yang merupakan dasar bagi kegiatan-kegiatan/tindakan-tindakan ekonomis dan efektif pada waktu yang akan datang.
Supaya efektif, maka perencanaan harus meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a. Menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
b. Merumuskan kebijakan dan prosedur.
c. Melakukan peninjauan secara periodik untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi, apakah sesuai dengan rencana atau tidak, dan mencari altemaļ¬f lain untuk mencapai tujuan perusahaan.
Perencanaan mempunyai empat tujuan panting, yaitu sebagai berikut.
a. Mengurangi risiko dan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
b. Memusatkan perhatian pada sasaran.
c. Mendapatkan/menjamin proses pencapaian tujuan agar dapat terlaksana secara ekonomis.
d. Memudahkan pengawasan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah pembagian tugas yang akan dikerjakan, dan pengembangan struktur organisasi atau struktur perusahaan yang sesuai, agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.
Fungsi organizing meliputi kegiatan berikut.
a. Penentuan dan penelitian kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan.
b. Penggolongan kegiatan-kegiatan perusahaan.
c. Penugasan setiap kegiatan kepada kelompok-kelornpok yang telah ditentukan, sesuai dengan keahlian masing-masing.
3. Pengarahan (Directing)
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha member] bimbingan, saran-saran, motivasi, dan perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan, dalam pelaksanaan tugas masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar tugas itu dapat dilakukan dengan baik dan benar, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Oleh karena itu, seorang pimpinan dituntut agar dapat berkomunikasi, memberikan petunjuk atau nasihat, berpikir kreatif dan berinisiatif, meningkatkan kualitas, serta memberikan stimulasi kepada para karyawan. Dengan demikian, kegiatan pengarahan banyak menyangkut masalah pemberian motivasi kepada para anggota organisasi (bawahan), kepemimpinan, dan pengembangan komunikasi.
Terdapat tiga gaya kepemimpinan yang umum dijumpai dalam berbagai bentuk organisasi, yaitu otoriter, demokratis, dan bebas.
a. Pemimpin otoriter mengambil keputusan tanpa berkonsultasi atau meminta pendapat dari bawahan.
b. Pemimpin demokratis menginginkan adanya peran bawahan dalam menghasilkan keputusan.
c. Pimpinan bebas menyerahkan pengambilan keputusan kepada bawahan, dengan pengarahan yang seminimal mungkin dan pemimpin.
4. Pengkoordinasian (Coordinating)
Dalam suatu organisasi, sering terjadi tujuan masing-masing anggota organisasi itu berbeda satu sama lain. Padahal suatu organisasi disusun untuk mencapai satu tujuan bersama. Hal ini dapat menimbulkan perbedaan pendapat, yang akhirnya dapat memengaruhi keputusamkeputusan yang akan diambil oleh manajemen. Oleh karena itu, berbagai macam pendapat perlu dipadukan supaya harmonis dalam suatu tindakan koordinasi, yang akan menuju ke suatu tujuan organisasi.
Dengan demikian koordinasi sangat diperlukan dalam organisasi, agar diperoleh kesatuan bertindak dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Apabila masing-masing bagian dalam organisasi berltindak sendiri-sendiri, tidak terkoordinasi, niscaya tujuan organisasi tidak akan tercapai. Jadi setelah segala sesuatu itu direncanakan, diorganisasikan, dan diarahkan, maka selanjutnya kegiatan-kegiatan itu perlu dikoordinasikan.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, bahwa koordinasi merupakan suatu proses pengintegrasian tujuan dan kegiatan unit—unit yang terpisah (departemen/bidang fungsional) dalam suatu perusahaan, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pengkoordinasian, diupayakan adanya keselarasan kegiatan-kegiatan pada satuan organisasi atau keselarasan di antara pejabatnya.
Pada pelaksanaan fungsi koordinasi, pimpinan harus mengusahakan hal-hal sebagai berikut.
a. Lingkungan organisasi turut mendukung tugas tersebut. Misalnya, adanya tenaga yang cakap dan pembagian tugas yang baik.
b. Penerapan prinsip-prinsip koordinasi pada setiap anggota organisasi, diantaranya adalah:
Fungsi terakhir dari manajemen yang harus dilaksanakan oleh pimpinan perusahaan adalah fungsi pengendalian atau pengawasan. Pengendalian merupakan kegiatan untuk menemukan dan mengoreksi adanya penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang telah dicapai, dibandingkan dengan rencana kerja yang telah ditetapkan.
Setiap tahap kegiatan perlu dilakukan pengawasan, sebab apabila terjadi penyimpangan, akan lebih cepat dilakukan koreksi/perbaikan.
Fungsi pengendalian pada umumnya meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a. Membuat standar perencanaan.
b. Menyusun jadwal kerja.
c. Mengawasi pelaksanaan kerja.
d. Melakukan tindakan perbaikan.
Berikut ini adalah suatu bagan kegiatan manajer yang perlu disusun dan dilaksanakan di berbagai bidang tugas pada suatu perusahaan.
Dalam suatu perusahaan dapat dijumpai beberapa manajer. Pada dasarnya setiap manajer melakukan fungsi yang sama, terutama dalam proses, yaitu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan. Tetapi bila dilihat corak kegiatannya, maka setiap manajer mempunyai perbedaaan. Jadi, setiap manajer mempunyai fungsi yang sama, tetapi berbeda dalam corak kegiatannya.
Tingkat manajer dibedakan menjadi tiga tingkat, yaitu top manager; middle manager, dan supen/ising manager.
5 Fungsi Manajemen Dalam Usaha dan Pembahasannya
Dalam usaha mencapai tujuan, perusahaan melakukan kegiatan-kegiatan sebagai suatu proses perusahaan. Proses operasional perusahaan bermacam-macam, mulai dari memasarkan barangbarang dan jasa-jasa, berproduksi, menjalankan pembelanjaan, mengadakan kegiatan-kegiatan personalia, serta administrasi akuntansi.Tujuan perusahaan bermacam—macam, tergantung dan jenis perusahaan yang didirikan. Beberapa tujuan perusahaan yaitu pencapaian laba maksimum, berusaha tetap hidup dan berkembang, bertujuan sosial, dan lain sebagainya. Agar tujuan tersebut dapat dicapai secara efisisen dan efektif, kegiatan perusahaan perlu diatur dengan baik. Pengaturan proses perusahaan dalam pengertian keseluruhan, dikenal sebagai usaha atau fungsi manajemen.
5 Fungsi Manajemen Dalam Usaha |
1. Perencanaan (Planning)
Ingat kembali saat pertama kali masuk kelas XII! Pasti kamu akan memiliki tujuan—tujuan tertentu yang telah kamu tetapkan, dan kamu mulai membuat rencana-rencana untuk mencapainya. Sekarang, coba kamu review, apakah tujuanmu sudah dapat tercapai? Apakah rencanavrencana yang sudah kamu susun berjalan dengan Iancar? Bagaimana dengan perencanaan yang dibuat perusahaan?
Perencanaan adalah penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan. Pada hakikatnya perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan yang merupakan dasar bagi kegiatan-kegiatan/tindakan-tindakan ekonomis dan efektif pada waktu yang akan datang.
Supaya efektif, maka perencanaan harus meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a. Menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
b. Merumuskan kebijakan dan prosedur.
c. Melakukan peninjauan secara periodik untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi, apakah sesuai dengan rencana atau tidak, dan mencari altemaļ¬f lain untuk mencapai tujuan perusahaan.
Perencanaan mempunyai empat tujuan panting, yaitu sebagai berikut.
a. Mengurangi risiko dan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
b. Memusatkan perhatian pada sasaran.
c. Mendapatkan/menjamin proses pencapaian tujuan agar dapat terlaksana secara ekonomis.
d. Memudahkan pengawasan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah pembagian tugas yang akan dikerjakan, dan pengembangan struktur organisasi atau struktur perusahaan yang sesuai, agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.
Fungsi organizing meliputi kegiatan berikut.
a. Penentuan dan penelitian kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan.
b. Penggolongan kegiatan-kegiatan perusahaan.
c. Penugasan setiap kegiatan kepada kelompok-kelornpok yang telah ditentukan, sesuai dengan keahlian masing-masing.
3. Pengarahan (Directing)
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha member] bimbingan, saran-saran, motivasi, dan perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan, dalam pelaksanaan tugas masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar tugas itu dapat dilakukan dengan baik dan benar, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Oleh karena itu, seorang pimpinan dituntut agar dapat berkomunikasi, memberikan petunjuk atau nasihat, berpikir kreatif dan berinisiatif, meningkatkan kualitas, serta memberikan stimulasi kepada para karyawan. Dengan demikian, kegiatan pengarahan banyak menyangkut masalah pemberian motivasi kepada para anggota organisasi (bawahan), kepemimpinan, dan pengembangan komunikasi.
Terdapat tiga gaya kepemimpinan yang umum dijumpai dalam berbagai bentuk organisasi, yaitu otoriter, demokratis, dan bebas.
a. Pemimpin otoriter mengambil keputusan tanpa berkonsultasi atau meminta pendapat dari bawahan.
b. Pemimpin demokratis menginginkan adanya peran bawahan dalam menghasilkan keputusan.
c. Pimpinan bebas menyerahkan pengambilan keputusan kepada bawahan, dengan pengarahan yang seminimal mungkin dan pemimpin.
4. Pengkoordinasian (Coordinating)
Dalam suatu organisasi, sering terjadi tujuan masing-masing anggota organisasi itu berbeda satu sama lain. Padahal suatu organisasi disusun untuk mencapai satu tujuan bersama. Hal ini dapat menimbulkan perbedaan pendapat, yang akhirnya dapat memengaruhi keputusamkeputusan yang akan diambil oleh manajemen. Oleh karena itu, berbagai macam pendapat perlu dipadukan supaya harmonis dalam suatu tindakan koordinasi, yang akan menuju ke suatu tujuan organisasi.
Dengan demikian koordinasi sangat diperlukan dalam organisasi, agar diperoleh kesatuan bertindak dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Apabila masing-masing bagian dalam organisasi berltindak sendiri-sendiri, tidak terkoordinasi, niscaya tujuan organisasi tidak akan tercapai. Jadi setelah segala sesuatu itu direncanakan, diorganisasikan, dan diarahkan, maka selanjutnya kegiatan-kegiatan itu perlu dikoordinasikan.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, bahwa koordinasi merupakan suatu proses pengintegrasian tujuan dan kegiatan unit—unit yang terpisah (departemen/bidang fungsional) dalam suatu perusahaan, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pengkoordinasian, diupayakan adanya keselarasan kegiatan-kegiatan pada satuan organisasi atau keselarasan di antara pejabatnya.
Pada pelaksanaan fungsi koordinasi, pimpinan harus mengusahakan hal-hal sebagai berikut.
a. Lingkungan organisasi turut mendukung tugas tersebut. Misalnya, adanya tenaga yang cakap dan pembagian tugas yang baik.
b. Penerapan prinsip-prinsip koordinasi pada setiap anggota organisasi, diantaranya adalah:
- harus terjalin hubungan baik antaranggota organisasi, baik hubungan vertikal maupun horizontal; dan
- harus dipupuk pnnsip kerja sama antaranggota organisasi agar diperoleh adanya informasi timbal balik.
Fungsi terakhir dari manajemen yang harus dilaksanakan oleh pimpinan perusahaan adalah fungsi pengendalian atau pengawasan. Pengendalian merupakan kegiatan untuk menemukan dan mengoreksi adanya penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang telah dicapai, dibandingkan dengan rencana kerja yang telah ditetapkan.
Setiap tahap kegiatan perlu dilakukan pengawasan, sebab apabila terjadi penyimpangan, akan lebih cepat dilakukan koreksi/perbaikan.
Fungsi pengendalian pada umumnya meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a. Membuat standar perencanaan.
b. Menyusun jadwal kerja.
c. Mengawasi pelaksanaan kerja.
d. Melakukan tindakan perbaikan.
Berikut ini adalah suatu bagan kegiatan manajer yang perlu disusun dan dilaksanakan di berbagai bidang tugas pada suatu perusahaan.
Bidang/Proses | Penjualan | Pembelian | Produksi | Keuangan | Personalia | Lain-lain |
---|---|---|---|---|---|---|
Perencanaan | ||||||
Pengorganisasian | ||||||
Penyusunan | ||||||
Pengarahan | ||||||
Pengawasan |
Tingkat manajer dibedakan menjadi tiga tingkat, yaitu top manager; middle manager, dan supen/ising manager.
- Top manager (manajer tertinggi), yang terdiri atas anggota dewan direksi (board of manager) dan presiden perusahaan.
- Middle manager (manajer menengah), terdiri dari kepala-kepala bagian (kabag), kepala divisi, dan kepala seksi.
- Supervisory manager (first line manager) atau manajer tingkat pertama yang terdiri atas kepala mandor dan mandor.
- Board of manager, yang memimpin organisasi atau perusahaan secara keseluruhan.
- Presidentmanager, yang memimpin para manajer, agar menghasilkan team work.
- Divisions hands, yang memimpin pekerja di berbagai bidang.
- Superintendent, general foreman, dan foreman, yang memimpin para pekerja, agar dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan tujuan organisasi/perusahaan.