Keanekaan Flora dan Fauna di Permukaan Bumi - Pada pembahasan materi geografi kali ini akan membahas mengenai faktor, jenis yang mempengaruhi terjadinya perubahan flora dan fauna yang hidup di dunia, dan nantinnya diharapkan sobat akan dapat lebih mengetahui dan mendalami tentang kehidupan makhluk hidup baik manusia, tumbuhan maupun hewan yang ada di muka bumi, untuk lebih jelasnya dapat kalian simak dalam penjelasan singkat berikut ini!
1. Iklim
Unsur-unsur iklim yang banyak memengaruhi jenis dan persebaran flora dan fauna, antara lain:
a. suhu yang tinggi mengakibatkan asimilasi asam arang dan transpirasi. Hal ini berpengaruh terhadap rumah tangga air pada tumbuhan;
b. udara yang basah dan kering dapat berpengaruh terhadap transpirasi dan pembuahan, tetapi sebaliknya dapat melemahkan pertumbuhan;
c. angin menyebabkan biji-bijian dan spora tersebar ke mana-mana yang kemudian tumbuh di berbagai tempat.
2. Tanah
Sifat-sifat tanah, seperti teksturnya, strukturnya, kadar udara dan kadar air, suhunya, kadar kimiawi, serta unsur biologinya sangat menentukan jenis tanaman yang tumbuh di tempat itu.
3. Relief
Perbedaan tinggi rendahnya muka bumi berpengaruh terhadap angin dan juga suhu. Sedangkan angin dan suhu berpengaruh terhadap tetumbuhan serta terhadap kehidupan hewan.
4. Makhluk Hidup
Makhluk hidup (hewan dan manusia) dapat memengaruhi kehidupan di suatu tempat. Hewan, misalnya sapi, dengan cara memakan rumput, hewan itu dapat menggundulkan padang rumput dan mengubahnya menjadi padang pasir. Hal ini seperti yang terjadi di Pulau Sumba. Campur tangan manusia terhadap tumbuhan dan hewan dapat berakibat negatif dan positif, misalnya:
Adanya variasi bioma di permukaan bumi disebabkan oleh adanya variasi iklim. Pola iklim dipengaruhi oleh energi cahaya matahari yang masuk ke permukaan bumi. Pengaruh sinar matahari pada atmosfer, tanah, udara, dan penguapan air merupakan faktor pembentukan variasi iklim pada daerah dengan lintang yang berbeda. Sinar akan banyak diterima pada lintang 23° LU dan 23,5° LS atau pada wilayah tropis sehingga wilayah tropis adalah wilayah yang paling banyak menerima cahaya matahari setiap tahunnya jika dibandingkan dengan wilayah lainnya. Perbedaan musiman cahaya matahari terus-menerus meningkat ke kutub. Kutub merupakan daerah yang paling sedikit menerima cahaya matahari.
Hal ini terjadi karena bumi berevolusi dan beredar mengelilingi matahari. Pada posisi bumi di ujung paling dekat dengan matahari, maka terjadilah penyinaran matahari dengan intensitas yang besar, dan sebaliknya apabila kedudukan matahari berada jauh dari bumi, terjadilah penyinaran matahari yang minim. Perhatikan gambar berikut.
Iklim ditentukan oleh faktor letak geografis, intensitas cahaya matahari, ketinggian tempat dan letak lintang, serta aliran massa udara. Unsur-unsur iklim terdiri dari suhu, curah hujan, penyinaran, angin, dan kelembapan.
1. Suhu
Suhu mempunyai arti yang penting karena suhu menentukan kecepatan reaksi-reaksi dan kegiatan kimia dalam kehidupan. Perubahan suhu udara pada satu tempat dengan tempat lainnya bergantung pada ketinggian tempat dan letak lintang. Perbedaan suhu karena perbedaan ketinggian jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan perubahan suhu karena perbedaan letak lintang. Semakin tinggi suatu tempat, maka suhu udara semakin rendah. Setiap ketinggian 100 m, suhu berubah sekitar 0,5° C - 1° C. Tumbuhan dan hewan sangat bergantung pada suhu. Tumbuhan dan hewan memiliki perbedaan adaptasi terhadap keadaan suhu. Ada tumbuhan dan hewan yang menyukai habitat yang panas dan ada tumbuhan dan hewan yang menyukai habitat yang dingin.
2. Curah Hujan
Air sangat diperlukan oleh tumbuhan dan hewan untuk proses perkembangan dan metabolisme. Ketersediaan air di permukaan bumi menentukan jenis vegetasi. Semakin sedikit air, maka akan semakin banyak tumbuhan berjenis xeromorf (tumbuhan dengan sifat menghambat air), sedangkan untuk daerah yang mempunyai kecukupan air akan memiliki tumbuhan berjenis mesofita (tumbuhan yang membutuhkan kecukupan air). Air yang ada di permukaan bumi berasal dari hujan. Sebaran curah hujan di setiap tempat berbeda-beda. Hujan sepanjang tahun hanya terdapat di beberapa bagian tempat tropis. Semakin jauh dari khatulistiwa, maka curah hujan semakin berkurang.
3. Cahaya
Cahaya diperlukan tumbuhan untuk fotosintesis dan beberapa proses reproduksi. Cahaya pada suatu tempat ditentukan oleh lamanya penyinaran, kemiringan sinar matahari yang jatuh ke permukaan bumi, keadaan awan, dan keadaan permukaan bumi itu sendiri. Penyinaran di suatu tempat dengan tempat lainnya berpengaruh terhadap suhu. Penerimaan cahaya matahari sangat bervariasi menurut tempat dan waktu. Menurut tempat, disebabkan oleh perbedaan letak lintang serta keadaan atmosfer terutama awan. Menurut waktu, perbedaan radiasi terjadi dalam sehari maupun secara musiman. Semakin lama suatu tempat disinari matahari, maka tempat itu akan semakin panas, contohnya di daerah tropis. Sedangkan jika suatu tempat hanya sedikit disinari matahari, maka tempat tersebut akan memiliki pemanasan yang lebih rendah. Tumbuhan memiliki adaptasi tertentu terhadap kedinginan dan kekeringan.
4. Angin
Angin mempunyai pengaruh langsung terhadap vegetasi, terutama dalam menumbangkan pohon-pohon atau dengan mematahkan dahan-dahan atau bagian lainnya. Angin mempunyai pengaruh yang sama terhadap tanah, biasanya bersifat mengeringkan, atau membawa udara yang lebih basah yang menurunkan transpirasi dan evaporasi, dan menyebabkan turunnya hujan. Udara mempercepat tumbuhan kehilangan air dengan membawa udara yang belum jenuh dengan air sehingga bersentuhan dengan daun-daun dan tunas-tunas yang masih muda. Secara mekanik angin juga dapat menyebabkan terjadinya erosi tanah dan abrasi vegetasi melalui partikel-partikel yang dibawanya. Dan dari segi fisiologi, dapat mengurangi kecepatan pertumbuhan dengan mengganti udara yang basah dengan udara yang kering, dan akibatnya meningkatkan transpirasi.
5. Kelembapan
Kelembapan udara berbeda-beda karena temperatur di permukaan bumi berbeda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh letak lintang, ketinggian, dan waktu (pagi, siang, dan malam). Semakin ke utara atau ke selatan khatulistiwa, kelembapan udara semakin menurun. Kelembapan merupakan faktor dari curah hujan dan suhu yang menentukan ada atau tidaknya beberapa tumbuhan dan hewan dalam habitat tertentu.
Perbedaan unsur-unsur iklim yang telah diterangkan di atas menyebabkan adanya keanekaragaman bioma. Berikut ini bioma-bioma yang ada di permukaan bumi.
Sering kali tanah menjadi berkerikil, berpasir, bergeluh atau berbatu, tetapi selalu bersifat kering. Bioma hutan gurun hanya dapat dihuni oleh tumbuhan dan hewan yang mempunyai adaptasi yang tepat terhadap lingkungan. Tumbuhan gurun beradaptasi dengan berbagai cara seperti memiliki daun yang kecil (berduri) dan mempunyai akar yang panjang. Dengan struktur seperti itu, tumbuhan dapat mengurangi penguapan dan mendapatkan air dari tempat yang dalam. Bioma gurun banyak ditemukan di Sahara Afrika, Gurun Gobi di Mongolia, dan di Australia.
Walaupun ada, berjumlah sedikit dan terbatas pada belukar dan lahan hutan yang terpencil. Berlimpahnya dan keragaman rerumputan menyebabkan padang rumput merupakan tempat ideal untuk herbivora. Hewan Herbivora yang besar tidak mampu hidup terus-menerus sepanjang tahun dan harus berpindah-pindah selama musim panas untuk mendapatkan air atau mencari daerah yang baru. Herbivora yang lebih kecil harus beradaptasi dengan cara yang lain, seperti tidur selama masa musim dingin.
Dalam hutan ini pohonnya tinggi-tinggi, dan umumnya berdaun lebar dan selalu hijau, memiliki berbagai jenis tanaman. Sering terdapat paku-paku pohon, tanaman merambat berkayu lianan yang sering dapat mencapai puncak pohon-pohon yang tinggi, dan epifit seperti paku-pakuan, anggrek, dan lain-lain. Hutan ini kaya akan jenis-jenis hewan invertebrata dan vertebrata.
Hal ini disebabkan oleh air hujan tidak dapat menembus tanah bagian bawahnya dan akan menumpuk di dalam kolam di atas bunga tanah yang dangkal selama musim panas yang pendek. Tundra menutupi luas yang sangat besar di Arktik, yaitu mencapai 20% permukaan tanah bumi. Kecepatan angin yang tinggi dan suhu yang dingin menciptakan komunitas tumbuhan yang sama, yang disebut tundra alpina. Bioma tundra terdapat hampir di seluruh Arktik dan pulau-pulau kecil dekat Antartika.
Penyesuaian tumbuhan dalam air tawar berupa:
Luas lautan meliputi 70% dari luas permukaan bumi. Habitat laut berbeda dengan habitat air tawar. Hal ini dapat dibuktikan dengan tumbuhan laut. Jika ditempatkan di air tawar, maka tumbuhan tersebut akan mati, begitu pula sebaliknya. Faktor-faktor yang memengaruhi organisme yang ada di laut adalah cahaya, naik turunnya suhu udara, kondisi fisik laut, dan salinitas.
Zat-zat padat yang terlarut dalam air laut yaitu NaCl, MgCl, MgSO 4 , zat-zat tersebut sangat melimpah dalam air laut. Air laut merupakan larutan penyangga dan menunjukkan ketahanan terhadap alkalinitas. Tersedianya karbon dioksida dalam jumlah yang besar untuk fotosintesis tidak pernah mengganggu keadaan air laut sebagai penyangga dan alkalitas yang rendah memungkinkan organisme hidup untuk mengambil kalsium karbonat (CaCO 3 ) dan zat lainnya. Hal ini sering terjadi di laut panas sehingga sering ditemukan cangkang-cangkang kapur, batu karang, dan lain-lain.
Air laut mengandung semua unsur kimia yang penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan protoplasma sehingga air laut merupakan habitat yang cocok untuk sel-sel hidup dengan syarat sel-sel tersebut disesuaikan dengan konsentrasi garamnya.
Hewan di habitat ini akan mengambil makanan ketika air pasang. Sedangkan hewan lain, seperti kepiting dan burung pantai, adalah pemakan bangkai atau pemangsa organisme lain.
Sekian pembahasan mengenai Faktor-faktor Geografi yang Memengaruhi Perubahan Flora dan Fauna dan juga tentang Jenis serta Persebaran Flora dan Fauna di Dunia yang meliputi faktor pembentuk iklim, unsur iklim, tipe iklim dan keanekaragaman bioma, semoga dapat dengan mudah dimengerti, jika bukan artikel ini yang sobat cari, mungkin artikel dibawah ini lebih tepat, selamat belajar!
Faktor-faktor Geografi yang Memengaruhi Perubahan Flora dan Fauna
Bentuk muka bumi ternyata memiliki pengaruh terhadap jenis dan persebaran flora dan fauna. Faktor-faktor yang memengaruhi itu ialah sebagai berikut.1. Iklim
Unsur-unsur iklim yang banyak memengaruhi jenis dan persebaran flora dan fauna, antara lain:
a. suhu yang tinggi mengakibatkan asimilasi asam arang dan transpirasi. Hal ini berpengaruh terhadap rumah tangga air pada tumbuhan;
b. udara yang basah dan kering dapat berpengaruh terhadap transpirasi dan pembuahan, tetapi sebaliknya dapat melemahkan pertumbuhan;
c. angin menyebabkan biji-bijian dan spora tersebar ke mana-mana yang kemudian tumbuh di berbagai tempat.
Biosfer dan Tumbuhan, Faktor, Jenis serta Persebaran dan Perubahan Flora dan Fauna di Dunia |
2. Tanah
Sifat-sifat tanah, seperti teksturnya, strukturnya, kadar udara dan kadar air, suhunya, kadar kimiawi, serta unsur biologinya sangat menentukan jenis tanaman yang tumbuh di tempat itu.
3. Relief
Perbedaan tinggi rendahnya muka bumi berpengaruh terhadap angin dan juga suhu. Sedangkan angin dan suhu berpengaruh terhadap tetumbuhan serta terhadap kehidupan hewan.
Relief (tinggi rendahnya permukaan bumi) berpengaruh terhadap tetumbuhan dan hewan. |
4. Makhluk Hidup
Makhluk hidup (hewan dan manusia) dapat memengaruhi kehidupan di suatu tempat. Hewan, misalnya sapi, dengan cara memakan rumput, hewan itu dapat menggundulkan padang rumput dan mengubahnya menjadi padang pasir. Hal ini seperti yang terjadi di Pulau Sumba. Campur tangan manusia terhadap tumbuhan dan hewan dapat berakibat negatif dan positif, misalnya:
- penebangan pohon yang sembarangan serta pemburuan binatang secara liar dapat memengaruhi kelestarian dan keseimbangan alam,
- manusia dapat mengusahakan penyebaran jenis tumbuh-tumbuhan serta membudidayakannya,
- manusia pun dapat membantu terhadap kelestarian hewan, seperti membuat cagar alam dan suaka margasatwa.
Jenis serta Persebaran Flora dan Fauna di Dunia
Menurut habitatnya, jenis serta persebaran flora dan fauna dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu jenis persebaran flora-fauna di darat dan di air. Kelompok-kelompok inilah yang dikenal dengan bioma. Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis tertentu di permukaan bumi.Adanya variasi bioma di permukaan bumi disebabkan oleh adanya variasi iklim. Pola iklim dipengaruhi oleh energi cahaya matahari yang masuk ke permukaan bumi. Pengaruh sinar matahari pada atmosfer, tanah, udara, dan penguapan air merupakan faktor pembentukan variasi iklim pada daerah dengan lintang yang berbeda. Sinar akan banyak diterima pada lintang 23° LU dan 23,5° LS atau pada wilayah tropis sehingga wilayah tropis adalah wilayah yang paling banyak menerima cahaya matahari setiap tahunnya jika dibandingkan dengan wilayah lainnya. Perbedaan musiman cahaya matahari terus-menerus meningkat ke kutub. Kutub merupakan daerah yang paling sedikit menerima cahaya matahari.
Hal ini terjadi karena bumi berevolusi dan beredar mengelilingi matahari. Pada posisi bumi di ujung paling dekat dengan matahari, maka terjadilah penyinaran matahari dengan intensitas yang besar, dan sebaliknya apabila kedudukan matahari berada jauh dari bumi, terjadilah penyinaran matahari yang minim. Perhatikan gambar berikut.
Peredaran bumi pada porosnya menyebabkan adanya pola persebaran Flora dan fauna. |
Iklim ditentukan oleh faktor letak geografis, intensitas cahaya matahari, ketinggian tempat dan letak lintang, serta aliran massa udara. Unsur-unsur iklim terdiri dari suhu, curah hujan, penyinaran, angin, dan kelembapan.
Mekanisme pembentukan keanekaragaman ekosistem. |
1. Suhu
Suhu mempunyai arti yang penting karena suhu menentukan kecepatan reaksi-reaksi dan kegiatan kimia dalam kehidupan. Perubahan suhu udara pada satu tempat dengan tempat lainnya bergantung pada ketinggian tempat dan letak lintang. Perbedaan suhu karena perbedaan ketinggian jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan perubahan suhu karena perbedaan letak lintang. Semakin tinggi suatu tempat, maka suhu udara semakin rendah. Setiap ketinggian 100 m, suhu berubah sekitar 0,5° C - 1° C. Tumbuhan dan hewan sangat bergantung pada suhu. Tumbuhan dan hewan memiliki perbedaan adaptasi terhadap keadaan suhu. Ada tumbuhan dan hewan yang menyukai habitat yang panas dan ada tumbuhan dan hewan yang menyukai habitat yang dingin.
2. Curah Hujan
Air sangat diperlukan oleh tumbuhan dan hewan untuk proses perkembangan dan metabolisme. Ketersediaan air di permukaan bumi menentukan jenis vegetasi. Semakin sedikit air, maka akan semakin banyak tumbuhan berjenis xeromorf (tumbuhan dengan sifat menghambat air), sedangkan untuk daerah yang mempunyai kecukupan air akan memiliki tumbuhan berjenis mesofita (tumbuhan yang membutuhkan kecukupan air). Air yang ada di permukaan bumi berasal dari hujan. Sebaran curah hujan di setiap tempat berbeda-beda. Hujan sepanjang tahun hanya terdapat di beberapa bagian tempat tropis. Semakin jauh dari khatulistiwa, maka curah hujan semakin berkurang.
3. Cahaya
Cahaya diperlukan tumbuhan untuk fotosintesis dan beberapa proses reproduksi. Cahaya pada suatu tempat ditentukan oleh lamanya penyinaran, kemiringan sinar matahari yang jatuh ke permukaan bumi, keadaan awan, dan keadaan permukaan bumi itu sendiri. Penyinaran di suatu tempat dengan tempat lainnya berpengaruh terhadap suhu. Penerimaan cahaya matahari sangat bervariasi menurut tempat dan waktu. Menurut tempat, disebabkan oleh perbedaan letak lintang serta keadaan atmosfer terutama awan. Menurut waktu, perbedaan radiasi terjadi dalam sehari maupun secara musiman. Semakin lama suatu tempat disinari matahari, maka tempat itu akan semakin panas, contohnya di daerah tropis. Sedangkan jika suatu tempat hanya sedikit disinari matahari, maka tempat tersebut akan memiliki pemanasan yang lebih rendah. Tumbuhan memiliki adaptasi tertentu terhadap kedinginan dan kekeringan.
4. Angin
Angin mempunyai pengaruh langsung terhadap vegetasi, terutama dalam menumbangkan pohon-pohon atau dengan mematahkan dahan-dahan atau bagian lainnya. Angin mempunyai pengaruh yang sama terhadap tanah, biasanya bersifat mengeringkan, atau membawa udara yang lebih basah yang menurunkan transpirasi dan evaporasi, dan menyebabkan turunnya hujan. Udara mempercepat tumbuhan kehilangan air dengan membawa udara yang belum jenuh dengan air sehingga bersentuhan dengan daun-daun dan tunas-tunas yang masih muda. Secara mekanik angin juga dapat menyebabkan terjadinya erosi tanah dan abrasi vegetasi melalui partikel-partikel yang dibawanya. Dan dari segi fisiologi, dapat mengurangi kecepatan pertumbuhan dengan mengganti udara yang basah dengan udara yang kering, dan akibatnya meningkatkan transpirasi.
5. Kelembapan
Kelembapan udara berbeda-beda karena temperatur di permukaan bumi berbeda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh letak lintang, ketinggian, dan waktu (pagi, siang, dan malam). Semakin ke utara atau ke selatan khatulistiwa, kelembapan udara semakin menurun. Kelembapan merupakan faktor dari curah hujan dan suhu yang menentukan ada atau tidaknya beberapa tumbuhan dan hewan dalam habitat tertentu.
Perbedaan unsur-unsur iklim yang telah diterangkan di atas menyebabkan adanya keanekaragaman bioma. Berikut ini bioma-bioma yang ada di permukaan bumi.
1. Bioma di Darat
Di darat, jenis serta persebaran flora dan fauna terbagi menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.
a. Bioma Gurun Pasir
- Vegetasi yang hidup, yaitu tumbuhan musiman, segera akan tumbuh jika hujan turun, umumnya relatif pendek, tetapi bijinya tahan lama; tumbuhan menahun, dengan ciri-ciri: berdaun kecil atau tidak berdaun, berakar panjang, batangnya mempunyai jaringan sehingga dapat menyimpan air, umumnya terdiri dari bermacam-macam kaktus.
- Jenis hewan umumnya bertubuh kecil, hidup di lubang-lubang, dan mencari mangsa pada malam/pagi hari. Contohnya kalajengking, ular, kadal, serangga, dan laba-laba.
Sering kali tanah menjadi berkerikil, berpasir, bergeluh atau berbatu, tetapi selalu bersifat kering. Bioma hutan gurun hanya dapat dihuni oleh tumbuhan dan hewan yang mempunyai adaptasi yang tepat terhadap lingkungan. Tumbuhan gurun beradaptasi dengan berbagai cara seperti memiliki daun yang kecil (berduri) dan mempunyai akar yang panjang. Dengan struktur seperti itu, tumbuhan dapat mengurangi penguapan dan mendapatkan air dari tempat yang dalam. Bioma gurun banyak ditemukan di Sahara Afrika, Gurun Gobi di Mongolia, dan di Australia.
b. Bioma Padang Rumput
- Vegetasi yang hidup: di daerah basah (rumputnya dapat mencapai ketinggian 3 cm, misalnya Blustem dan Indian grasses), di daerah kering, (rumputnya pendek, misalnya Grama dan Buffalo grasses).
- Jenis hewan, yaituyang merupakan konsumen primer herbivora dan bertubuh besar, misalnya bison di Amerika, zebra di Afrika, serta kanguru di Australia; sebagai predator herbivora, seperti singa dan anjing liar; dan hewan jenis lain: ular, belalang, rodentina, dan bermacam-macam burung.
Walaupun ada, berjumlah sedikit dan terbatas pada belukar dan lahan hutan yang terpencil. Berlimpahnya dan keragaman rerumputan menyebabkan padang rumput merupakan tempat ideal untuk herbivora. Hewan Herbivora yang besar tidak mampu hidup terus-menerus sepanjang tahun dan harus berpindah-pindah selama musim panas untuk mendapatkan air atau mencari daerah yang baru. Herbivora yang lebih kecil harus beradaptasi dengan cara yang lain, seperti tidur selama masa musim dingin.
c. Bioma Hutan Basah
- Vegetasi yang hidup, yaitu tumbuhan berkayu, tingginya 20 - 40 m dengan cabang dan daun yang lebat, dan membentuk suatu tudung yang menyebabkan hutan menjadi gelap; tumbuhan perdu, rotan, tumbuhan epifit, dan higrofit.
- Jenis hewannya yaitu, yang hidup di atas tumbuhan, seperti kera, tupai, dan aneka burung; yang hidup di bawah, seperti babi, kucing hutan, dan lain-lain; hewan karnivora, seperti macan tutul di Asia/ Afrika dan jaguar di Amerika.
Dalam hutan ini pohonnya tinggi-tinggi, dan umumnya berdaun lebar dan selalu hijau, memiliki berbagai jenis tanaman. Sering terdapat paku-paku pohon, tanaman merambat berkayu lianan yang sering dapat mencapai puncak pohon-pohon yang tinggi, dan epifit seperti paku-pakuan, anggrek, dan lain-lain. Hutan ini kaya akan jenis-jenis hewan invertebrata dan vertebrata.
d. Bioma Hutan Gugur
- Vegetasi yang hidup yaitu tumbuhan tropis yang dapat beradaptasi dengan musim dan tumbuhan yang tumbuhnya tidak terlalu rapat.
- Jenis hewan, seperti serigala, rusa, beruang, rubah, bajing, dan burung pelatuk.
e. Bioma Taiga
- Vegetasi yang hidup umumnya berupa tumbuhan konifer, misalnya: picea, alnus, betula, dan juniperus.
- Jenis hewan, misalnya moose, beruang hitam, ajag, dan marten.
f. Bioma Tundra
- Vegetasi yang hidup umumnya berupa lumut dari jenis Sphagnum dan Lichenes (lumut kerak).
- Jenis hewan umumnya berbulu dan berambut tebal, seperti beruang, reider, walrus, seal, dan pinguin.
Hal ini disebabkan oleh air hujan tidak dapat menembus tanah bagian bawahnya dan akan menumpuk di dalam kolam di atas bunga tanah yang dangkal selama musim panas yang pendek. Tundra menutupi luas yang sangat besar di Arktik, yaitu mencapai 20% permukaan tanah bumi. Kecepatan angin yang tinggi dan suhu yang dingin menciptakan komunitas tumbuhan yang sama, yang disebut tundra alpina. Bioma tundra terdapat hampir di seluruh Arktik dan pulau-pulau kecil dekat Antartika.
Peta Persebaran Bioma di Permukaan Bumi |
2. Bioma di Air
Berdasarkan salinitasnya (kadar garamnya), habitat air (akuatif) dibedakan menjadi tiga, yaitu habitat air tawar, habitat pantai, dan habitat laut.
a. Habitat Air Tawar
Yang termasuk habitat air tawar adalah sungai, kolam, danau, dan rawa.- Vegetasi yang hidup yaitu eceng gondok, teratai, dan aneka jenis alga.
- Jenis hewan yaitu aneka jenis ikan tawar, seperti mujair, ikan mas, gurame, dan sebagainya.
Penyesuaian tumbuhan dalam air tawar berupa:
- terbentuknya rongga udara besar yang dipisahkan oleh diafragma yang berfungsi untuk menyimpan gas;
- tumbuhan air biasanya tidak terdapat rambut akar, hal ini dimaksudkan agar tumbuhan tidak menyerap air;
- tumbuhan air pada umumnya terapung dan bobot tumbuhan air disangga oleh airnya;
- tumbuhan air memiliki daun yang sangat tipis dengan kloroplas di dalam sel epidermisnya, hal ini berfungsi untuk memaksimalkan penyerapan sinar matahari untuk fotosintesis.
- jenis tumbuhan apung,
- jenis daun apung,
- jenis timbul,
- jenis terendam.
- daya apung,
- pengaturan osmosis,
- pembiakan,
- pemencaran.
b. Habitat Laut
Habitat ini dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.- Fotik, ialah daerah yang cukup mendapat cahaya.
- Vegetasi yang hidup pada umumnya berupa jenis rumput-rumputan.
- Jenis hewan, misalnya aneka ragam ikan dan udang-udangan.
- Afotik, ialah daerah yang kurang mendapat cahaya.
Di wilayah ini organisme yang hidup berupa phytoplankton dan zooplankton atau hewan-hewan yang berukuran kecil, misalnya hewan bentos.
Luas lautan meliputi 70% dari luas permukaan bumi. Habitat laut berbeda dengan habitat air tawar. Hal ini dapat dibuktikan dengan tumbuhan laut. Jika ditempatkan di air tawar, maka tumbuhan tersebut akan mati, begitu pula sebaliknya. Faktor-faktor yang memengaruhi organisme yang ada di laut adalah cahaya, naik turunnya suhu udara, kondisi fisik laut, dan salinitas.
Zat-zat padat yang terlarut dalam air laut yaitu NaCl, MgCl, MgSO 4 , zat-zat tersebut sangat melimpah dalam air laut. Air laut merupakan larutan penyangga dan menunjukkan ketahanan terhadap alkalinitas. Tersedianya karbon dioksida dalam jumlah yang besar untuk fotosintesis tidak pernah mengganggu keadaan air laut sebagai penyangga dan alkalitas yang rendah memungkinkan organisme hidup untuk mengambil kalsium karbonat (CaCO 3 ) dan zat lainnya. Hal ini sering terjadi di laut panas sehingga sering ditemukan cangkang-cangkang kapur, batu karang, dan lain-lain.
Air laut mengandung semua unsur kimia yang penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan protoplasma sehingga air laut merupakan habitat yang cocok untuk sel-sel hidup dengan syarat sel-sel tersebut disesuaikan dengan konsentrasi garamnya.
c. Habitat Pantai
- Vegetasi yang hidup cirinya yaitu tumbuh: menjalar dengan geragih yang panjang, berakar besar, contohnya ubi, rumput angin, pandan pantai, bakung pantai, dan sebagainya.
- Jenis hewan, misalnya ikan bandeng dan udang.
Hewan di habitat ini akan mengambil makanan ketika air pasang. Sedangkan hewan lain, seperti kepiting dan burung pantai, adalah pemakan bangkai atau pemangsa organisme lain.
Sekian pembahasan mengenai Faktor-faktor Geografi yang Memengaruhi Perubahan Flora dan Fauna dan juga tentang Jenis serta Persebaran Flora dan Fauna di Dunia yang meliputi faktor pembentuk iklim, unsur iklim, tipe iklim dan keanekaragaman bioma, semoga dapat dengan mudah dimengerti, jika bukan artikel ini yang sobat cari, mungkin artikel dibawah ini lebih tepat, selamat belajar!